Pengaruh Individual-Specific, Bank Specific, dan Macroeconomics Indicators terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.35706/acc.v6i01.4622Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah simpanan masyarakat di sektor perbankan Indonesia (dikenal dengan dana pihak ketiga - DPK) memiliki perbedaan karakteristik. Merujuk pada relative income hypothesis (Duesenberry, 1949) dan permanent income hypothesis (Modigliani, Brumberg and Books, 1954; Friedman, 1957), simpanan masyarakat dipandang sebagai fungsi agregat dari konsumsi dan disposable income individu – atau dikenal dengan “Individual-Specific Indicator”. Namun seiring waktu, DPK pun berkembang dan dibagi menjadi 3 (tiga) instrumen, yakni: Tabungan, Giro, dan Simpanan Berjangka. Karenanya perubahan simpanan masyarakat pun dipandang tidak hanya akan berasal dari perubahan Individual-Specific Indicator, tetapi juga akan berasal dari “Bank-Specific Indicator” dan “Macroeconomy Indicator”. Penelitian ini mengaplikasikan analisis data panel dan model vector autoregression (VAR) dari masing-masing instrumen DPK perbankan Indonesia (baik dalam mata uang Rupiah dan valuta asing) menggunakan data triwulanan dalam rentang triwulan pertama (Q1) tahun 2011 hingga triwulan empat (Q4) tahun 2019. Dari hasil analisis, didapati bahwa memang terdapat karakter dari masing-masing instrumen DPK yang ada. Untuk itu, perbedaan perlakuan diperlukan dalam rangka menjaga dan mendorong performa masing-masing instrumen, lebih lanjut guna menjaga stabilitas simpanan di masyarakat.