Profil Kemampuan Penalaran Calon Guru Matematika Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Pengetahuan Awal

Authors

  • Etika Khaerunnisa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten

DOI:

https://doi.org/10.35706/sjme.v1i2.724

Abstract

Capaian pembelajaran lulusan sarjana pada kurikulum berbasis KKNI menunjukkan keselarasan dengan indikator kemampuan penalaran. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa perlu memiliki kemampuan penalaran dalam setiap proses pembelajaran, telebih mahasiswa calon guru, mengingat mahasiswa jurusan pendidikan matematika kelak akan menjadi guru profesional yang dituntut mampu mengidentifikasi dan meningkatkan kemampuan penalaran siswanya di sekolah. Sehingga perlu dilakukan antisipasi sejak dini bagi calon guru matematika yang kelak menjadi guru dengan cara mengetahui profil kemampuan penalaran dirinya, berdasarkan profil tersebut mahasiswa dapat melakukan evaluasi diri terhadap keunggulan dan kelemahan pada tiap indikator kemampuan penalaran. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan profil kemampuan penalaran calon guru laki-laki dan perempuan kategori pengetahuan awal (tinggi, sedang, rendah). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Subyek  penelitian berdasarkan nilai tes pengetahuan awal dan jenis kelamin yang dikelompokkan dalam enam kategori. Instrumen  penelitian  terdiri  dari  soal  tes penalaran sebanyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada indikator kemampuan mengajukan dugaan, dapat dicapai dengan kriteria mampu oleh calon guru laki-laki kategori tinggi dan kategori rendah serta perempuan kategori tinggi dan rendah. Pada indikator kemampuan melakukan manipulasi matematika dengan kriteria mampu hanya dicapai oleh calon guru perempuan kategori tinggi. Pada indikator kemampuan memberikan alasan terhadap beberapa solusi, hanya dapat dicapai dengan kriteria kurang mampu oleh laki-laki kategori tinggi dan sedang serta perempuan kategori tinggi, sedangkan untuk kriteria tidak mampu dicapai oleh laki-laki kategori rendah dan perempuan kategori sedang dan rendah. Pada indikator kemampuan memeriksa kesahihan suatu argumen dapat dicapai dengan kriteria mampu oleh calon guru laki-laki kategori tinggi dan sedang, serta perempuan kategori tinggi, sedang, rendah.  Pada indikator kemampuan menarik kesimpulan atau melakukan generalisasi, keenam kategori calon guru ada pada kriteria kurang mampu dalam menarik kesimpulan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Etika Khaerunnisa, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten

Pendidikan Matematika

References

Shadiq, F. (2009). Kemahiran Matematika. Makalah disampaikan dalam Diklat Instruktur Pengembang Matematika SMA Jenjang Lanjut. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

Rohana. (2015). Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Mahasiswa Calon Guru Melalui Pembelajaran Reflektif. Dalam Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol 4, No.1, 105-199.

Rosnawati, R. (2013). Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia pada TIMSS 2011. Prosiding Seminar Nasional, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negri Yogyakarta.

Fathima. (2008). Reasoning Ability of Adolescents Students. New Delhi: Discovery Publishing House.

Dagun, Save M. (1992). Maskulin dan Feminim : Perbedaan Pria dan Wanita dalam Fisiologi. Jakarta : Rineka Cipta .

Kartono, Kartini. (2006) . Psikologi Wanita : Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa. Bandung : Mandar Maju.

Published

2017-07-07

How to Cite

Khaerunnisa, E. (2017). Profil Kemampuan Penalaran Calon Guru Matematika Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Pengetahuan Awal. SJME (Supremum Journal of Mathematics Education), 1(2), 41–56. https://doi.org/10.35706/sjme.v1i2.724

Issue

Section

Article