MERENGKUH KEMBALI IDEALISME GURU PAI DALAM RANGKA MEWUJUDKAN SIKAP PROFESIONAL
Abstract
Seiring dengan perkembangan zaman maka pendidikan pun berubah secara global. Baik tidaknya suatu pendidikan akan dipengaruhi para pelaku pendidikan. Ada tiga hal yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia yaitu ; kurikulum, media pembelajaran, guru dan tenaga pendidikan. Akan tetapi gurulah yang memiliki peran signifikan karena gurulah yang berada digarda paling depan dari proses pendidikan. Namun begitu, dalam menjalankan profesinya guru tidak lepas dari segala permasalahan yang ada, baik faktor internal, eksternal maupun motivasi ekonomi telah menjadikan sikap idealisme berkurang. Bahkan dari hasil UKG yang dilaksanakan pada tahun 2012-2014 menunjukkan sekitar 88% masih rendah nilainya dibawah rata-rata nasional dan hanya 1% yang memiliki nilai di atas 90. Hal ini, memperlihatkan masih rendahnya mutu guru Indonesia. Dan juga, pandangan masyarakat yang menganggap guru tidak lebih dari pegawai yang digaji sama dengan profesi lainnya. Oleh karena itu, untuk mengembalikan kebanggaan sebagai guru yang merupakan profesi terhormat harus ada upaya dari pemerintah dan pihak lainnya, dan dari guru yang bersangkutan untuk terus berinovasi dan kreatif agar tidak ketinggalan zaman. Juga, yang tidak kalah penting guru harus memiliki karakter yang baik, berkarakter sukses, menanamkan sikap idealis dan melaksanakan profesinya secara profesional. Dan yang tidak boleh lupa guru harus senantiasa menjalankan tufoksinya tanpa dibebani oleh tugas administrasi yang menyulitkan sehingga sedikit banyak hal tersebut akan mengganggu dalam melaksanakan profesinya. Sebagai Guru PAI sikap idealis dan profesional harus melekat dalam jiwanya karena profesi guru adalah profesi mulia yang bertujuan membentuk manusia menjadi insan bertaqwa dan bermamfaat bagi nusa bangsa dan agama dimasa yang akan datang. Kata kunci : guru, karakter, kreatif, idealis, profesional
Downloads
References
Amir Tengku Ramly dan Erlin Trisyulianti, (2006) Pumping Teacher ; Memompa Teknik Pengajaran Menjadi Guru Kaya, Jakarta: Kawan Pustaka. Azyumardi Azra, (1998)., Essei-Essei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Colin Rose dkk (2007) , Super Accelerated Learning, Bandung: Jabal Hasan Langgulung, (20040, Manusia dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka Alhusna Baru, http://kuliah-e-learning.blogspot.co.id/2013/11/filsafat-idealisme-dalam pendidikan.html http://www.kompasiana.com/ianmursito/profesionalisme-guru-sebagai indikatorkeberhasilan-dalam-peningkatan-prestasi-belajar-siswa diunduh pada tanggal 20 Juli 2017 http://www.kompasiana.com/themessenger/mengurai-benang-kusut-kualitas-guru-ditanah-air_diunduh tanggal 23 Juli 2017.
https://fazulha.wordpress.com/2016/11/07/idealisme-guru-sebagai-pendidik/ diunduh pada tanggal 18 Juli 2017 Indra Djati Sidi, (2001), Menuju Masyarakat Belajar, Jakarta : Paramadina dan Logos Indra Djati Sidi, (2001), Menuju Masyarakat Belajar, Jakarta: Paramadina dan Logos, Mahmud Khalfah dan Muhammad Qutub (2016), Menjadi Guru Innspiratif. Sukoharjo: Terj., Mumtaza. Pupuh Fathurahman, dkk (2012). Guru Profesional, Bandung: Refika Aditama, Syed Sajjad Husain & Syed Ali Ashraf (2000), Krisis dalam Pendidikan Islam. Jakarta: Terj. Al Mawardi, Prima. UU nomor 14 Tahun 2005 www.pelangiblog.com/2016/07/tujuan-pendidikan-di-indonesia-menurut.html diunduh pada tanggal 18 Juli 2017 www.setkab.go.id diunduh pada tanggal 21 Juli 2017 www.sofyanhadi.co.id diunduh pada tanggal 23 Juli 2017