Perbandingan Tujuan Pendidikan Islam Dengan Pendidikan Barat

Penulis

  • Tajuddin Nur

DOI:

https://doi.org/10.35706/solusi.v10i20.374

Abstrak

Di tengah ramainya orang berbicara prihal diperlukaannya pendidikan karakter bangsa , banyak kita jumpai di tengah masyarakat, tentang orang tua yang mengeluhkan prihal anaknya yang susah bekerja di perkantoran setelah menyelesaikan pendidikannya di sebuah Perguruan Tinggi. Sebaliknya, mereka merasa iri melihat orang tua yang memiliki putra-putranya yang menurut dia telah sukses bekerja di sebuah perkantoran atau perusahaan.
Penomena seperti itu sering terjadi, akibat tidak lurusnya niyat atau tujuan seseorang dalam mencari ilmu. Disamping ilmu yang dipelajarinya tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Juga karena proses memperoleh ilmu itu tidak sama. Karena lembaga pendidikannya berbeda. Kesamaan tujuan antara pengelolal pendidikan dengan pengguna juga diperlukan. Agar seiring pencapaiannya.
Pendidikan merupakan suatu proses panjang untuk mengaktualkan seluruh potensi diri manusia sehingga potensi kemanusiaannya menjadi aktual. Dalam proses mengaktualisasi diri tersebut diperlukan pengetahuan tentang keberadaan potensi, situasi dan kondisi lingkungan yang tepat yauntuk mengaktualisasikannya.
Seperti yang kita fahami selama ini,bahwa pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Marimba seperti yang dikutif oleh Ahmad Tafsir, “pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama“….Usaha secara sengaja dari orang dewasa dengan pengaruhnya untuk meningkatkan si anak ke kedewasaan, yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moral dari segala perbuatannya…” 1
Oleh karena itulah Islam sangat mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Sayangnya, sekalipun institusi-institusi pendidikan saat ini memiliki kualitas dan fasilitas, namun institusi-institusi tersebut masih belum memproduksi individu-individu yang bermoral. Sebabnya, visi dan misi pendidikan yang mengarah kepada terbentuknya manusia yang bermoral, terabaikan dalam tujuan institusi pendidikan. Penekanan kepada pentingnya anak didik supaya hidup dengan nilai-nilai kebaikan, spiritual dan moralitas seperti terabaikan. Bahkan kondisi sebaliknya yang terjadi. Saat ini, banyak institusi pendidikan telah berubah menjadi industri bisnis, yang memiliki visi dan misi yang pragmatis. Pendidikan diarahkan untuk melahirkan individu-individu pragmatis yang bekerja untuk meraih kesuksesan materi dan profesi sosial yang akan memakmuran diri, perusahaan dan Negara. Pendidikan dipandang secara ekonomis dan dianggap sebagai sebuah investasi. “Gelar” dianggap sebagai tujuan utama, ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal yang selama ini dikeluarkan akan menuai keuntungan. Sistem
1 ). Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam,2005 hal. 24
Solusi, Vol. 10 No. 20, September – November 2011
2
pendidikan seperti ini sekalipun akan memproduksi anak didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak akan menjadikan mereka sebagai individu-individu yang bermoral. Jadi jelas sasaran akhir dari pendidikan adalah moral, adab ataupun akhlak, yang ujung-ujungnya adalah takwa. FirmanAllah Swt :
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Atas dasar ayat-ayat al-Quran dan beberapa pendapat para fakar pendidikan, serta pemahaman terbatas penulis inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini. Pendidikan jiwa adalah dua kata yang tidak munkin terpisahkan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Abudin Nata,MA, Prof.Dr, Ilmu Pendidikan Islam ,Jakarta 2000

Ahmad, Sayyid al-Hasyimi Bek, Mukhtar al-Hadîts Nabawiyyah, Kairo: Maktabah al- Hijazi,1948.

Ahmad Tafsir, Prof, Dr, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam,2005

Arrifai Muhammad Nasibi, Kemudahandari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,

Al-Sayuthi, Imam Jamaluddin Abdurahman bin Abi Bakr, al-Jamî' al-Shaghr fî al-Hadîts al-Basyir alNâzhir, Kairo: Dâr al-Katib al-‘Arabi, 1967.

Al-Syaibany, Prof. Dr. Omar Mohammad Al-Toumy Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1979.

Athiyah M,AliIbrasy, At-Tarbiyah Al-Islamiyah wa falsafatuhu, Ttht .

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), cet ke3,

Luwes Ma’luf, Almubjid hal. 247

Mahmuid Yunus, Kamus Arab - Indonesia. Hal. 277

Langggulung, Prof. Dr. Hasan, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, Bandung: al-Ma'arif, 1980.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2011-09-01

Cara Mengutip

Nur, T. (2011). Perbandingan Tujuan Pendidikan Islam Dengan Pendidikan Barat. Majalah Ilmiah SOLUSI, 10(20). https://doi.org/10.35706/solusi.v10i20.374