Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri

Klasifikasi Persediaan pada Gudang Bahan Kemasan XYZ dengan Metode FSN Analysis (Fast, Slow, Non-Moving) Berdasarkan Turn Over Ratio (TOR)

2023-06-04T08:03:10+07:00

Pengendalian persediaan memiliki peran penting dalam manajemen pergudangan untuk memudahkan aktivitas pada barang selama penyimpanan. Permasalahan pada gudang bahan kemasan XYZ adalah kondisi perputaran barang yang berbeda-beda menyebabkan letak penyimpanan bahan kemasan menjadi tidak teratur. Penelitian ini dilakukan untuk mengklasifikasikan persediaan agar penyimpanan bahan kemasan dapat teralokasi dengan lebih baik. Pengendalian persediaan pada penelitian ini menggunakan metode FSN analysis (Fast, Slow, Non-Moving) yaitu klasifikasi berdasarkan tingkat konsumsi atau kecepatan pergerakan suatu barang menjadi tiga kategori kelompok. Data kuantitatif diperoleh melalui observasi, studi literatur, dan data historis dengan menggunakan Turn Over Ratio (TOR) sebagai parameternya. Hasil pengolahan data menunjukkan 51,51% bahan kemasan atau sebanyak 17 barang termasuk dalam fast moving item (TOR > 3), 42,42% bahan kemasan atau sebanyak 14 barang termasuk dalam slow-moving item (3 ≤ TOR ≤ 1) dan sebanyak 2 barang termasuk dalam non-moving item (TOR < 1) atau 6,06% dari 33 jenis bahan kemasan. Hasil klasifikasi memberikan informasi pengendalian dan pembuatan kebijakan masing-masing kategori untuk mendapatkan nilai persediaan terbaik.

Skenario Perbaikan Keandalan Pembangkit dengan Peramalan Beban Pada PLTU Anggrek Gorontalo

2023-06-27T13:14:20+07:00

Listrik merupakan kebutuhan primer pada saat ini, tak terkecuali di luar pulau Jawa. Pertumbuhan penggunaan konsumsi listrik secara nasional meningkat sehingga diperlukan analisa keandalan suatu pembangkit untuk menjaga kualitas dan harga listrik pada tingkat yang dapat diterima. Salah satu perhitungan keandalan listrik adalah Loss of Load Probability (LOLP). Dimana perhitungan keandalan pada pembangkit PLTU Anggrek 2x25 MW Gorontalo didapatkan nilai LOLP sebesar nilai 37,84 hari/ tahun. Nilai ini masih diatas nilai keandalan standar PLN, hal ini disebabkan pada unit 2 terjadi PO (Planned Outage) dan MO (Maintenance Outage) pada bulan Juni-Juli 2021 yaitu berupa first year inspection pada bulan Juli. Nilai FOR (Force Outage Rate) dihitung berdasarkan data gangguan dari pembangkit di tahun 202, sehingga dilakukan skenario dengan logika fuzzy untuk perbaikan keandalan pada pembangkit. Penelitian ini bertujuan melakukan peramalan beban jangka menengah dengan logika fuzzy menggunakan data beban dan memasukkan faktor-faktor yang mempengaruhi beban listrik. Hasil Penelitian menunjukkan dari skenario 1 didapatkan nilai keandalan 36,86 hari per tahun dan skenario 2 didapatkan 16,16 hari per tahun, skenario 3 dengan nilai 1,54 hari per tahun.

Penerapan Metode Material Requirement Planning (MRP) dalam Pengendalian dan Perencanaan Persediaan Bahan Baku Semen Instan Variasi X pada PT XYZ

2024-01-03T14:34:43+07:00

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia yang memproduksi bahan material seperti semen instan. Namun, perusahaan menghadapi kendala dalam pasokan bahan baku pasir silika dalam kurun waktu yang cukup lama dan menghambat proses produksi serta menyebabkan kekosongan produk. Kekosongan paling sering terjadi pada produk semen instan variasi X, dengan tingkat kekosongan mencapai 99,3% selama 6 bulan. Penelitian ini menerapkan metode perencanaan persediaan yaitu Material Requirement Planning (MRP) untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuannya adalah merencanakan penjadwalan pemesanan bahan baku dan memproyeksikan kebutuhan di masa depan. Data permintaan, persediaan, struktur bahan baku, dan data pendukung digunakan dalam perhitungan. Hasilnya, diketahui penjadwalan pemesanan bahan baku untuk produk semen instan variasi X dilakukan selama tiga bulan berturut-turut, yaitu April, Mei, dan Juni 2023. Setiap bulan, bahan baku direncanakan secara rinci dengan beberapa kali pemesanan sesuai dari lead time masing-masing bahan.

