Review: Pemanfaatan Teknologi Plant Factory untuk Budidaya Tanaman Sayuran di Indonesia

Penulis

  • Syariful Mubarok Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran

Abstrak

Krisis pangan di dunia disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang pesat dengan populasi di tahun 2015
mencapai 7,3 milyar dan tahun 2050 diperkirakan mencapai 9 – 12 milyar dan dengan ketersediaan pangan sekarang,
terdapat 27% populasi dunia yang masih mengalami krisis makanan. Solusi untuk meningkatkan ketersediaan pangan
dapat dilakukan dengan teknologi plant factory. Pemanfaatan plant factory diharapkan dapat mengatasi permasalahan
serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), gangguan faktor iklim, minimalisir penggunaan pestisida, serta
penggunaan lahan yang tidak terpakai atau tidak dapat ditanami tanaman seperti lahan bekas limbah, pertambangan,
ataupun gedung – gedung sehingga kualitas dan kuantitas produk dapat meningkat. Plant factory memiliki berbagai
tipe berdasarkan pencahayaan dan sistem penanaman yang dapat disesuaikan bedasarkan lingkungan dan tanaman
yang ditanam. Konsep plant factory adalah menciptakan lingkungan yang terkendali seperti cahaya, kadar karbon
dioksida, suhu, kelembaban, air, dan nutrisi sehingga sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Akan tetapi, kendala dalam
plant factory adalah memerlukan biaya dan energi yang lebih tinggi untuk konstruksi, alat, dan operasional.
Penanaman tanaman sayuran dengan plant factory di Indonesia akan optimal dengan menggunakan plant factory
bertipe pencahayaan matahari atau setengah artificial untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan tipe
sistem penanaman multistage untuk tanaman yang pendek dan flat untuk tanaman yang tinggi dapat meningkatkan
produkstivitas tanaman.
Kata kunci : Sayuran; Plant factory; Indonesia

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-01-14

Cara Mengutip

Mubarok, S. (2018). Review: Pemanfaatan Teknologi Plant Factory untuk Budidaya Tanaman Sayuran di Indonesia. Jurnal Agrotek Indonesia, 3(1). Diambil dari https://journal.unsika.ac.id/agrotek/article/view/1168