ANALISIS PERBEDAAN STRESS DAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN SHIFT (STUDI KASUS PADA KARYAWAN ALFAMART TANGSI)
DOI:
https://doi.org/10.35261/barometer.v7i2.6405Abstrak
Aktivitas dan paparan yang berhubungan dengan pekerjaan membuat tubuh rentan terhadap kelelahan. Kelelahan adalah respons tubuh terhadap aktivitas dan paparan yang berhubungan dengan pekerjaan. Bahaya psikososial, pada dasarnya stress kerja dengan gejala seperti sering menguap, lelah, haus, dan sulit berkonsentrasi, merupakan respons umum terhadap intensitas pekerjaan yang tinggi. Biasanya, pekerjaan dijadwalkan dalam shift, pekerjaan musiman, pekerjaan akhir pekan, dan lembur, yang menyebabkan pekerja mengalami kelelahan dan kualitas hidup yang buruk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan stress dan kelelahan kerja menggunakan pembagian shift kerja di Alfamart Tangsi Cikarang. Alfamart ini menerapkan 2 shift kerja yaitu pagi dan siang. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara dan kuesioner kepada karyawan yang berjumlah 4 orang. Kuesioner tekanan kerja menggunakan metode OSI-RTM sedangkan kelelahan kerja menggunakan 30 Items of Rating Scale. One Way ANOVA digunakan untuk menguji data kuesioner. Hasil uji stress kerja menunjukkan tingkat signifikansi 0,375 (p>0,05) yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik rata-rata stress kerja antara shift pagi dan siang. Kriteria signifikansi kelelahan kerja sebesar 0,295 (p>0,05), menunjukkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik rata-rata tingkat kelelahan kerja antara shift pagi dan siang. Tidak terlihatnya perbedaan pembagian shift di lokasi Alfamart Tangsi, menunjukkan bahwa staf tidak mengalami kesulitan dalam pembagian shift pagi dan siang.
Unduhan
Referensi
ILO, Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. 2018.
Kementrian Ketenagakerjaan, “Data Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja_1603167624.” 2020, [Online]. Available: https://satudata.kemnaker.go.id/details/data/Kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada triwulan II tahun 2020 tercatat sekitar 3.174 kasus.
F. Ilham, Yuniar, and L. Irianti, “Strategi Minimasi Stres Kerja Operator Berdasarkan Faktor Pemicu Stres Kerja Pada PT Agronesia Inkaba,” J. Online Inst. Teknol. Bandung, vol. 03, no. 01, p. 143, 2015.
L. Kusumawardani, “Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kelelahan Kerja Perawat Wanita Bagian Rawat Inap,” 2012.
V. Marchella, “Stres Kerja Ditinjau Dari Shift Kerja Pada Karyawan,” JIPT ISSN 2301-8267, vol. 02, no. 1, 2014.
I. Sumarto, P. Asfian, and S. Munandar, “Perbedaan Stress Kerja Di Tinjau Dari Shift Kerja Pagi Siang Dan Malam Pada Perawat Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2016,” J. Ilm. Mhs. Kesehat. Masy. Unsyiah, vol. 1, no. 3, p. 183168, 2016, doi: 10.37887/jimkesmas.
Destiani Asmar Mohast, “STRATEGI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI KARYAWAN PADA PT . SUMBER ALFARIA Oleh DESTIANI ASMAR MOHAST,” 2019.
K. Konoralma, L. Moningka, and S. Palamani, “Hubungan Shift Kerja Perawat Dengan Stres Kerja Di Ruang Irdm Blu Rsup Prof Dr. R. D. Kandou Manado,” J. Ilm. Perawat Manad., vol. 2, no. 1, p. 92499, 2013.
N. Anastasia, P. A. T. Kawatu, A. A. Rumayar, F. Kesehatan, M. Universitas, and S. Ratulangi, “PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA BERDASARKAN SHIFT KERJA DI MINIMARKET 24 JAM KOTA TOMOHON PENDAHULUAN Kelelahan kerja Umiyati ( 2009 ) kelelahan kerja adalah merupakan suatu keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja . Berdasa,” vol. 10, no. 2, pp. 147–151, 2021.
S. H. Osipow, “Occupational Stress Inventory - Revised EditionTM (OSI-RTM),” Psychological Assessment Resources. 1998.
S. Sample, O. Role, and Q. Orq, “Occupational Stress Inventory - Revised Edition TM ( OSI-R TM ) Report for : OSI-R TM Profile for Sam Sample,” 2019.
N. N. N. Sulistyawati, S. Purnawati, and I. M. Muliarta, “Gambaran Tingkat Stres Kerja Perawat Dengan Kerja Shift Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Karangasem,” E-Jurnal Med. Udayana, vol. 8, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.24922/eum.v8i1.45222.
H. H. Janiar and R. D. Astuti, “Analisis Sistem Kerja Shift Terhadap Tingkat Kelelahan Perawat di Bangsal Bedah RSUD Karanganyar Menggunakan Subjective Self Rating Test,” Pros. Semin. Nas. Tek. Ind. Univ. Gadjah Mada, pp. 18–24, 2016.
I. Rhamdani and M. Wartono, “Hubungan antara shift kerja, kelelahan kerja dengan stres kerja pada perawat,” J. Biomedika dan Kesehat., vol. 2, no. 3, pp. 104–110, 2019, doi: 10.18051/jbiomedkes.2019.v2.104-110.
M. Abdurrahman and M. Sulaksmono, “Hubungan Karakteristik Individu dan Shift Kerja Dengan Stress Kerja ( Studi Pada Agent Contact Center PLN 123 PT. PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Timur Site Surabaya Tahun 2013 ),” Indones. J. Occup. Saf. Heal., vol. 2, no. 2, pp. 137–144, 2013.
R. A. Simanjuntak and A. D. Situmorang, “Analsis Pengaruh Shift Kerja Terhadap Beban Kerja Mental,” J. Teknol., vol. 3, pp. 53–60, 2010