Pendekatan Ergonomi menggunakan NBM dan REBA untuk Merancang Fasilitas Kerja Pengupasan Kelapa Parut: Studi Kasus di Sebuah Toko Sayuran

2024-01-11T11:30:42+07:00

Toko Sayur Mannisa adalah usaha yang menyediakan kelapa parut. Sebelum diparut, kelapa harus dikupas dahulu dimana aktivitasnya masih dilakukan secara konvensional. Berdasarkan observasi awal, kedua orang pekerja mengalami keluhan di beberapa bagian tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagian tubuh yang memiliki keluhan tertinggi dan melakukan analisis postur kerja agar dapat dibuat rancangan fasilitas kerja ergonomis. Metode untuk mengidentifikasi keluhan adalah Nordic Body Map (NBM), sedangkan metode untuk menganalisis postur kerja adalah Rapid Entire Body Assessment (REBA). Perancangan alat menggunakan data antropometri orang Indonesia. Berdasarkan NBM, keluhan tertinggi yang dirasakan dari kedua pekerja memiliki nilai 3 atau setara dengan 75% dimana nilai tersebut menyatakan bahwa keluhan yang dirasakan yaitu berupa rasa sakit di beberapa bagian tubuh. Berdasarkan analisis REBA, diperoleh nilai risiko pada aktivitas pengupasan batok dan kulit ari kelapa kepada dua orang pekerja adalah 8 hingga 10 atau berisiko tinggi. Perbaikan dilakukan dengan merancang fasilitas kerja yang sesuai, yaitu meja kerja untuk posisi berdiri.

Analisis Tata Letak Produksi CNC Batik dengan Group Technology dan Particle Swarm Optimization

2024-02-12T17:34:54+07:00

Produksi batik menunjukkan tren peningkatan permintaan, memacu kebutuhan akan peningkatan produktivitas dan fleksibilitas dalam proses produksi. Dalam konteks ini, pengaturan tata letak menjadi krusial untuk memaksimalkan efisiensi operasional, karena memiliki dampak signifikan terhadap kelancaran aliran operasi dan minimasi jarak tempuh perpindahan material. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan metode untuk optimasi tata letak pada industri batik. Metodologi penelitian ini meliputi beberapa langkah, diantaranya adalah klasifikasi cell produksi berdasarkan kelompok part menggunakan Rank Order Clustering (ROC) dan Similarity Coefficient (SC), estimasi jarak perpindahan material melalui perhitungan distance-based score, dan penentuan urutan optimal departemen dengan Particle Swarm Optimization (PSO). Hasil eksperimen menunjukkan pengelompokkan cell yang serupa antara metode ROC dan SC. Analisis terhadap hasil ekperimen menunjukkan perbaikan signifikan dari tata letak intuitif awal (existing) ke tata letak baru (suggested), dengan reduksi distance based score dari 315,75 menjadi 292,96. Implementasi group technology dan cell manufacturing terbukti meningkatkan efektivitas dan efisiensi aliran material dan work in process (WIP). Selain itu, penerapan PSO dalam menempatkan departemen berhasil mengurangi total jarak tempuh menjadi 7.018,5190 meter, dengan total biaya material handling menjadi Rp 1.544.074,18. Hal ini menegaskan potensi dari metode yang dikembangkan dalam mengoptimalkan tata letak fasilitas produksi batik untuk mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi.

Evaluasi Penjadwalan Waktu Pada Proyek Pembangunan Rumah dengan Metode CPM (Studi Kasus: Pembangunan Rumah Tinggal di Perumnas Kabupaten Karawang)

2024-01-03T12:26:29+07:00

Penjadwalan proyek dapat membantu dalam memperlihatkan hubungan antar aktivitas yang dilakukan proyek tersebut. Penjadwalan ini juga berfungsi mendahulukan proses perjalanan sebuah aktivitas terdahulu sebelum aktivitas berikutnya dijalankan. Salah satu metode penjadwalan yang dapat digunakan adalah CPM (Critical Path Method). Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi proyek pembangunan rumah di Perumnas Kabupaten Karawang. Penggunaan metode CPM dalam mengevaluasi pembangunan ini berguna untuk mengetahui berapa lama suatu proyek diselesaikan, mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan proyek, dan memantau keseimbangan antara jadwal, biaya Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dengan wawancara antara pemilik rumah dan peneliti. Hasil pembahasan penelitian ini didapatkan hasil jalur kritis A-B-C-D-G-H-I-J-K dengan rincian kegiatan: persiapan bahan, pasang pondasi, merangkai dan pasang besi slup, pasang hebel, plesteran tembok, mengaci tembok, pengecatan tembok, pasang plafon dan pasang keramik. Penjadwalan proyek pembangunan rumah di Perumnas Kabupaten Karawang menggunakan metode CPM dapat terselesaikan selama 60 hari.