IMPLEMENTASI BRAIN-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP

Penulis

  • Karunia Eka Lestari

DOI:

https://doi.org/10.35706/judika.v2i1.120

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu faktor penyebab permasalahan tersebut adalah pembelajaran yang tidak memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memberdayakan potensi otak secara optimal, dimana pembelajaran pada umumnya lebih menekan pada penggunaan fungsi otak kiri. Sementara itu, mengajarkan kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis perlu didukung oleh pergerakan otak kanan. Karakteristik ini dapat dijumpai dalam pembelajaran Brain-based Learning (BbL) karena BbL menawarkan suatu konsep pembelajaran yang diselaraskan dengan cara kerja otak yang didesain secara alamiah untuk belajar.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen, dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sukasari Sumedang yang terdiri atas lima kelas dan diambil dua kelas sebagai sanpel penelitian. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis selanjutnya diolah secara deskriptif dan inferensial. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil angket motivasi belajar, jurnal harian dan lembar observasi selanjutnya diolah secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) peningkatan kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis siswa melalui BbL lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran langsung; 2) secara keseluruhan motivasi belajar dan respon siswa yang mendapat pembelajaran matematika melalui BbL, menunjukkan sikap yang positif.
Kata Kunci : Brain-based Learning, Kemampuan Koneksi dan Berpikir Kritis Matematis, Motivasi Belajar Siswa.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Anderson. (2003). Critical Thinking Across the Disciplines. Makalah pada Faculty Development Seminar in New York City College of Technology, New York.

Bruner. (1977). The Process of Education. London: Harvard University Press.

Ennis. (1996). Critical Thingking. New York: Prentice Hall. Inc.

Hanaswati. (2000). Pengembangan Model Pencemaran Air untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Madrasah Aliyah melalui Belajar Kooperatif. Tesis PPS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Hulu. (2009). Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis SPS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Jensen, E. (2008). Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lasmanawati. (2011). Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Proses Berpikir Reflektif terhadap Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Berpikir Kritis Matematis Siswa. Tesis SPS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Liliasari. (2000). Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis untuk Mempersiapkan Calon Guru IPA Memasuki Era Globalisasi. Proceeding National Science and Mathematics Education Seminar Science and Mathematics Education Development in Global Era. Yogyakarta: JICA-IMSTEP FPMIPA UNY.

Ruspiani. (2000). Kemampuan Siswa dalam Melakukan Koneksi Matematika. Tesis PPS UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Setiawan. (2012). Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Tesis SPS UPI: Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia

Syafa’at. (2009). Strategi dalam Pembelajaran Brain-Based Learning. [Online]. Tersedia:http://matematika.upi.edu. [8 Oktober 2012].

##submission.downloads##

Diterbitkan

2014-11-01