MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI BERAGAM MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERBUKA
DOI:
https://doi.org/10.35706/solusi.v1i04.71Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan laporan hasil The Third International Mathematics and Sciense Study bahwa kemampuan siswa Sekolah Menengah Pertama di Indonesia dalam merepresentasikan ide atau konsep matematis masih tergolong rendah. Penelitian ini menerapkan pembelajaran berbasis masalah terbuka, yaitu pembelajaran yang masalahnya memiliki alternatif ragam stragtegi penyelesaian namun tertuju dalam satu jawaban atau alternatif ragam stragtegi penyelesaian atau jawaban. Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian berbentuk pretest-postest-control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes representasi beragam metematis, dan non tes berupa angket. Hasil dari pengolahan data gain ternormalisasi, dengan taraf signifikansi 0,05 kemampuan representasi beragam matematis siswa yang diberikan pembelajaran berbasis masalah terbuka lebih baik daripada yang siswa yang diberikan pembelajaran konvensional. Pada taraf signifikansi 0,05, kelompok siswa yang diberikan pembelajaran berbasis masalah terbuka menunjukkan adanya perbedaan peningkatan kemampuan representasi yang signifikan antara kelompok kemampuan pandai, sedang dan kurang. Ternyata kemampuan representasi kelompok kemampuan pandai lebih baik daripada kelompok sedang dan kelompok kurang. Berdasarkan hasil analisis data non tes diperoleh respon positif dari siswa mengenai pembelajaran berbasis masalah terbuka.
Kata Kunci : Kemampuan Representasi Beragam Matematis, Pembelajaran
Berbasis Masalah Terbuka
Unduhan
Referensi
Gagatsis, A and Elia, I. (2004). “The Effects of Different Modes of Representation on Mthematical Problem Solvingâ€. Proceedings of the 28th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Vol 2 pp 447-454.
Goldin, G.A. (1998). Representational system, learning, and problem solving in mathematics. Journal of Mathematical Behavior. 17(2), 137-165.
Guler, G and Ciltas, A. (2011). “The Visual Representation Usage Levels of Mathematics Teachers and Students in Solving Verbal Problemsâ€. International Journal of Humanities and Social Science. Vol. 1, (11) 145-154.
Heck, A and Ellermeijer, T. (2010). “Mathematics Assistants: Meeting the Needs of Secondary School Physics Educationâ€. Acta Didactica Napocensia. Vol. 3, (2) 18-34.
Mina, E. (2006). Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa SMA Bandung. Tesis pada Pasca Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Mudzakkir, H.S. (2006). Strategi Think-Talk-Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Beragam Siswa SMP. Tesis pada Pasca Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.
NCTM. (2000). Principles and Standards with The Learning From Assesment Materials. Virginia: The Nation Council of Teachers of Mathematic. Inc.
Permana, Y. (2004). Mengembangkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematika Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Tesis pada Pasca Sarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Konpetensinya dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: PT Tarsito.
_____________. (2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: PT Tarsito.
Slavin, R.E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI Bandung.
Yamin, M. (2011). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.