Go-Integratif : Jurnal Teknik Sistem dan Industri

Evaluasi Beban Kerja Mental Pekerja yang Terpapar Kebisingan pada Perusahaan Mebel

2024-04-01T07:31:06+07:00

Perusahaan mebel berfokus pada memproduksi kusen, pintu panel, jendela, dan variasi perabot. Saat aktivitasnya, Sebagian besar pekerjaan menggunakan alat atau mesin yang menghasilkan suara bising dan usaha yang besar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kategori beban kerja mental pada pekerja dan melakukan perbaikan yang dapat dilakukan. Metode yang digunakan adalah National Aeronautics and Space Administration-Task Load Index (NASA-TLX) dan Rating Scale Mental Effort (RSME). Seluruh pekerja dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan adalah seluruh pekerja berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi dengan rentang skor beban kerja sebesar 62,67-81,33. Indikator tertinggi yang mempengaruhinya adalah performansi (25,45%). Hasil tersebut dikonfirmasi dengan hasil RSME, dimana rata-rata skor berada pada rentang 70-90 dari 150. Berdasarkan hasil tersebut, perbaikan yang dapat dilakukan dengan menambah jumlah pekerja untuk dapat dilakukan rotasi pekerjaan.

Penentuan Rute Pembukaan Gerai Baru dengan Vehicle Routing Problem with Time Windows Pendekatan Nearest Neighbor

2024-05-13T20:26:49+07:00

Industri makanan dan minuman mulai banyak mendapatkan perhatian di kalangan masyarakat. Hal ini diperkuat dengan mulai banyaknya gerai-gerai makananan dan minuman yang mulai bemunculan. Bahkan dalam satu kota, terutama Surabaya, bisa memiliki belasan gerai karena antusiasme masyarakat yang begitu tinggi. Salah satu gerai minuman yang sedang popular saat ini adalah minuman boba atau bubble drink. Penelitian sebelumnya telah dilakukan penentuan gerai potensial yang akan dibuka. Setelah mendapatkan rekomendasi gerai baru penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan penentuan rute pengiriman bahan baku dengan batasan waktu operasional dari masing-masing outlet. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute pendistribusian bahan baku yang baru untuk gerai-gerai minuman yang ada di beberapa lokasi sehingga dapat meminimumkan jarak tempuh dan biaya transportasi. Penelitian ini menggunakan Vehicle Routing Problem with Time Windows atau VRPTW dengan pendekatan nearest neighbor. VRPTW merupakan VRP yang paling ideal yang sering digunakan pada dunia industri. Saat ini terdapat sembilan gerai dengan time windows yang berbeda-beda. Hasil dari penelitian ini didapatkan dua rute dengan jarak tempuh masing-masing 96.4 km dan 35.7 km dengan total cost Rp.68.000,- sedangkan waktu tempuh 289.2 menit dan 163.5 menit dengan total cost Rp.89.828,- dalam sekali melakukan pengiriman.

Analisis Faktor Keterlambatan Pasokan LPG pada PT Pertamina Energy Terminal LPG Tanjung Sekong

2024-04-24T11:26:24+07:00

PT Pertamina Energy Terminal LPG Tanjung Sekong adalah perusahaan yang bergerak di bidang suplai dan distribusi migas, lebih spesifiknya bergerak dalam pengelolaan terminal Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Tanjung Sekong, Merak, Banten. PT Pertamina Energy Terminal sebagai pengelola Terminal LPG Tanjung Sekong merupakan anak usaha PT Pertamina International Shipping dan beroperasi sejak April 2012. Terminal LPG Tanjung Sekong mengalami kenaikan permintaan akan kebutuhan gas di Indonesia. Akibatnya aktivitas operasional seperti pengiriman pasokan LPG harus terus bergerak setiap harinya. Dalam hal ini setiap pengiriman pasokan LPG ke PT Pertamina Energy Terminal LPG Tanjung Sekong tidak luput dari adanya hambatan berupa keterlambatan kapal dalam melakukan bongkar muat LPG. Keterlambatan tersebut dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kendala administrasi, cuaca buruk, dan waiting list kapal yang terlalu banyak. Penelitian ini menggunakan metode fishbone diagram, Root Cause Analysis (RCA) dan 5 Whys untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan prediksi waktu kedatangan kapal, penanganan administrasi yang lebih efektif, dan pemantauan cuaca yang lebih baik dapat mengurangi keterlambatan pasokan gas LPG. Rekomendasi termasuk pengembangan sistem prediksi waktu kedatangan, peningkatan kesadaran akan akurasi data pada dokumen administrasi, dan kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk pemantauan cuaca yang lebih baik.

