Konsep dan Metode Uswatun Hasanah Dalam Perkembangan Pengelolaan Pendidikan Islam Di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.35706/muntazam.v2i01.5353Abstract
Uswatun Hasanah adalah Pola Kehidupan Rasulullah saw. Syarat utama dalam memberikan contoh teladan yang baik adalah haruslah memiliki akhlak mulia. Dalam dunia pendidikan sudah menjadi rahasia umum bahwa etika adalah ajaran keluhuran budi Perbuatan seseorang individu dapat diukur melalui etika, lewat etika tersebut manusia dapat menentukan apakah dia dapat diterima orang lain atau ditolak. Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak (budi pekerti) yang mulia. Nabi Muhammad jika berkata 1) tidak pernah berdusta. 2) Berbicara sangat fasih, terang (jelas) sehingga sasaran pembicaraan tepat, berkesan pada pendengar. 3) Berbicara dengan memakai ucapan yang pantas dan mudah dipahami. 4) Berkata dengan lemah lembut, mudah diingat (sederhana), 5) Berkata dengan perkataan yang mulia (tidak menghina), 6) Perkatannya yang ma’ruf (yang baik), tidak ada orang yang tersinggung. Kepribadian Nabi Muhammad Saw adalah Shiddiq (Benar), Fathanah (Cerdas), Amanah (Dapat di Percaya ), Tablig (Menyampaikan), Istiqomah (Konsisten). Manfaat setelah mempelajari Uswatun Hasanah Rosulullah saw (1) Kepribadian manusia menjadi baik. (2)Harapan manusia menuju jalan lurus dan benar. (3) Pengalaman ingin dan sukses .selamat dan bahagia dunia akherat. (4) Kepribadian ini aspek yang terlihat dari masing- masing individu adalah perubahan sikap, emosi, serta timbulnya motivasi terhadap dirinya. Tahapan Uswatun Hasanah 1) Perencanaan menuju secara islami yang taat pada Allah dan Rosulnya. 2) tahap Action (Tahap tindakan) Terjadi perubahan perilaku manusia kearah positif taat pada Allah dan Rosulnya. 3) Mengevaluasi proses /instropeksi diri .4) Hasil memiliki pribadi, perilaku Uswatun Hasanah taat pada Allah dan Rosulnya.