Keragaman Genetik dan Korelasi Antar Karakter Agronomis Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) di Bawah Naungan Tegakan Karet

Penulis

  • Lukita Devy Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
  • Armelia Tanjung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
  • Siti Chotimah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

DOI:

https://doi.org/10.33661/jai.v6i2.5367

Abstrak

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman obat yang telah lama dimanfaatkan di Indonesia dan potensial dikembangkan di bawah naungan diantaranya di bawah tegakan karet.  Informasi keraga­man genetik dan hubungan antar karakter pada budidaya di bawah naungan akan membantu proses seleksi dalam pemuliaan temulawak karena akan memudahkan dalam memilih karakter seleksi yang sifatnya diturunkan pada generasi berikutnya.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik temulawak serta hubungan antar karakter temulawak sebagai sumber informasi untuk pemuliaan temulawak di masa mendatang.  Penelitian dilaksanakan di bawah naungan tegakan karet PT Perkebunan Nusantara VIII Jawa Barat. Lokasi yang digunakan ada enam yaitu 3 dataran rendah (Cikumpay, Cipeo, Pasir Salam) dan 3 dataran menengah (Gunung Hejo, Gunung Nyungcung dan Mengger). Rancangan percobaan yang digunakan di setiap lokasi adalah rancangan kelompok lengkap teracak.  Jumlah genotipe yang digunakan terdiri dari 11 taraf (A, D, F, T4, T5, T6, T11, T12, T14, T16 dan T17).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi mempengaruhi hampir semua karakter vegetatif, generatif dan bahan aktif. Heritabilitas tinggi dan koefisien keragaman genetik sedang ditunjukkan oleh bobot basah rimpang primer (h2bs=74,8%), bobot basah rimpang total (h2bs=66,8%), lebar daun (h2bs=62,2%), bobot basah rimpang sekunder (h2bs=57,9%), jumlah anakan (h2bs=56,5%) dan lingkar batang (h2bs=53,5%).  Hasil sidik lintas menunjukkan karakter yang memiliki pengaruh langsung tinggi terhadap bobot basah rimpang total adalah tinggi tanaman (r=1,877) dan jumlah anakan (r=0,915). Rekomendasi karakter vegetatif yang dapat digunakan untuk kriteria seleksi bobot basah rimpang total di bawah naungan adalah jumlah anakan karena memiliki pengaruh langsung yang tinggi terhadap bobot basah rimpang total dan heritabilitas tinggi.

Keywords: heritabilitas, karakter seleksi, metabolit, rimpang, sidik lintas.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.additionalFiles##

Diterbitkan

2021-07-31

Cara Mengutip

Devy, L., Tanjung, A., & Chotimah, S. (2021). Keragaman Genetik dan Korelasi Antar Karakter Agronomis Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) di Bawah Naungan Tegakan Karet. Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech), 6(2), 34–43. https://doi.org/10.33661/jai.v6i2.5367