Pengaruh Berbagai Bahan Organik dan Pupuk ZA pada Metode Double Digging Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium cepa L. Var. Aggregatum)

Penulis

  • Yulinda Tanari Universitas Sintuwu Maroso Poso
  • Bayu Aji Prabowo
  • Ita Mowidu

DOI:

https://doi.org/10.33661/jai.v8i1.8359

Abstrak

Bawang merah merupakan komoditas unggulan sayuran di Indonesia sehingga perlu dibudidayakan secara intensif. Pengolahan tanah dan pemupukan merupakan teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi bahan organik dan pupuk ZA pada metode double digging terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah varietas Lembah Palu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sintuwu Lemba Kecamatan Lage Kabupaten Poso dari bulan Februari hingga Juni 2020. Penelitian menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Acak kelompok pola faktorial dua faktor yaitu faktor pertama adalah penggunaan bahan organik (tanpa bahan organik, daun gamal, batang pisang dan jerami padi) dan faktor kedua adalah dosis pupuk ZA (tanpa ZA dan 400 kg/ha). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat interaksi yang nyata antara jenis bahan organik dan pupuk ZA pada metode double digging. Penggunaan jerami padi tanpa aplikasi pupuk ZA pada metode double digging memberikan hasil tertinggi sebesar 2,82 ton/ha. Jenis bahan organik jerami padi memberikan rata-rata pertumbuhan dan hasil bawang merah yang tertinggi meskipun berbeda tidak nyata dengan daun gamal dan batang pisang. Aplikasi pupuk ZA berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.

 

Kata kunci: bahan organik, bawang merah, double digging, pupuk ZA

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-02-20

Cara Mengutip

Tanari, Y., Prabowo, B. A. . ., & Mowidu, I. (2023). Pengaruh Berbagai Bahan Organik dan Pupuk ZA pada Metode Double Digging Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Varietas Lembah Palu (Allium cepa L. Var. Aggregatum). Jurnal Agrotek Indonesia, 8(1), 49–55. https://doi.org/10.33661/jai.v8i1.8359