IQRA’ SEBAGAI BENTUK LITERASI DALAM ISLAM

Authors

  • Masykur H. Mansyur

DOI:

https://doi.org/10.35706/hw.v2i1.5304

Abstract

Ketika pertama kali  al-Qur’an diturunkan, kata pertama  yang diwahyukan Allah melalui Malaikat Jibril untuk dilafalkan oleh baginda Nabi Muhammad saw adalah kata Iqra’. Kata Iqra’ biasa diterjemahkan dengan “bacalah”. Pengertian ini sesuai dengan kata Qara’a itu sendiri yang pada awalnya memang mempunyai arti “menghimpun”. Al Qur'an sering menggunakan kata Qara'a dalam berbagai ayatnya. Ketika menerima kalimat tersebut Nabi Muhammad saw gemetar dan mengatakan tidak bisa membaca. Walaupun demikian dengan turunnya ayat ini menunjukkan betapa pemuliaan dan penilaian yang tertinggi kepada kepandaian membaca sekaligus menulis berbagai ilmu pengetahuan. Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! dan Tuhan engkau  itu Maha Mulia. Dia yang mengajarkan dengan qalam. Mengajari manusia apa-apa yang dia tidak ketahui. Ayat-ayat ini menunjukkan Allah SWT mengajarkan kepada manusia berbagai ilmu, dibuka-Nya berbagai rahasia, diserahkan-Nya berbagai kunci untuk membuka perbendaharaan ilmu Allah, yaitu dengan qalam atau pena. Disamping lidah membaca, Allahpun mentakdirkan pula bahwa ilmu pengetahuan itu dapat dicatat. Nabi Muhammad saw adalah orang yang tidak pandai membaca dan menulis, akan tetapi beliau mengerti betapa pentingnya literasi. Literasi disini adalah kemampuan membaca dan  menulis. Termasuk kemampuan berbicara, menghitung dan memecahkan masalah yang dihadapi.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2023-08-04

How to Cite

H. Mansyur, M. (2023). IQRA’ SEBAGAI BENTUK LITERASI DALAM ISLAM. HAWARI : Jurnal Pendidikan Agama Dan Keagamaan Islam, 2(1). https://doi.org/10.35706/hw.v2i1.5304