PENGEMBANGAN MODEL KONSERVASI LAHAN DAN SUMBERDAYA AIR DALAM RANGKA PENGENTASAN KEMISKINAN

Penulis

  • Muharam Muharam

DOI:

https://doi.org/10.35706/solusi.v10i20.75

Abstrak

Tantangan terbesar dalam menyelenggarakan ketahanan pangan adalah degradasi lahan dan lingkungan akibat ulah manusia dan gangguan alam. Akibat hal ini telah terjadi peningkatan lahan kritis di Indonesia, yang berakibat pada semakin meningkatnya kemiskinan khususnya di daerah-daerah lahan kritis.
Pemerintah telah mencoba mengupayakan rehabilitasi lahan-lahan kritis dengan berbagai program rehabilitasi hutan, tanah, dan air. Keberhasilan program-program tersebut belum maksimal karena pendekatan pelaksanaan kegiatannya lebih dominan pada kegiatan penanganan hutan, tanah, dan air secara teknis, belum menyeluruh dengan melibatkan masyarakat miskin di sekitar hutan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan model konservasi lahan yang sekaligus juga bisa mengentaskan kemiskinan. Model tersebut adalah model konservasi yang mengaplikasikan kegiatan konservasi lahan dengan pembangunan fasilitas konservasi, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan.
Implementasi kegiatan tersebut adalah dengan penanaman lahan kritis milik Negara yang digarap oleh masyarakat miskin dengan bantuan modal dan pemberdayaan masyarakat dari Pemerintah. Tanaman yang ditanam meliputi tanaman konservasi seperti kayu-kayuan dan tanaman sela seperti sayur-sayuran dan palawija, serta bantuan ternak sebagai sumber ekonomi masyarakat miskin dan sumber pupuk bagi lahan kritis.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Badan Pengelolaan DAS Ciliwung. 1997. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering di Indonesia, Kumpulan Informasi, BP DAS, Bogor.

Bapeda Jawa Barat. 2000. Evaluasi Sistem Pengendalian Banjir, Kertas Kerja, Bappeda Jabar, Bandung.

C. Yudilastiantoro dan Tony Widianto. Konsep Lembaga Pengelolaan DAS Tingkat Lokal dan Regional di DAS Saddang-Bilawalanae, Sulawesi Selatan.

Dede Rohmat. 2007. Blue Print KTPE DAS Citanduy Kabupaten Ciamis, Bappeda, Ciamis.

Download internet, 29 Oktober 2009: http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/03112/sitti_marwah.htm.

Download internet, 29 Oktober 2009: http://www.rudyct.com/PPS702ipb/04212/andi_rahmadi.htm.

Dinas PKT Kabupaten Cianjur. 2009. Data Lahan Kritis Setiap Kecamatan Kabupaten Cianjur,

Hidayat Pawitan dan Daniel Murdiyarso. 1995. Monitoring dan Evaluasi Komponen Biofisik DAS, Lokakarya Pembahasan Hasil Penelitian dan Analisis Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Garut, 20-24 November 1995.

I. Nyoman Yuliarsana. 2000. Agroforestry Dalam Pengelolaan DAS, Agenda dan Strategi Studi dan Penelitian, Bahan Kuliah Pascasarjana IPB, Program Studi Pengelolaan DAS, PPS IPB, Bogor.

Hakim, N. Yusuf N, Lubis, Nugroho S.G., Saul R, Amin Diha, Go Ban Hong, Bailey. 1986. Dasar – dasar Ilmu Tanah. Unila, Lampung.

Perhutani Unit III Jabar. 2005. Implementasi PHBM di Jawa Barat, Perhutani Unit III Jawa Barat, Bandung.

Robert J. Kodoatie, 2002. Pengelolaan Sumberdaya Air dalam Otonomi Daerah, Andi Yogyakarta.

Robert J. Kodoatie, dan Roestam Sjarief., Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu, Andi Yogyakarta, 2005.

Tarigan S.D. 2000. Bahan Kuliah Teknologi Pengelolaan DAS, Pascasarjana, IPB, Bogor.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2015-07-06

Cara Mengutip

Muharam, M. (2015). PENGEMBANGAN MODEL KONSERVASI LAHAN DAN SUMBERDAYA AIR DALAM RANGKA PENGENTASAN KEMISKINAN. Majalah Ilmiah SOLUSI, 10(20). https://doi.org/10.35706/solusi.v10i20.75