Peningkatan Konsentrasi CO2 dan Suhu menyebabkan Penurunan Laju Pembukaan Stomata serta Hasil Berat Kering Tanaman Kedelai

Penulis

  • Mochamad Arief Soleh Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran
  • Makie Kokubun Jurusan Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tohoku-Japan

Abstrak

Fenomena global warming sejak dua dekade terakhir telah menyita waktu para peneliti tanaman untuk
mengevaluasi berbagai respon tanaman dalam ruang lingkup peningkatan CO2 dan temperatur. Peningkatan
konsentrasi CO2 di atmosfer yang diikuti dengan peningkatan suhu akan menyebabkan perubahan respon tanaman
kearah penurunan produksi. Tanaman kedelai yang di tanaman di ruang terkendali dengan suhu 2°C dan konsentrasi
CO2 200 ppm lebih tinggi dari keadaan ambient serta ditanam pada kondisi konsentrasi CO2 ambient sebesar 380 ppm.
Tanaman kemudian dipindahkan bergantian dari CO2 tinggi ke CO2 ambient dan sebaliknya (A-E atau E-A). Respons
pembukaan stomata (gs) tanaman kedelai di rejim CO2 lebih tinggi cenderung menurun signifikan dari sebesar 1400
mmol H2O·m-2·s-1 menjadi 700 mmol H2O·m-2·s-1 pada umur 4 HSP (hari setelah pindah) dibandingkan dengan rejim
CO2 ambient. Lebih jauh respon stomata makin menurun drastis pada umur 32 HSP atau 80 HST (hari setelah tanam)
di rejim CO2 lebih tinggi. Sebelum dipindahkan yaitu pada umur 48 HST bobot kering tanaman di rejim CO2 tinggi
lebih tinggi 33% dibanding di rejim ambient, sedangkan setelah dipindahkan dari rejim ambinet ke rejim CO2 tinggi
pad umur 81 HST perbedaan berat kering hanya sebesar 7%. Pada awal tumbuh di rejim CO2 tinggi tanaman mampu
memanfaatkan kelebihan CO2 untuk berfotosintesis sehingga bobot kering tanaman meningkat signifikan namum pada
tahap lanjutan yaitu pada 32 HSP peningkatan bobot tanaman mejadi tidak signifikan menandakan ada mekanisme
downregulation yaitu peningkatan CO2 tidak lagi mampu lagi meningkatkan laju fotosintesis namum sebaliknya.
Downregulation ini ditandai dengan semakin menurunnya aktivitas pembukaan stomata, dan akan semakin buruk bila
disertai oleh peningkatan suhu.

Kata kunci: Konduktansi Stomata, Peningkatan CO2, Kedelai, downregulation.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Mochamad Arief Soleh, Jurusan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran

Indonesian Journal of Agrotech published the Biotechnology, Molecular Marker, Seed Technology, Plant Breeding, Plant Genetic Resouces, Pest and Diseases Science, Soil Science and AgroEcoTechnology.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-01-14

Cara Mengutip

Soleh, M. A., & Kokubun, M. (2018). Peningkatan Konsentrasi CO2 dan Suhu menyebabkan Penurunan Laju Pembukaan Stomata serta Hasil Berat Kering Tanaman Kedelai. Jurnal Agrotek Indonesia, 3(1). Diambil dari https://journal.unsika.ac.id/agrotek/article/view/1164