Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek <p style="text-align: justify;">Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) adalah jurnal terbitan berkala yang diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang. Isi jurnal mencakup bidang keilmuan Agroteknologi meliputi Pemuliaan Tanaman, Ilmu Benih, Agronomi, Hortikultura, Hama Penyakit Tanaman, Ilmu Tanah, Bioteknologi, dan keilmuan pertanian secara luas. Jurnal ini diterbitkan sebagai sarana dan wadah para dosen, ilmuan, peneliti maupun pakar bidang pertanian mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya untuk menunjang tugas dan program Tri Dharma Perguruan Tinggi.</p> <p style="text-align: justify;">ISSN (Cetak) : <a title="p-ISSN JAI" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1449100338" target="_blank" rel="noopener">2477-8494</a></p> <p style="text-align: justify;">ISSN (Online): <a title="e-ISSN JAI" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1485318068" target="_blank" rel="noopener">2580-2747</a></p> id-ID fauzia.mustikasari@faperta.unsika.ac.id (Fauzia Mustikasari, S.Si., M.Agr.) satriyo.restu@faperta.unsika.ac.id (Satriyo Restu Adhi, S.P., M.P) Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Potensi Ekstrak Daun Biduri (Calotropis gigantea L.) sebagai Insektisida Nabati pada Kutu Daun Cabai (Aphis gossypii Glover.) https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/8986 <p><em>Aphis gossypii</em> Glover (Hemiptera: Aphididae) merupakan serangga polifag yang dapat menyerang berbagai jenis tanaman. Keberadaannya pada tanaman cabai dapat menyebabkan kerugian hasil yang signifikan. Selain itu, kutu daun ini juga berperan sebagai vektor virus yang dapat menyerang tanaman cabai. Pengendalian kutu daun umumnya dilakukan dengan menggunakan pestisida sintetik, namun penggunaan pestisida ini dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai alternatif, insektisida nabati dapat digunakan untuk mengendalikan serangga ini. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai insektisida nabati adalah biduri (<em>Calotropis gigantea</em> Linn.). Ekstrak daun biduri mengandung metabolit sekunder seperti flavonoid, terpenoid, alkaloid, dan lainnya yang memiliki efek racun terhadap kutu daun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak daun biduri pada mortalitas kutu daun cabai. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan konsentrasi ekstrak biduri yaitu 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian dilakukan dengan metode semprot, dan mortalitas kutu daun diamati selama tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi 2% dengan persentase mortalitas 76,67%. Berdasarkan studi literatur menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, glikosida, terpenoid, flavonoid, dan lainnya. Senyawa-senyawa tersebut diduga memiliki efek insektisidal dan dapat mengganggu metabolisme serangga kutu daun. Dengan demikian, ekstrak daun biduri memiliki potensi sebagai insektisida nabati untuk mengendalikan kutu daun cabai. Penggunaan insektisida nabati dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi organisme non-target. Selain itu, penelitian ini juga memberikan informasi mengenai kandungan metabolit sekunder dalam ekstrak biduri yang berperan dalam mengendalikan hama.</p> <p> </p> <p>Keywords: Cabai, <em>Calotropis gigantea</em>, insektisidal kutu daun, pestisida nabati</p> <p> </p> Satriyo Restu Adhi Hak Cipta (c) 2023 Satriyo Restu Adhi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/8986 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Tinjauan Perlindungan Tanaman menggunakan DNA Ekstraseluler (exDNA) Musuh https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/9061 <p><em>Hama, patogen dan gulma merupakan musuh tanaman yang menyebabkan penurunan produkstivitas tanaman hingga penurunan produksi yang mengarah pada menurunnya pendapatan petani. Selama ini, petani mengendalikan populasi organisme pengganggu tanaman ini menggunakan pestisida kimia karena bersifak efektif, murah dan cepat. Namun, penggunakan pestisida kimia ini berdampak negatif terhadap lingkungan karena residu kimianya akan mengendap di tanah dan dapat mencemari hasil pertanian, air dan udara hingga berdampak