KAJIAN PESEPSI DAN PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PADA ALFAMART DAN INDOMARET DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.35706/solusi.v10i21.93Abstrak
Perkembangan bisnis ritel perdagangan semakin pesat. Produsen melakukan berbagai macam cara untuk dapat meningkatkan usaha ritel perdagangan. Demikian juga yang dilakukan oleh Alfamart dan Indomaret. Kedua bisnis ritel perdagangan ini sudah cukup pesat berkembang. Sebagai bisnis usaha waralaba yang sudah cukup banyak berada di pasar konsumen. Namun konsumen memiliki beragam kebutuhan dalam kombinasi serta pilihan terhadap harga kombinasi barang. Perumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana persepsi konsumen, bagaimana perilaku pembelian konsumen dan seberapa besar hubungan persepsi konsumen terhadap perilaku pembelian konsumen pada Alfamart dan Indomaret? Adapun hasil dalam penelitian ini adalah : Persepsi konsumen Alfamart dan Indomaret mencapai 783,5 artinya bahwa konsumen Alfamart dan Indomaret menyatakan setuju. Persepsi konsumen tentang ritel modern terutama tentang Alamart dan Indomaret yang cukup tinggi, menunjukan bahwa industri ritel modern telah berhasil menunjukan komitmen dan konsistensinya dalam memberikan persepsi yang baik dalam melayani konsumen.
Perilaku konsumen Alfamart dan Indomaret mencapai 635,17 artinya bahwa konsumen Alfamart dan Indomaret menyatakan cukup setuju. Perilaku pembelian konsumen pada industri ritel modern terutama Alfamart dan Indomaret adalah tinggi, sehingga industri ritel modern ini membuat konsumen dapat berperilaku terhadap pasar. Perilaku pembelian konsumen yang sudah terbentuk oleh adanya ritel modern ini menjadikan nilai tambah kepada pewaralaba untuk dapat memberikan image yang baik kepada konsumen. Hubungan antara persepsi konsumen dan perilaku konsumen Alfamart dan Indomaret sebesar Berdasarkan angka R square (r2) adalah 0,113. Atau 11,3%. Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh persepsi terhadap perilaku konsumen adalah sebesar 11,13%. Adapun sisanya sebesar 88,87% (100 – 11,13%) dipengaruhi oleh faktor lain. Koefisien regresi untuk situasi persepsi (0.336) lebih besar dari pada koefisien untuk perilaku (0.335), maka setiap kenaikan persepsi akan berpengaruh terhadap kenaikan perilaku pembelian konsumen pada Alfamart dan Indomaret.
Kata kunci : persepsi, perilaku pembelian konsumen
Unduhan
Referensi
Adi Nugroho, 2002. Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama. Studia press. Jakarta
Basu Swastha, 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ke-2, cetakan ke-8 Liberty. Jogjakarta
Basu Swastha., 2004. Azas-azas Marketing. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Bilson Simamora, 2002. Aura Merek 7 Langkah Membangun merek yang Kuat. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Fandy Tjiptono., 1997. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.
......................., 2005. Brand Management & Strategy. Andi. Jogjakarta
Freddy Rangkuti, 2004. The power of brands teknik mengelola brand Equity dan Strategi pengembangan merek plus Analisis Kasus dengan SPSS Cetakan kedua. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Hermawan Kerta Jaya, 2007. Seri 9 Elemen Marketing on Brand. Bandung : Mizan Pustaka
Husein Umar., 2005. Riset Pemasaran dan Customer Behaviour. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Paul Peter dan Jerry Olson, 1996. Consumer Behavior. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi Kesembilan, Jilid 1. Indeks, Jakarta
------------------, 2005. manajeman pemasaran. Edisi kesebelas, Jilid 2. Indeks, Jakarta
------------------, 2000. manajeman pemasaran. Edisi Milenium, Jilid 2. Indeks, Jakarta
Nugroho J Setiadi, 2005. Perilaku konsumen konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Cetakan Kedua. Prenada Media. Jakarta
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kedelapan. Alfabeta. Bandung