HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ENERGI, PROTEIN, DAN ZAT BESI (Fe) DENGAN KEJADIAN ANEMI DAN RISIKO KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA SEMARANG
Isi Artikel Utama
Abstrak
Abstrak
Proses kehamilan meningkatkan metabolisme zat gizi makro dan mikro, hal ini menyebabkan ibu hamil termasuk kedalam kelompok rawan gizi. Berdasarkan hasil RISKESDAS 2013, angka anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil masih tinggi lebih dari 24 %. Berdasarkan uraian di atas, mendorong kami melakukan penelitian mengenai hubungan asupan energi, protein, dan zat besi dengan kejadian anemia dan risiko kekurangan energi, protein pada ibu hamil di kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan satu kali pada waktu yang sama terhadap subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Pandanaran dan Puskesmas Miroto Kota Semarang.
Ibu hamil yang mengalami tingkat kecukupan energi dan protein kurang yang termasuk berisiko KEK sebesar 26,7% dan 13,3%. Ibu hamil yang mengalami tingkat kecukupan fe kurang yang termasuk anemia sebesar 10%. Uji Korelasi tingkat asupan energi dan protein terhadap kejadian KEK r = 0.663 dan r = 0,573 (p<0.05). Uji Korelasi tingkat asupan zat besi terhadap kejadian anemia r = 0.324 (p>0.05).
Terdapat korelasi antar tingkat asupan energi dan protein dengan risiko KEK dan terdapat faktor lain selain zat besi yang mempengarui anemia ibu (p>0.05).
Kata Kunci : KEK, Anemia, Ibu Hamil
Unduhan
Rincian Artikel
Referensi
Daftar Pustaka
Arisman. 2007. Buku ajar ilmu gizi: gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional. Jakarta.
Bobak, Irene M. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Chen KK, et al. 2009. Iron supplementation in pregnancy and development of gestational diabetes a randomized placebo-controlled trial, BJOG 116:389.
Chu S, et al. 2007. Maternal Obesity and Risk of Gestasional Diabetes Mellitus. Journal of Diabetes Care 2007; Volume 30 (8): 2070-2076.
Departemen Kesehatan Indonesia. 1994. Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Pedoman penggunaan alat ukur lingkaran lengan atas (LILA) pada wanita usia subur. Jakarta: Depkes.
Fatimah H, et al. 2011. Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Makara,Kesehatan;Vol. 15(1): 31-36.
Gallagher ML. 2008. The Nutrients and Their Metabolism. In : Mahan LK, Escott-Stump S. Krause’s Food, Nutrition, and Diet Therapy. 12th edition. Philadelphia: Saunder.
Mery R, Lolly M, Fitrayeni. 2012. Penyebab Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Seberang Padang Kota Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret.
Notoadmojo, Soekijo, 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Regina T. 2007. Perbandingan Efektivitas Terapi Besi Intravena dan Oral pada Anemia Defisiensi Besi dalam Kehamilan. Maj Kedokt Indon, Volum: 57, Nomor: 4, April
Saifuddin AB,dkk. 2002. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Soekirman dkk. 2003. Situational Analysis of Nutrition Problem in Indonesia: Its Policy Program and Prospective Development. IPB. Bogor.
Supariasa, I. D. N. 2002. Penilaian Status Gizi. EGC. Jakarta.
WHO. 2014. World health organization report. World Health Organization, Geneva, Switzerland. p 9-31.