pada kesehatan manusia. Teknologi exDNA dapat menjadi alternatif biopestisida dan vaksin tanaman untuk mengendalikan hama, gulma dan patogen. Extraseluler DNA yang dimaksud dalam konteks ini adalah DNA diluar fungsi pewarisan genetik. Baru-baru ini diketahui peran fungsional DNA baru yaitu dapat menghasilkan efek penghambatan pertumbuhan pada organisme konspesifik (organisme dalam satu spesies) dan berperan sebagai elisitor, menginduksi sistem pertahanan pada organisme diluar spesies asal exDNA (non-self). Disini, penulis memberikan tinjauan mengenai respon tanaman terhadap DNA ekstraseluler hingga aplikasinya dalam bidang pertanian sebagai teknologi untuk perlindungan tanaman. </em></p> <p><em>Kata kunci: biopestisida; ekstraseluler DNA; non-self exDNA; self exDNA; vaksin tanaman</em></p> <p>&nbsp;</p> Tessa Fauziah Hak Cipta (c) 2023 Tessa Fauziah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/9061 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Respon Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merril) Varietas Anjasmoro Terhadap Pemberian Pembenah Tanah dan Pupuk NPK pada Lahan Kering Masam https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/9030 <p>Lahan kering masam berpeluang untuk di kembangkan, baik melalui program intensifikasi maupun ekstensifikasi. Peluang intensifikasi masih sangat terbuka, karena rata–rata tingkat produksi yang di capai belum optimal. Kedelai (<em>Glycine max</em> L.) adalah salah satu komoditas utama kacang-kacangan yang menjadi andalan nasional karena merupakan sumber protein nabati paling populer bagi masyarakat Indonesia. Kacang ini juga termasuk daftar diversifikasi pangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Langkah praktis untuk meningkatkan produktivitas kedelai yaitu melalui penggunaan pupuk secara efisien, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2018 di Kebun YAPETRI (Yayasan Pensiunan Peruri), yang terletak di Dusun Sapta Marga RT.07 RW.03, Desa Sinarbaya Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah jenis pembenah tanah yang terdiri dari 3 taraf, yaitu pupuk organik jerami, pupuk organik sampah dan bottom ash. Faktor kedua dosis pupuk phonska terdiri dari 4 taraf (100% NPK, 75% NPK, 50% NPK dan 25% NPK), sehingga menghasilkan 12 kombinasi perlakuan unit percobaan yang akan diulang sebanyak 3 kali. Berdasarkan hasil penelitian maka tidak terdapat interaksi pengaruh perlakuan pembenah tanah dan pengaruh pupuk majemuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai varietas Anjasmoro (<em>Glycine max</em> L. Merril) pada lahan kering.</p> <p> </p> <p>Kata kunci: Anjasmono, bahan amelioran, kedelai, NPK, pupuk</p> <p> </p> Rika Yayu Agustini, Vera Oktavia Subardja Hak Cipta (c) 2023 Rika Yayu Agustini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/9030 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Uji Daya Hasil Lanjutan Galur-Galur Padi (Oryza sativa L) Sawah Irigasi Berpotensi Hasil Tinggi https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/6344 <p>Pemakaian varietas unggul yang sama secara terus-menerus dalam satu lokasi tidak disarankan karena dapat menimbulkan pematahan ketahanan suatu varietas terhadap organisme pengganggu. Salah satu tugas Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) adalah merakit varietas unggul baru (VUB) dengan potensi hasil dan sifat-sifat lainnya yang lebih baik dari varietas unggul sebelumnya. Uji Daya Hasil (UDH) galur-galur harapan bertujuan untuk menyeleksi terkait potensi hasil, ketahanan terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT) serta kualitas beras untuk diuji lanjut dalam rangkaian proses pelepasan VUB. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan BB Padi yang berlokasi di Desa Sukamandijaya Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal dengan 16 perlakuan dan 4 ulangan yang terdiri dari 14 galur generasi lanjut, serta 2 varietas pembanding yaitu A (INPARI 33) dan B (INPARI 32). Hasil analisis ragam uji F pada taraf 5% yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut uji DMRT taraf 5% untuk menentukan galur terbaik. Hasil analisis ragam terhadap daya hasil tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara galur-galur yang diujikan dengan pembanding terbaik INPARI 33 (6.18 t/ha GKG). Galur G1 dan G11 menunjukkan respon agak tahan terhadap hawar daun bakteri (HDB) IV, kedua galur tersebut layak dianjurkan pada proses pengujian selanjutnya.