KONSTRUKSI MAKNA ISTRI TENTANG PERAN SUAMI (Studi Fenomenologi Tentang Istri Sebagai Wanita Karir dan Memiliki Pendapatan yang lebih Besar dari Suami di Kota Jakarta)
DOI:
https://doi.org/10.35706/jpi.v2i2.966Abstract
ABSTRAK
Kondisi perempuan disektor industri atau sektor di luar rumah (publik) kini jauh lebih baik. Sehingga kian
banyak perempuan yang terdorong untuk memasuki sektor ini. Realitasnya mereka yang bekerja sebagai wanita
karir atau disektor publik memiliki penghasilan lebih besar dibanding suami. Mengenai istri disektor publik, maka
akan muncul sebuah konstruksi istri tentang peran suami dan relasi suami istri dalam rumah tangga. Peran dan
pembagian tugas perempuan dan laki-laki sangat ditentukan oleh budaya. Di Indonesia perempuan diposisikan
sebagai ibu rumah tangga yang harus melakukan peran domestik. Bahkan perempuan yang bekerja di luar rumah
pun harus melakukan peran ganda yaitu tetap melakukan urusan domestik disamping aktifitas di luar rumah. Pria
yang diposisikan sebagai pemimpin rumah tangga cendrung lebih dibebas tugaskan dalam pengurusan rumah
tangga. Pergeseran budaya saat ini memiliki pengaruh terhadap pergeseran peran dan pembagian tugas perempuan
dan laki-laki. Sejumlah orang kini sudah tidak tabu lagi memandang laki-laki yang melakukan urusan domestik.
Walau masih sejumlah kecil masyarakat ada beberapa keluarga yang secara sukarela melakukan pembagian peran
dimana perempuan yang mencari nafkah dan pria yang melakukan urusan domestik. Penelitian ini menggunakan
teori-teori tentang gender dan komunikasi diantaranya adalah teori tentang komunikasi keluarga, konstruksi sosial
Peter L.Berger, teori feminisme liberal, dan teori nature. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan
studi fenomenologi. Data diperoleh dengan melakukan observasi. Penelitian juga melakukan wawancara mendalam
kepada perempuan yang memiliki karier di luar rumah serta berperan menjadi kepala keluarga. Kesimpulan pada
penelitian ini mampu memberikan gambaran kepada masyarakat tentang perempuan di ranah publik. Dengan tujuan
untuk memberikan gambaran mengenai pentingnya kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan di ranah
publik. Namun, pada kenyataannya kesuksesan dari perempuan di sektor publik tidak dapat lepas dari peran pria.
Perempuan dapat sukses di ranah publik karena ada peran pria yang mendukungnya. Bahkan ketika seorang
perempuan yang sudah sukses di ranah publik, perempuan harus membagi waktunya untuk mengurus rumah tangga
dan kenyataannya mereka membutuhkan figur lain untuk membantunya menyelesaikan urusan rumah tangga.
Kata Kunci : Keluarga, Wanita Karir, Peran Suami, Budaya Patriarki