Klasifikasi Kerentanan Tepung Beras dan Jagung terhadap Hama Kumbang Tepung Merah (Tribolium castaneum Herbst)

Penulis

  • Hendrival Hendrival Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh
  • Agustina Maulida
  • Julianti
  • Hafifah
  • Khaidir

DOI:

https://doi.org/10.33661/jai.v7i1.5646

Abstrak

Kumbang tepung merah, Tribolium castaneum Herbst (Coleoptera: Tenebrionidae) merupakan hama sekunder dan hama utama di tempat pengolahan dan penyimpanan tepung.  T. castaneum memiliki kisaran inang yang luas seperti tepung jagung, beras, gandum, sorgum, dan biskuit.   Tingkat kerentanan jenis tepung jagung dan beras terhadap infestasi T. castaneum tergantung dari varietas.  Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi klasifikasi kerentanan tepung beras dan jagung terhadap infestasi T. castaneum selama masa penyimpanan. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan laboratorium yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan jenis tepung beras dan jagung dan setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam dan uji Duncan taraf 0,05. Pengukuran kekuatan hubungan antara indeks kerentanan dengan jumlah F1 dan median waktu perkembangan ditentukan dengan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi kerentanan tepung beras tergolong moderat sampai rentan, sedangkan tepung jagung tergolong moderat sampai rentan sampai rentan sampai sangat rentan.  Kerentanan kedua jenis tepung ditentukan oleh jumlah F1 dan median waktu perkembangan T. castaneum. Pengetahuan tentang klasifikasi kerentanan tepung beras dan jagung terhadap T. castaneum dapat membantu mendeteksi kerusakan dan kerugian tepung tersebut selama penyimpanan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-03-13

Cara Mengutip

Hendrival, H., Maulida, A. ., Julianti, Hafifah, & Khaidir. (2022). Klasifikasi Kerentanan Tepung Beras dan Jagung terhadap Hama Kumbang Tepung Merah (Tribolium castaneum Herbst). Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech), 7(1), 19–25. https://doi.org/10.33661/jai.v7i1.5646