POTENSI JAHE MERAH (Zingiber officinale var. Rubrum) SEBAGAI ANTIBAKTERI
Main Article Content
Abstract
Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) merupakan salah satu tanaman obat tradisional mengandung gingerol yang memiliki berbagai aktivitas farmakologi, salah satunya sebagai antibakteri. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada jahe merah merupakan golongan senyawa bioaktif yaitu antimikroba golongan fenol, flavonoid, terpenoid dan minyak atsiri yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Metode yang digunakan dalam review ini berdasarkan studi literatur dari 8 sumber artikel maupun jurnal penelitian yang menggunakan metode difusi cakram dengan 5 konsentrasi ekstrak jahe merah yang berbeda dan metode hewan uji dengan 6 kelompok yang diberikan perlakuan berbeda. Hasil dari beberapa studi menunjukan bahwa jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) memberikan aktivitas antibakteri, Pada penelitian terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan E. Coli ekstrak segar rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) memiliki daerah hambat tertinggi terhadap S. aureus (16.90 mm) tingkat sedang dan E. coli (14.22 mm) tingkat lemah dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) S. aureus pada konsentrasi 25% dan E. coli pada konsentrasi 50%. Sedangkan pada penelitian terhadap mencit yang diinfeksi bakteri Klebsiella pneumoniae isolat sputum pasien bronkitis menunjukan semakin besar dosis pemberian ektrak etanol rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) maka semakin besar persentase aktivitas penurunan jumlah bakterinya yaitu sebesar 4,12 % , 15,32 % dan 17,5 %.