Dampak Latihan Anaerobik Terhadap Aktivitas Sistem Saraf Otonom: Literature Review
DOI:
https://doi.org/10.35706/jlo.v3i1.7148Abstrak
Sistem saraf otonom merupakan suatu sistem pengendali dalam tubuh seperti pernapasan, pencernaan dan detak jantung. Latihan anaerobik telah menjadi fokus penelitian yang signifikan dalam hubungannya dengan dampaknya terhadap aktivitas sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom selalu bekerja saat seseorang tidur maupun beraktivitas. Dalam latihan juga sistem saraf otonom berperan penting. Sistem saraf otonom berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak sadar, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Penelitian literatur ini bertujuan untuk menyelidiki dampak latihan anaerobik terhadap aktivitas sistem saraf otonom, dengan mengevaluasi temuan-temuan terbaru dari studi-studi yang relevan. Latihan anaerobik merupakan kegiatan latihan yang tidak memerlukan oksigen dan berlangsung cepat dengan intensitas tinggi seperti lari sprint, push up, pull up, lompat tali, angkat beban dan lain-lain. Latihan yang dilakukan tentunya dapat mengakibatkan perubahan akibat latihan seperti keringat, kontraksi, denyut jantung semakin cepat dan lain-lain. Perubahan tersebut dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa latihan anaerobik dapat memengaruhi aktivitas sistem saraf otonom, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Beberapa studi menunjukkan bahwa latihan anaerobik intensitas tinggi dapat meningkatkan aktivitas simpatis dan menurunkan aktivitas parasimpatis. Sebaliknya, latihan anaerobik intensitas rendah cenderung memberikan efek yang lebih seimbang antara kedua cabang sistem saraf otonom.
Unduhan
Referensi
Chan, J.S.Y., Liu, G., Liang, D., Deng, K., Wu, J., & Yan, J.H. (2018). Special Issue – Therapeutic
Benefits of Physical Activity for Mood: A Systematic Review on the Effects of Exercise Intensity,
Duration, and Modality. The Journal Of Psychology DOI:10.1080/00223980.1470487
El-Shobaki, F.A., Wahba, H.M.A., Mahmoud, M.H., Kazem, Y.I., Badawy, I.H & Zahran, A.S. (2018).
Formulation and Evaluation of an Adaptogenic Formula to Improve Performance of Athletes
Practicing Anaerobic Exercises. Journal of Biological Sciences 18 (5): 231-242
Fisher, J.P., Fernandes, I.A., Barbosa, T.C., Prodel, E., Coote, J.H., Nóbrega, A.C.L., & Vianna, L.C.
(2015). Diving and exercise: The interaction of trigeminal receptors and muscle
metaboreceptors on muscle sympathetic nerve activity in humans. Am J Physiol Heart Circ
Physiol 308: H367–H375
Flora, R., Zulkarnain, M., Sukirno. (2020). β-endorphin response to aerobic and anaerobic exercises in
Wistar male rats. Med J Indones. 29:245–9
Hasibuan, S. (2016). KEAKURATAN LATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
ANAEROBIK. PELANGI PENDIDIKAN; Vol 21, No 1 (2014): PELANGI PENDIDIKAN;
-7461; 0854-640; 10.24114/Pelangi.V21i1.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pelangi/article/view/2745
Hofmann, P. (2018). Cancer and exercise: Warburg hypothesis, tumour metabolism and high-intensity
anaerobic exercise. Sports, 6(1), 10.
Lia, Y., Weia, B., Liuc, X., Shend, X.Z., Shi, P. (2020). Microglia, autonomic nervous system, immunity
and hypertension: Is there a link. Pharmacological Research 155 104451.
Lontoh, S. O., Wuyung, P. E., Irawati, D., & Siagian, M. (2014). Pengaruh Latihan Fisik Anaerobik
Intermiten Selama 4 Dan 12 Minggu Terhadap Kadar Laktat Darah Tikus Wistar Jantan. Ebers
Papyrus; Vol. 20 No. 1 (2014): EBERS PAPYRUS; 29-37; 2798-1630; 0854-8862.
https://journal.untar.ac.id/index.php/ebers_papyrus/article/view/627
Lukács, A., Barkai, L. (2015). Effect of aerobic and anaerobic exercises on glycemic control in type 1
diabetic youths. World J Diabetes 6(3): 534-542
Martinez-Rodriguez, A. (2015). Efectos de la dieta y práctica de deportes aeróbicos o anaeróbicos sobre
los trastornos del comportamiento alimentario. Nutrition Hospital 31(3):1240-1245
McCallum, G.A., Sui, X., Qiu, C., Marmerstein, J., Zheng, Y., Eggers, T.E., Hu, C., Dai, L & Durand,
D.M. (2017). Chronic interfacing with the autonomic nervous system using carbon nanotube
(CNT) yarn electrodes. Scientific Reports | 7: 11723 | DOI:10.1038/S41598-017-10639-W
Mulkey, S.B., & du Plessis, A.J. (2019). Autonomic Nervous System Development and its’ Impact on
Neuropsychiatric Outcome. Pediatr Res. 85(2): 120–126
Patel, H., Alkhawam, H., Madanieh, R., Shah, N., Kosmas, C.E., Vittorio, T.J. Aerobic vs anaerobic
exercise training effects on the cardiovascular system. World J Cardiol 9(2): 134-138
Perkins, S.E., Jelinek, H.F., Al-Aubaidy, H.A., & de Jong, B. (2017). Efek langsung dan jangka panjang
dari latihan ketahanan dan intensitas tinggi pada variabilitas denyut jantung linier dan nonlinier.
Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga, 20, 312–316.
Sales, M.M., Sousa, C.V., Aguiar, S.d. V., Knechtle, B., Nikolaidis, P.T., Alves, P.M., Simões, H.G.,
(2019). An integrative perspective of the anaerobic threshold. Physiology & Behavior 205 29–
van den Berg, M.M.H.E., Maas, J., Muller, R., Braun, A., Kaandorp, W., van Lien, R., van Poppel ,
M.N.M., van Mechelen, W & van den Berg, A.E. (2015). Autonomic Nervous System
Responses to Viewing Green and Built Settings: Differentiating Between Sympathetic and
Parasympathetic Activity. Int. J. Environ. Res. Public Health 15860–15874
Zoccoli, G., & Amici, R. (2020). Sleep and autonomic nervous system. Current Opinion in Physiology
, 15:128–133
##submission.additionalFiles##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Literasi Olahraga
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.