</p> <p> </p> <p>Kata kunci: Galur padi sawah irigasi, uji daya hasil, varietas unggul baru</p> Gebby Reza Aulia, Lutfi Afifah, Tatang Surjana, Estria Furry Pramudyawardani, Ratna Sari Dewi, Celvia Roza Hak Cipta (c) 2023 Gebby Reza Aulia https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/6344 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Respons Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annuum L.) Varietas Tanjung-2 Akibat Aplikasi Kombinasi Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Kambing pada Tanah Latosol di Kota Bogor https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/6892 <p>Hambatan dalam budidaya cabai merah besar diantaranya adalah faktor tanah yang kurang subur sehingga produksi tidak maksimal, maka perlu dilakukan perbaikan tanah dengan cara pemupukan. Pupuk yang digunakan harus mudah didapat dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi dosis pupuk kandang kambing dan pupuk NPK yang memberikan hasil tertinggi tanaman cabai merah besar varietas Tanjung-2 di Kota Bogor. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan di Perumahan Kiara Residence, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor pada bulan Agustus 2021 sampai Januari 2022. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktor Tunggal terdiri atas 10 perlakuan dalam 3 ulangan: A (Tanpa pupuk), B (5ton/ha pukan+250kg/ha NPK), C (10ton/ha pukan+250kg/ha NPK), D (15ton/ha pukan+250kg/ha NPK), E (5ton/ha pukan+500kg/ha NPK), F (10ton/ha pukan+500kg/ha NPK), G (15ton/ha pukan+500kg/ha NPK), H (5ton/ha pukan+750kg/ha NPK), I (10ton/ha pukan+750kg/ha NPK) dan J (15ton/ha pukan+750kg/ha NPK). Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang berbeda nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah buah, bobot per tanaman, bobot per petak dan diameter buah. Pupuk kandang kambing 15ton/ha dan pupuk NPK 750kg/ha mampu memberikan bobot segar buah tertinggi sebesar 5,30 ton/ha (tiga kali pemanenan).</p> <p> </p> <p>Kata Kunci: Cabai merah besar Varietas Tanjung-2, pupuk kandang kambing, NPK, kombinasi pupuk organik dan anorganik</p> Asvia Erviana, Rommy Andhika Laksono, Muhammad Syafi’i Hak Cipta (c) 2023 Asvia Erviana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/6892 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Karakterisasi Penampilan Agronomi Beberapa Aksesi Bawang Merah (Allium cepa L) di Dataran Rendah Karawang https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/6740 <p>Permintaan bawang merah di Indonesia selalu mengalami peningkatan, namun produksi bawang merah belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan aksesi terbaik yang dapat untuk digunakan dalam seleksi pemuliaan tanaman yang memiliki potensi terbaik di daerah Karawang. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan tanaman bawang merah pada dataran rendah Karawang. Penelitian bawang merah dilaksanakan selama 3 bulan, mulai bulan Desember 2021 sampai dengan bulan Maret 2022. Berlokasi di Lahan Baru UNSIKA Desa Pasirjengkol, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat. Letak koordinat 6ᵒ18’5”LS dan 107ᵒ20’24”E, dengan ketinggian 15 mdpl. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan (aksesi bawang merah) dan 4 ulangan, pada setiap ulangan terdapat 4 sampel dengan total 128 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil dari percobaan ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh nyata terhadap penampilan karakterisasi agronomi aksesi bawang merah pada komponen pertumbuhan dan hasil (jumlah anakan, bobot umbi basah per tanaman, bobot umbi kering per tanaman). Aksesi BLR7 (Biru Lancor) memberikan hasil rerata tertinggi pada jumlah anakan sebesar 12,4. Aksesi BLR7 (Biru Lancor) juga memberikan hasil tertinggi pada bobot umbi basah per tanaman, sebesar 23,84 gram. Aksesi LKG1 (Lokal Karawang) memberikan hasil tertinggi pada bobot kering umbi per tanaman sebesar 18,58 gram.