PENGARUH RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 2-5 TAHUN DI DESA LEMAHMULYA, KEC. MAJALAYA.
Isi Artikel Utama
Abstrak
ABSTRAK
Di Indonesia sekitar 5-10% anak mengalami keterlambatan perkembangan. Berat badan lahir merupakan salahsatu faktor kunci pembangunan disemua aspek perkembangan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan didapati dari 5 anak balita 1 diantaranya mengalami kondisi perkembangan dengan status meragukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh riwayat berat badan lahir dengan perkembangan anak usia 2-5 tahun.
Penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling sebanyak 36 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji statistic Chi Square dan regresi logistik ordinal. Adapun hasil penelitian nya didapati prosentase anak yang status perkembangannya meragukan lebih banyak terjadi pada anak yang memiliki riwayat berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelompok anak yang pertumbuhanya dianggap tidak normal, akan tetapi setelah dilakukan uji stastistik didapati nilai P = 0,089. Dengan hasil uji statistik tersebut dapat disimpukan bahwa riwayat berat badan saat lahir dan pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Kesimpulan ini bersifat definitif, karena sejumlah faktor perancu seperti faktor genetic, kuantitas dan intensitas perhatian, kasih sayang, interaksi anak dan ibu, stimulasi dini, dan faktor-faktor psikososial lainnya, mungkin menutupi perbedaan perkembangan yang sesungguhnya.Perlunya untuk melakukan stimulasi dini pada setiap anak agar perkembangannya optimal.
Kata kunci : Perkembangan, Berat Badan Lahir
Unduhan
Rincian Artikel
Referensi
A.M.Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press, 2011.
Aticeh, Pengetahuan Kader Meningkatkan Motivasi dalam Melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 2, Nomor 2, Maret 2015, hlm : 71 -76, 2015.
Atmarina, Dian, Peran Tenaga Kesehatan Dalam Implementasi Kebijakan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Kabupaten Pekalongan, Tesis Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2011.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) Tahun 2013, Jakarta, 2013.
Badriah, Dewi Laelatul, Penelitian Ilmu-ilmu Kesehatan. Bandung: Multazam, 2009.
Dewi, Feti Kumala. Efektifitas SDIDTK Terhadap Peningkatan Angka Penemuan Dini Gangguan Tumbuh Kembang Pada Anak Usia Balita di Posyandu Teluk Wilayah Puskesmas Purwokerto Selatan. Stikes Harapan Bangsa Purwokerto
Dinkes Karawang, Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Tahun 2015, Karawang, 2015.
Kemenkes, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar K. K. RI, ed., Jakarta: RI, Kemenkes, 2014.
Kementrian Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 369/Menkes/SK/III/2007, Jakarta, 2007.
Maritalia, dewi, Analisis Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita Dan Anak Pra Sekolah Di Puskesmas Kota Semarang Tahun 2009, Tesis Universitas Diponegoro, Semarang, 2009.
Nazriah, Konsep dasar kebidanan. Jogjakarta: Fitramaya, 2009.
Notoatmodjo, soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2012.
Robbins, S.P, Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi Edisi Kelima (Terjemahan) Jakarta, Erlangga, 2002.
Siragar & Harini. Teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2010
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Ed.2. Jakarta: EGC, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfa Beta, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfa Beta, 2015.