OPPORTUNITY PENDIDIKAN; TRANSFORMASI DI ERA DISRUPSI DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Authors

  • Masduki Duryat Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Abstract

Disruption merupakan sebuah inovasi. Inilah inovasi yang akan menggantikan seluruh system lama dengan cara-cara baru. Disruption berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan yang baru. Disruption menggantikan teknologi lama serbafisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien dan lebih bermanfaat. Sedangkan era Industri 4.0, mesin-mesin maupun pabrik-pabrik akan saling terhubung, bertukar data, bekerja sama, serta mengambil keputusan mandiri secara kolektif. Era Industri 4.0 menawarkan efisiensi waktu dan sumber daya, penghematan biaya, kenaikan pendapatan, kelincahan (agility), maupun inovasi bagi industri. Industri lama atau petahana akan digantikan oleh industri gaya baru yang lebih efisien. Oleh karenanya disrupsi ini harus diantisipasi dengan baik sehingga kita dapat melihat peluang-peluang baru di masa depan.
Dalam konteks pendidikan—terutama pendididkan tinggi—sebagai pencetak sumber daya manusia terampil—harus disiapkan dengan keterampilam 4 C (creativity, critical thinking, communication, dan collaboration) harus betul-betul disiapkan dengan matang karena pada era canggih ini manusia akan berdampingan dengan mesin pintar di tempat kerja. Pendidikan harus berubah, jika tidak, maka 30 tahun lagi kita akan menghadapi masalah besar. Everything we teach should be different from machines—semua yang diajarkan harus membuat manusia berbeda dari mesin. Manusia sebagai produk dari pendidikan, harus tetap memiliki etika/moral—karena sejatinya agama adalah sumber nilai/etika—yang harus diimplementasikan melalui pendidikan (Islam) di era disrupsi ini.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2020-06-30

How to Cite

Duryat, M. . (2020). OPPORTUNITY PENDIDIKAN; TRANSFORMASI DI ERA DISRUPSI DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Wahana Karya Ilmiah Pendidikan, 4(01). Retrieved from https://journal.unsika.ac.id/pendidikan/article/view/4335