Simulasi Sistem Pelayanan Pemesanan Kedai Kopi XYZ Cabang Sidewalk - Jimbaran

2024-05-09T16:43:41+07:00

Pemodelan sistem nyata ke dalam suatu model dilakukan dengan sistem simulasi, yang merupakan suatu cara untuk menirukan sistem nyata dengan sifat yang lebih mudah untuk diamati daripada sistem aslinya. Suatu sistem dapat menghasilkan antrian apabila adanya keterlambatan pelayanan seperti yang terjadi pada sebuah kedai kopi. Kedai Kopi XYZ adalah salah satu merek kopi yang terkenal di Indonesia. Lokasi penelitian yang dilakukan yaitu di Kedai Kopi XYZ cabang Sidewalk, Jimbaran. Alasan tempat tersebut dijadikan lokasi penelitian karena terdapatnya antrian pada sistem pelayanannya serta adanya pelanggan yang meninggalkan antrian sebelum dilayani. Pegawai yang telah diwawancarai mengatakan bahwa beberapa pelanggan yang komplain mengenai lokasi yang tidak terlalu luas yang mengakibatkan mengantri hingga area luar kedai kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi antrianm dengan melakukan perbaikan terhadap lokasi pada sistem. Data antrian yang telah didapat dari lapangan selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan Stat::Fit dan ProModel. Ketika sistem dengan data yang ada dilakukan run simulation masih terdapat blocked pada Entity States serta terdapat full atau bottleneck pada Multiple Capacity Location States. Hasil dari simulasi perbaikan yaitu perbaikan pada location yang terdapat dalam sistem berupa penambahan kapasitas tiap lokasi untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya antrian. Dengan mengubah kapasitas yang ada akan dihasilkan block dan full yang minim dan dapat dikatakan wajar dalam sistem. Dengan demikian, sistem model pada Kedai Kopi XYZ cabang Sidewalk, Jimbaran dapat disimpulkan dapat bekerja dengan optimal.

Proses Pengambilan Keputusan Bantuan Beasiswa SEHATI di Yayasan Senyum Kita dengan Metode DEMATEL dan F-AHP

2024-05-21T19:11:11+07:00

Proses pengambilan keputusan dalam penentuan penerima Beasiswa SEHATI oleh Yayasan Senyum Kita sering kali dihadapkan pada tantangan dalam memastikan transparansi dan keadilan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pengambilan keputusan dengan menerapkan metode MCDM antara lain DEMATEL (Decision Making Trial and Evaluation Laboratory) dan F-AHP (Fuzzy Analytic Hierarchy Process). Penelitian ini melibatkan 20 anak pada tahun ajaran 2023/2024 semester ganjil dengan mengkaji tiga kriteria utama, yaitu pendapatan orang tua/wali (K1), status anak yatim/piatu (K2), dan penyandang disabilitas (K3). Hasil dari kedua metode menunjukkan dominasi kriteria K2 dalam proses seleksi. Hasil analisis DEMATEL mengungkapkan bahwa K2 memiliki pengaruh paling signifikan dalam pengambilan keputusan, sementara F-AHP mengkonfirmasi pengaruh ini dengan memberikan bobot tertinggi sebesar 0.37 dari total 1.00. Selanjutnya, kedua metode mengindikasikan jumlah anak yang memenuhi kualifikasi hampir sama, yaitu 11 anak menurut DEMATEL dan 10 anak menurut F-AHP. Penerapan metode DEMATEL dan F-AHP berhasil meningkatkan transparansi dan objektivitas dalam seleksi, serta memberikan rekomendasi sebuah kerangka kerja yang lebih sistematis untuk penilaian kelayakan penerima beasiswa.