Pendidikana Ala “Paulo Freire†Sebuah Renungan
DOI:
https://doi.org/10.35706/solusi.v1i01.39Abstrak
Pada tanggal 2 Mei 1997 Paulo Freire tokoh pendidikan yang sangat kontroversial meninggal dunia.Ia menggugat sistem pendidikan yang telah mapan dalam masyarakat Brasil. Menurut Freire bahwa sistem pendidikan yang ada sama sekali tidak berpihak kepada rakyat miskin, tapi sebaliknya justru mengasingkan dan menjadi alat penindasan bagi penguasa. karenanya sistem yang ada harus dihapus dan digantikan dengan sistem yang lebih memihak kepada kaum miskin.
Freire menawarkan suatu sistem pendidikan alternatif yang relevan bagi masyarakat miskin dan marginal.
Alternatif yang ditawarkan freire adalah sistem pendidikan “hadap masalahâ€(problem facing of education)“sebagai kebalikan dari pendidikan “gaya bankâ€(pedagogy of liberation)1
Konsepsi ini bertolak dari pemahamannya tentang manusia.Ia menganggap bahwa manusia merupakan bagian dari realitas yang harus dihadapkan pada peserta didik supaya ada kesadaran atas realitas itu. hal itu juga dilandaskan pada pemahaman bahwa manusia mempunyai potensi untuk bereaksi dalam realitas dan untuk membebaskan diri dari penindasan budaya ekonomi dan politikâ€2
Yang pada akhirnya Paulo Freire memformulasikan filsafat pendidikannya sendiri, yang ia namai dengan “pendidikan kaum tertindasâ€
Berbeda dengan Paulo Freire, Islam sebagai ajaran yang utuh mengatakan bahwa ayat yang pertama kali turun, ( iqra’) adalah mengandung dimensi pendidikan yang utuh. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ajaran Islam adalah mengandung sebuah tatanan kehidupan yang pertama kali menjunjung tinggi nilai-nilai asasi manusia tentang pentingnya pendidikan.
Disamping itu Islam memandang bahwa pendidikan diharapkan mampu mengantarkan umat manusia memilki bekal untuk melestarikan kehidupan di bumi.Pendidikan dilaksanakan untuk mengantarkan umat manusia menuju pencerahan agar mereka memiliki bekal untuk melestarikan kehidupan di bumi.
Unduhan
Referensi
Gerge S. Count. Beranikah Seklah Membangun Tatanan Sosial yang Baru dalam Paulo, Menggugat Freire Pendidikan Fundamentalis, Konservatif, Liberal, Anarkis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Intim, “Jurnal Teologi Kontekstualâ€, Edisi VIII tahun 2005
Joy, A. Palmer. et, al. 58 Pemikir Pendidikan dari Piage Sampai Masa Sekarang,Yogyakarta: Jendela, 2003.
Ki Hadjar Dewantara. Menuju Manusia Merdeka, Yogyakarta: Lukita, 2009.
Muhammad Firdaus. “Wawancara†dalam Jurnal Perempuan, Pendidikan Untuk Semua, Yayasan YJP.
Paulo Ferire. Politik Pendidikan, Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan, Yogyakarta: REaD bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2007.
________. Pedagogi Hati, Yogyakarta: Kanisius, 2007.
________. Pendidikan kaum Teertindas, Jakarta: LP3ES, 2008.
________. Pendidikan sebagai proses, Surat-surat Menyurat Pedagogis dengan Para Pendidik Guinea-Bissau, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Yamin, Moh. Menggunggat Pendidikan Indonesia, Belajar dari Paulo Freire dan Ki Hadjar Dewantara, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2009.