UJI DIAGNOSTIK APLIKASI MOTHER CARES (MOCA) UNTUK DETEKSI DINI RISIKO PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA

Isi Artikel Utama

Tri Wahyuni
Desy Syswianti
Dian Roslan Hidayat

Abstrak

Deteksi dini tumbuh kembang merupakan hal penting untuk mengidentifikasi secara dini penyimpangan tumbuh kembang pada balita. Deteksi perkembangan selama ini dilakukan dengan Kuesioner Pra skrining perkembangan (KPSP), namun alat ukur ini menyulitkan orang tua. Saat ini terdapat aplikasi smartphone mother cares (MOCA) yang dapat memudahkan orang tua melakukan deteksi tumbuh kembang balita. Penelitian merupakan uji diagnostik aplikasi MOCA untuk deteksi penyimpangan perkembangan balita dengan KPSP sebagai gold standard. Populasi adalah seluruh balita usia 0–36  bulan di Wilayah Kerja Puskesmas DTP Tarogong,  Garut. Sampel penelitian sejumlah 60 responden, diambil menggunakan simple random sampling. Pengujian dilakukan dengan uji diagnostik. Hasil penelitian didapatkan bahwa bahwa uji diagnostik aplikasi mother cares (MOCA) untuk deteksi penyimpangan perkembangan dengan KPSP sebagai gold standard, didapatkan sensitivitas sebesar 83,33% dan spesifisitas sebesar 97,92%, sehingga memenuhi validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur perrkembangan balita.

 

Kata kunci: Aplikasi Mother Cares (MOCA), KPSP

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

(1) Ariani, Yosoprawoto, M. Usia Anak dan Pendidikan Ibu sebagai Faktor Risiko Gangguan Perkembangan Anak. Jurnal Kedokteran Brawijaya. Agustus 2012; 27(2): 118-121.

(2) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 155/Menkes/Per/I/2010 Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita.

(3) Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI; 2013.

(4) Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes; 2013.

(5) Evidence-Based In Early Childhood Development: Developmental Screening In The Community With KPSP. Paralel Symposium 15th Indonesian Congress Of Pediatric (KONIKA XV), Manado 14 July 2011.

(6) Kalikautsar. Perancangan Knowledge Management Untuk Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak Menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (Kpsp) Berbasis Ontologi (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2014.

(7) Fischer, V. J., Morris, J., Martines, J. Developmental Screening Tools: Feasibility of Use at Primary Healthcare Level in Low- and Middle-income Settings. Journal of Health, Population and Nutrition. June 2014; 32(2): 314-326.

(8) Putri, I. M. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Desa Tirtosari Kecamatan Kretek Bantul Yogyakarta. Jurnal Involusi, 2018; 8(15): 1-15.

(9) Herlina, S. Tumbuh Kembang Bayi Yang Mendapatkan Asi Eksklusif Diwilayah Kerja Puskesmas Simpang Baru Kota Pekanbaru. Jurnal Kebidanan, 2018; 7(2): 166-176.

(10) Rosyidah & Mahmudiono. Hubungan Riwayat BBLR Dengan Pekembangan Anak Prasekolah (Usia 4-5 Tahun) Di TK Dharma Wanita III Karangbesuki Malang. Jurnal Amerta Nutrition, 2018: 66-73.

(11) Poborini, Maulidha, & Larasati. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Cangkringsari Kecamatan Sukodono Kabupeten Sidoarjo. Jurnal of Issues in Midwifery; April 2017; 1(1): 1-18.

(12) Wahyuni, T. Pengaruh Aplikasi Mother Cares (MOCA) Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Orang Tua dalam Melakukan Stimulasi Tumbuh Kembang Balita Usia 12–18 Bulan. Jurnal Medika Cendikia, 2017; 4(01): 28-36.