Kampanye Capres dan Cawapres Pada Pemilu 2019: Efektivitas Penggunaan Buzzer di Media Sosial
DOI:
https://doi.org/10.35706/jprmedcom.v4i1.6544Abstrak
Kampanye merupakan komponen penting bagi pasangan calon sebagai salah satu strategi utama dalam pencapaian target suara. Pada pemilu 2019 misalnya, penggunaan media sosial yang kian marak dijadikan salah satu cara yang dianggap efektif untuk melakukan komunikasi politik kepada masyarakat. Masyarakat disuguhkan beragam konsep kampanye, mulai dari menggunakan akun resmi hingga menggunakan akun bayaran untuk semakin memperbanyak percakapan di media sosial. Sejatinya dalam konsep kampanye, penyuguhan konsep visi dan misi memiliki struktur yang apik dan kompeten, namun hal tersebut terkikis dengan banyaknya akun robot yang justru hanya menyuguhkan info-info kegiatan hingga gerak gerik pasangan calon di tiap aksi kampanyenya. Artikel ini menggunakan rancangan analisis deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur. Penulisan ini akan menggunakan pendekatan Teori Penggunaan dan Pemuasan (Uses and Gratification Theory) dimana dalam penjelasan teori ini menitikberatkan penelitian yang dilakukan pada pemirsa atau khalayak sebagai sebuah penentu pemilihan pesan serta media. Keberadaan buzzer yang dimiliki masing-masing pasangan calon, memang sedikit banyak mempengaruhi suara dan keinginan khalayak untuk memilih, namun khalayak dalam hal ini adalah masyarakat yang memiliki hak untuk memilih tetap menggunakan hati dan akal mereka untuk menentukan pilihannya.
Kata kunci: kampanye, pemilu, pemilih, media sosial, demokrasi
Unduhan
##submission.downloads##
Diterbitkan
Versi
- 2022-08-06 (5)
- 2022-08-05 (4)
- 2022-08-05 (3)
- 2022-08-01 (2)
- 2022-08-01 (1)