Analisis Struktur, Kinerja, dan Perilaku Industri Rokok di Indonesia Selama Periode 2003 - 2012
DOI:
https://doi.org/10.35706/acc.v1i01.444Abstract
Industri Hasil Tembakau (IHT) dinilai sebagai industri yang mampu menunjang sektor perekonomian Indonesia. Penerimaan cukai hasil tembakau terbukti efektif untuk meningkatkan penerimaan negara, sehingga industri ini masih tetap dipertahankan. Perkembangan yang terjadi selama kurun waktu 2003 - 2012, mengindikasikan adanya perubahan pada struktur, kinerja, dan perilaku dari industri rokok. Perubahan struktur tersebut, pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana kinerja dan perilaku yang ada pada industri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur, kinerja, dan perilaku di industri rokok kretek. Selain itu akan dianalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja. Struktur, kinerja, dan perilaku industri rokok kretek akan dianalisis menggunakan Metode SCP. Pendekatan ini terdiri dari tiga analisis utama yaitu analisis struktur, analisis kinerja, dan analisis perilaku. Analisis struktur di analisis melalui indikator CR4 serta hambatan masuk. Kinerja industri diukur dengan Pendekatan Price Cost Margin (PCM). Hasil analisis struktur, didapatkan bahwa tingkat konsentrasi industri rokok kretek berada pada struktur oligopoli ketat dengan kisaran rata-rata 71.77 persen. Rata-rata nilai MES yang mencerminkan hambatan masuk pada industri rokok kretek (72,17 persen). Adapun analisis perilaku industri rokok tidak terlepas dari peraturan pemerintah terutama dalam hal penetapan harga jual. Perilaku yang terkait dengan strategi promosi meskipun meningkatkan biaya promosi, tetap dilakukan untuk mempertahankan pangsa pasar yang besar.Downloads
Download data is not yet available.