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci: karakterisasi agronomi, aksesi, bawang merah, dataran rendah</p> Ridhwan Falah, Elia Azizah, Muhammad Syafi’i Hak Cipta (c) 2023 Ridhwan Falah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/6740 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Pengaruh Berbagai Bahan Organik dan Pupuk ZA pada Metode Double Digging Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium cepa L. Var. Aggregatum) https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/8359 <p>Bawang merah merupakan komoditas unggulan sayuran di Indonesia sehingga perlu dibudidayakan secara intensif. Pengolahan tanah dan pemupukan merupakan teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi bahan organik dan pupuk ZA pada metode <em>double digging</em> terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah varietas Lembah Palu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sintuwu Lemba Kecamatan Lage Kabupaten Poso dari bulan Februari hingga Juni 2020. Penelitian menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak kelompok pola faktorial dua faktor yaitu faktor pertama adalah penggunaan bahan organik (tanpa bahan organik, daun gamal, batang pisang dan jerami padi) dan faktor kedua adalah dosis pupuk ZA (tanpa ZA dan 400 kg/ha). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat interaksi yang nyata antara jenis bahan organik dan pupuk ZA pada metode <em>double digging</em>. Penggunaan jerami padi tanpa aplikasi pupuk ZA pada metode <em>double digging</em> memberikan hasil tertinggi sebesar 2,82 ton/ha. Jenis bahan organik jerami padi memberikan rata-rata pertumbuhan dan hasil bawang merah yang tertinggi meskipun berbeda tidak nyata dengan daun gamal dan batang pisang. Aplikasi pupuk ZA berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.</p> <p> </p> <p>Kata kunci: bahan organik, bawang merah, <em>double digging</em>, pupuk ZA </p> Yulinda Tanari, Bayu Aji Prabowo, Ita Mowidu Hak Cipta (c) 2023 Yulinda Tanari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/8359 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Respon Fisiologis Dan Serapan Hara Tanaman Jagung Terhadap Inokulasi Ganda Mikroba Dan Takaran Pupuk Urea Pada Media Gambut https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/5175 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara inokulasi ganda Mikoriza Arbuskula dan bakteri penambat N non-simbiotik <em>Azospirillum</em> pada takaran pupuk urea yang berbeda terhadap proses fisiologis dan serapan N, P pada tanah gambut. Penelitian menggunakan rancangan faktorial 4x4 tata letak Acak Lengkap dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah inokulasi Mikoriza Arbuskula dan <em>Azospirillum lipoferum</em> (M) terdiri dari 4 aras yaitu m­<sub>0 </sub>­(tanpa inokulasi), m­<sub>1</sub> (inokulasi Mikoriza Arbuskula), m<sub>2</sub> (inokulasi <em>Azospirillum lipoferum</em>) dan m<sub>3</sub> (inokulasi dengan Mikoriza Arbuskula dan <em>Azospirillum lipoferum</em>). Faktor kedua adalah takaran pupuk urea dengan 4 aras yaitu n<sub>0 </sub>(tanpa pemberian pupuk urea), n<sub>1</sub> (urea ¼ takaran anjuran), n<sub>2</sub> (½ takaran anjuran) dan n<sub>3 </sub>(takaran anjuran). Takaran pupuk urea untuk tanaman jagung adalah 150 kg ha<sup>-1</sup>. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis varians (uji F), apabila uji F menunjukkan adanya perbedaan nyata dari masing-masing perlakuan maupun interaksinya maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5 %. Pangamatan dilakukan terhadap serapan N dan P, Laju Asimilasi Bersih (LAB) dan Laju Pertumbuhan Nisbi(LPN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi ganda Mikoriza Arbuskula dan <em>Azospirillum lipoferum</em> efektif pada semua takaran pupuk urea dalam meningkatkan serapan hara N dan P.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci: gambut, jagung, mikroba, respon fisiologis, serapan hara</p> Dwi Zulfita, Surachman Surachman, Setia Budi, Rahmidiyani Rahmidiyani, Siti Hadijah Hak Cipta (c) 2023 Dwi Zulfita https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/5175 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Identifikasi Infeksi Virus Pada Tubuh Buah Jamur Shiitake (Lentinula edodes) Menggunakan Metode Teknologi Molekuler https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/8994 <p><em>Jamur shiitake atau </em>Lentinula edodes<em> adalah salah satu jamur yang memiliki rasa yang unik dan memiliki nilai medis yang tinggi. