Pemanfaatan PCO Plus dengan N-P-K Untuk Perbaikan Sifat Kimia Inceptisols Bekas Galian Batu Bata pada Pertanaman Cabai Merah Besar
Abstrak
Inceptisols merupakan salah satu jenis tanah dengan sebaran yang cukup luas di Indonesia. Pemanfaatanya untuk pertanian pun masih luas, salah satunya Inceptisols di Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut. Namun eksploitasi tanah secara terus-menerus dalam jumlah yang sangat besar melalui penggalian untuk pembuatan batu bata merah terjadi di wilayah ini dan mengakibatkan menipisnya lapisan tanah karena hilangnya top soil (lapisan atas) dengan kedalaman 2 – 4 meter. Sehingga tanah kehilangan kesuburanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan PCO plus bersama N-P-K terhadap beberapa sifat kimia tanah Inceptisols bekas galian batu bata merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai dengan Mei 2017 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Rancangan yang digunakan adalah RAK sederhana dengan 10 perlakuan tanah terdegradasi bekas galian batu bata dan 1 perlakuan tanah normal yang diulang 3 kali dengan susunan perlakuan sebagai berikut; A = Kontrol (tanah terdegradasi, tanpa pupuk), B = 0% PCO + 1 NPK, C = 0.25% PCO + 1 NPK, D = 0.50% PCO + 1 NPK, E = 0.75% PCO + 1 NPK, F = 1.00% PCO + 1 NPK, G = 0.5% PCO + 3/4 NPK, H = 0.5% PCO + 1/2 NPK, I = 0.5% PCO + 1/4 NPK, J = 0.5 PCO + 0 NPK, dan K = 1 NPK tanah normal. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan PCO plus bersama dosis N-P-K yang lebih tinggi (konsentrasi 0.5%, 0.75%, dan 1.00% bersama N-P-K standar) berpengaruh terhadap peningkatan C-organik, KTK dan KB tanah serta penyerapan N, P dan K oleh tanaman pada tanah terdegradasi bekas galian batu bata merah, akan tetapi peningkatan tersebut belum mampu mengembalikan sifat kimia tanah (C-organik, KTK dan KB tanah) serta penyerapan N, P dan K seperti pada tanah normal.
Kata kunci : pupuk cair organik, pupuk N-P-K, sifat kimia tanah