PERILAKU PENANGANAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTERI
Main Article Content
Abstract
Untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing maka faktor kesehatan merupakan salah satu pilar utama untuk meningkatkan kualitas SDM, salah satu permasalahan kesehatan reproduksi yaitu Premenstrual Syndrome (PMS). Desain penelitian menggunakan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi Tingkat I Prodi DIII Kebidanan UNSIKA. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 responden, yang diambil secara teknik Purposive Sampling. Variabel endogen adalah perilaku penanganan PMS, variabel eksogen adalah Lifestyle dan pengetahuan. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equating Modelling (SEM) dengan aplikasi software Smart PLS dan Special Package for Statistic Science (SPSS) Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner. Ada pengaruh langsung pengetahuan dengan perilaku penanganan PMS sebesar 12% dengan nilai T statistic 2,713. Ada pengaruh langsung lifestyle dengan perilaku penanganan PMS sebesar 59,11% dengan nilai T statistic 9,678. Pengaruh tidak langsung pengetahuan ke perilaku penanganan PMS sebesar 7,25% dengan nilai T statistic 2,795. Penelitian ini menjelaskan bahwa masalah yang terjadi mampu dikaji sebesar 74,7% keragaman data sedangkan 25,3% dijelaskan komponen lain. Sehingga diharapkan perlunya peningkatan pemahaman tentang penanganan PMS melalui diskusi, seminar dan juga lifestyle yang baik.
Kata Kunci: Pengetahuan, Lifestyle, Penanganan Premenstrual Syndrome
Downloads
Article Details
References
Albertina, S. Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswi Yang Mengalami Sindrom Premenstruasi Di Asrama Lili Universitas Advent Indonesia Bandung. Skripsi. http://kti.unai.edu/wp-content/uploads/2014/10/Alen-Albertina-singal-Skripsi3.pdf
Damayanti, S. 2013. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pre Menstrual Syndrome pada Mahasiswi DIV Kebidanan di STIKES U’Budiyah. http://180.241.122.205/dockti/SITI_DAMAYANTI-skripsi_maya.pdf.
Elizabeth R. Bertone-Johnson, ScD Calcium and Vitamin D Intake and Risk of Incident Premenstrual Syndrome. Jama internal medicine. Vol.165 No.11.2005.
Ghozali, I. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial least Square. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro; 2011.
Indriastuti, Dian Putri. Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Hygienis Remaja Putri Pada Saat Menstruasi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2009. http://ml.scribd.com/doc/83888535/higienis-remaja-putri#scribd
Jung-Won Park, Jun-Su Kim. Factors Associated with Premenstrual Syndrome in High School Students. Korean J Fam Med. Sep;30(9):710-716. 2009
Kusmiran, E. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika; 2011.
Laila. Buku Pintar Mentruasi. Jogjakarta: Buku Biru; 2011.
Nashruna, I., Maryatun, Wulandari, R. Hubungan Aktivitas Olahraga dan Obesitas dengan Kejadian Sindrom Pramenstruasi. GASTER, Vol.9, No.1 Februari 2012.
Notoatmodjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
Patricia O Chocano-Bedoya. Dietary B vitamin intake and incident premenstrual syndrome. American Society for Nutrition. 2011.
Ridwan M. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Alfabeta; 2012.
Steven D. Ehrlich, NMD. Premenstrual syndrome. University of Maryland Medical Center.http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/premenstrual-syndrome#ixzz3qkkGMNtW. 2015.
Suparman dan Ivan. Premenstrual Syndrome. Jakarta: EGC; 2011.
Wahyuningsih. Hubungan Status Gizi dengan Pre Menstruasi Syndrome (PMS) pada Remaja Putri di SMA Negeri 7 Kota Malang. Vol.2, No.1 2016. http://jurnal.stikeskendedes.ac.id/index.php/KMJ/article/view/29
Widyastuti, Y. Rahmawati, A. Purnamaningrum, Y.E. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya; 2009.