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh buah shiitake dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk faktor fisika, kimia, dan biologi. Faktor biologi berhubungan erat dengan infeksi atau serangan dari organisme lain termasuk serangga, virus, bakteri, cacing, atau siput. Penelitian mengenai infeksi mycovirus (virus yang menyerang fungi) pada jamur konsumsi saat ini masih minim. Untuk itu, dilakukan riset untuk mengetahui kemungkinan infeksi virus pada salah satu jamur konsumsi, yaitu shiitake menggunakan RT-PCR pada 17 sampel shiitake yang memiliki tubuh buah yang abnormal. Metode RT-PCR digunakan untuk mengonfirmasi sampel yang mengandung virus. Hasil pemetaan sekuens menggunakan BLAST menunjukkan tidak ada data yang sesuai dengan data pada NCBI. Hal ini bisa disebabkan karena penggunaan primer yang kurang tepat untuk mendeteksi RNA virus, atau kemungkinan keberadaan virus baru sehingga datanya belum tersimpan di NCBI. Pertumbuhan badan buah shiitake dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan seperti kelembaban dan cahaya matahari juga dapat menjadi pemicu terbentuknya badan buah yang abnormal.</em></p> <p> </p> <p><em>Kata kunci: badan buah abnormal, infeksi virus shiitake, mikovirus, RT-PCR</em></p> Fauzia Mustikasari Hak Cipta (c) 2023 Fauzia Mustikasari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/8994 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700 Evaluasi Daya Hasil Galur Mutan Jagung Manis (Zea mays L. saccharata Sturt) Var. MS-Unsika Hasil Iradiasi Sinar Gamma Generasi M1 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/9730 <h2><em>ABSTRAK</em></h2> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p style="font-weight: 400;">Jagung manis merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki sumber karbohidrat tinggi. Kebutuhan komoditas ini setiap tahunnya terus menimgkat. Tetapi, di sisi lain produksinya masih rendah. Oleh karen itu, perlu upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan teknologi nuklir. Pemanfatatan teknik nuklir pada tanaman jagung antara lain untuk perbaikan sifat genetik varietas melalui mutasi dengan iradiasi sinar gamma. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan galur-galur mutan jagung manis yang memiliki karakter daya hasil tinggi dengan metode diiradiasi sinar gamma. Penelitian dilaksanakan di PAIR BATAN dan di lahan milik PT. Pertani pada Mei 2019 sampai September 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah galur jagung manis yang terdiri dari 5 taraf, yaitu G1 (MS-02), G2 (MS-04), G3 (MS-06), G4 (MS-07), G5 (MS-08). Faktor kedua adalah dosis iradiasi sinar gamma yang terdiri dari 4 taraf, yaitu M0 (0 gray), M1 (100 gray), M2 (200 gray), M3 (300 gray), sehingga terdapat 20 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 2 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur jagung manis dengan iradiasi dosis sinar gamma memberikan pengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Secara umum, perlakuan G1M1 (galur MS-02 + dosis sinar gamma 100 gray) memberikan pengaruh terbaik pada parameter hasil panen 3,49 kg/plot, bobot tongkol dengan kelobot sebesar 214,25 gram, bobot tongkol tanpa kelobot sebesar 154,70 gram, diameter tongkol tanpa kelobot 4,43 cm, dan panjang tongkol tanpa kelobot 16,88 cm. Sedangkan perlakuan G5M0 (galur MS-08 + dosis sinar gamma tanpa radiasi (0 gray)) memberikan pengeruh terbaik terhadap diameter tongkol dengan kelobot 4,98 cm dan&nbsp; panjang tongkol dengan kelobot 27,73 cm. Dan perlakuan G5M3 (galur MS-08 + dosis sinar gamma 300 gray) memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter kandungan gula yaitu 18,50<sup>0</sup>Brix<em>.</em></p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p style="font-weight: 400;"><em>Keywords: galur MS-Unsika, jagung manis, iradiasi, uji daya hasil </em></p> Muhammad Syafii Hak Cipta (c) 2023 Muhammad Syafii https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.unsika.ac.id/index.php/agrotek/article/view/9730 Mon, 20 Feb 2023 00:00:00 +0700