Proses Gatekeeping dalam Produksi Berita di Media Daring
DOI:
https://doi.org/10.35706/jpi.v8i1.9407Abstract
Perkembangan teknologi membawa media massa, termasuk media daring (online) dalam kepraktisan memproduksi berita. Akibatnya berdampak pada tahapan proses gatekeeping dalam produksi berita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses gatekeeping dalam produksi berita di media daring. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi berita, diantaranya adalah wartawan, rutinitas media, organisasi media, institusi sosial dan ideologi (Reese dan Shoemaker, 1996). Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap delapan informan yang berasal dari wartawan media daring dan pimpinan perusahaan media daring. Data penelitian menunjukkan bahwa proses gatekeeping dalam produksi berita sering terlewati. Studi ini menunjukkan bahwa tidak dilakukannya proses gatekeeping di media daring karena mengejar kecepatan dan kuota berita. Sistem kerja media daring yang berbeda dengan media massa lainnya, mempengaruhi proses gatekeeper. Model straight news di media daring, salah satu efek produksi berita yang mengejar kecepatan. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya pengesampingan proses gatekeeping dalam produksi berita di media daring.
Kata Kunci: media online, gatekeeping, produksi berita
Downloads
References
Abrar, Ana Nadya. (1982). Pers Indonesia berjuang menghadapi perkembangan masa. Yogyakarta: Liberty.
Bill Ristow (2010). Cash for Coverage: Bribery of Journalists Around the World. Washington, D.C.: Center for International Media Assistance (CIMA).
Conboy, Martin. (2004). Journalism: a Critical History. London: SAGE Publication.
Denzim, Norman K., and Lincoln, Yvonna S.(Editor). (1994). Handbook Of Qualitative
Research. Thousand Oaks, London, New Delhi: Sage.
Deuze, Mark. (2016). Online Journalism : Modelling the First Generation of News Media on the World Wide Web. Diunduh dari http://131.193.153.231/www/issues/issue6_10/deuze/index.html pada 6 Desember 2016 pukul 22.00 wib
Dewanto, Nugroho. (2006) Potret Jurnalis Indonesia: Survei AJI tahun 2005 tentang
media dan jurnalis Indonesia di 17 kota. Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta.
Effendy, Onong Uchjana. (2002). Hubungan Masyarakat Suatu Studi. Komunikologis.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Flew, Terry. (2002). New Media: an Introduction. Melbourne: Oxford University Press.
Fred Fedler,dkk. (1997). Reporting for the Media. Sixth Edition. Forth Worth: Harcourt
Brace College Publishers.
Jenkins, Henry. (2006). Convergence Culture, Where Old and New Media Collide. New York: New York University Press.
Kovach, B., & Resenstiel, T. (2004). Sembilan elemen jurnalisme: Apa yang
seharusnya diketahui Wartawan dan yang diharapkan publik (2nd Ed). Jakarta: Institut Studi Arus Informasi dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
______________ (2012). Blur: Bagaimana Mengetahui Kebenaran di Era Banjir
Informasi. Jakarta: Dewan Pers.
Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen A. (2009) Teori Komunikasi. Edisi 9
(terjemahan). Jakarta: Salemba Humanika.
Masduki. (2004).Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Yogyakarta: UII Press.
Merrill, J. C. (1974). The Imperative of Freedom: A Philosophy of Journalistic
Autonomy. New York: Hastings House.
Mike Ward. (2002). Journalisme Online. Oxford: Focal Press.
Moore, Roy L. (1999). Mass Communication Law and Ethics 2th Edition. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Pavlik, John Vernon. (2001). Journalism and New Media. New York: Columbia University Press.
Quinn, Stephen. (2005). Convergent Journalism. Oxford: Focal Press.
Rolnicki, Tom E. (2008). Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Prenada Media Grup.
Romli, ASM. (2012). Jurnalistik Online, Panduan Praktis Mengelola Media Online. Bandung:
Nuansa Cendekia.
Santana, K. Septiawan. (2005). Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Shoemaker, Pamela J. dan Stephen D. Reese. 1991. Mediating The Message. New York: Longman.
___________________________________. 1996. Mediating The Message Theories of
Influences on Mass Media Content 2nd edition. New York: Longman.
Siregar, R. H. & Haryanto, Ignatius. (2006). Membangun Kebebasan Pers Yang
Beretika. Jakarta: Dewan Pers.
Sobour, Alex. (2001). Etika Pers, Profesionalisme dengan Nurani. Bandung: Humaniora Utama Press.
Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss. (2001). Human Communication. Bandung: Remaja Rosda.