Dampak Latihan Anaerobik Terhadap Aktivitas Sistem Saraf Otonom: Literature Review

Penulis

  • Yusuf Nikodemus Lopo Universitas Negeri Malang

DOI:

https://doi.org/10.35706/jlo.v3i1.7148

Abstrak

Sistem saraf otonom merupakan suatu sistem pengendali dalam tubuh seperti pernapasan, pencernaan dan detak jantung. Latihan anaerobik telah menjadi fokus penelitian yang signifikan dalam hubungannya dengan dampaknya terhadap aktivitas sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom selalu bekerja saat seseorang tidur maupun beraktivitas. Dalam latihan juga sistem saraf otonom berperan penting. Sistem saraf otonom berperan dalam mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak sadar, seperti detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Penelitian literatur ini bertujuan untuk menyelidiki dampak latihan anaerobik terhadap aktivitas sistem saraf otonom, dengan mengevaluasi temuan-temuan terbaru dari studi-studi yang relevan. Latihan anaerobik merupakan kegiatan latihan yang tidak memerlukan oksigen dan berlangsung cepat dengan intensitas tinggi seperti lari sprint, push up, pull up, lompat tali, angkat beban dan lain-lain.  Latihan yang dilakukan tentunya dapat mengakibatkan perubahan akibat latihan seperti keringat, kontraksi, denyut jantung semakin cepat dan lain-lain. Perubahan tersebut dikendalikan oleh sistem saraf otonom.  Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa latihan anaerobik dapat memengaruhi aktivitas sistem saraf otonom, meskipun mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Beberapa studi menunjukkan bahwa latihan anaerobik intensitas tinggi dapat meningkatkan aktivitas simpatis dan menurunkan aktivitas parasimpatis. Sebaliknya, latihan anaerobik intensitas rendah cenderung memberikan efek yang lebih seimbang antara kedua cabang sistem saraf otonom.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Chan, J.S.Y., Liu, G., Liang, D., Deng, K., Wu, J., & Yan, J.H. (2018). Special Issue – Therapeutic

Benefits of Physical Activity for Mood: A Systematic Review on the Effects of Exercise Intensity,

Duration, and Modality. The Journal Of Psychology DOI:10.1080/00223980.1470487

El-Shobaki, F.A., Wahba, H.M.A., Mahmoud, M.H., Kazem, Y.I., Badawy, I.H & Zahran, A.S. (2018).

Formulation and Evaluation of an Adaptogenic Formula to Improve Performance of Athletes

Practicing Anaerobic Exercises. Journal of Biological Sciences 18 (5): 231-242

Fisher, J.P., Fernandes, I.A., Barbosa, T.C., Prodel, E., Coote, J.H., Nóbrega, A.C.L., & Vianna, L.C.

(2015). Diving and exercise: The interaction of trigeminal receptors and muscle

metaboreceptors on muscle sympathetic nerve activity in humans. Am J Physiol Heart Circ

Physiol 308: H367–H375

Flora, R., Zulkarnain, M., Sukirno. (2020). β-endorphin response to aerobic and anaerobic exercises in

Wistar male rats. Med J Indones. 29:245–9

Hasibuan, S. (2016). KEAKURATAN LATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

ANAEROBIK. PELANGI PENDIDIKAN; Vol 21, No 1 (2014): PELANGI PENDIDIKAN;

-7461; 0854-640; 10.24114/Pelangi.V21i1.

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pelangi/article/view/2745

Hofmann, P. (2018). Cancer and exercise: Warburg hypothesis, tumour metabolism and high-intensity

anaerobic exercise. Sports, 6(1), 10.

Lia, Y., Weia, B., Liuc, X., Shend, X.Z., Shi, P. (2020). Microglia, autonomic nervous system, immunity

and hypertension: Is there a link. Pharmacological Research 155 104451.

Lontoh, S. O., Wuyung, P. E., Irawati, D., & Siagian, M. (2014). Pengaruh Latihan Fisik Anaerobik

Intermiten Selama 4 Dan 12 Minggu Terhadap Kadar Laktat Darah Tikus Wistar Jantan. Ebers

Papyrus; Vol. 20 No. 1 (2014): EBERS PAPYRUS; 29-37; 2798-1630; 0854-8862.

https://journal.untar.ac.id/index.php/ebers_papyrus/article/view/627

Lukács, A., Barkai, L. (2015). Effect of aerobic and anaerobic exercises on glycemic control in type 1

diabetic youths. World J Diabetes 6(3): 534-542

Martinez-Rodriguez, A. (2015). Efectos de la dieta y práctica de deportes aeróbicos o anaeróbicos sobre

los trastornos del comportamiento alimentario. Nutrition Hospital 31(3):1240-1245

McCallum, G.A., Sui, X., Qiu, C., Marmerstein, J., Zheng, Y., Eggers, T.E., Hu, C., Dai, L & Durand,

D.M. (2017). Chronic interfacing with the autonomic nervous system using carbon nanotube

(CNT) yarn electrodes. Scientific Reports | 7: 11723 | DOI:10.1038/S41598-017-10639-W

Mulkey, S.B., & du Plessis, A.J. (2019). Autonomic Nervous System Development and its’ Impact on

Neuropsychiatric Outcome. Pediatr Res. 85(2): 120–126

Patel, H., Alkhawam, H., Madanieh, R., Shah, N., Kosmas, C.E., Vittorio, T.J. Aerobic vs anaerobic

exercise training effects on the cardiovascular system. World J Cardiol 9(2): 134-138

Perkins, S.E., Jelinek, H.F., Al-Aubaidy, H.A., & de Jong, B. (2017). Efek langsung dan jangka panjang

dari latihan ketahanan dan intensitas tinggi pada variabilitas denyut jantung linier dan nonlinier.

Jurnal Sains dan Kedokteran dalam Olahraga, 20, 312–316.

Sales, M.M., Sousa, C.V., Aguiar, S.d. V., Knechtle, B., Nikolaidis, P.T., Alves, P.M., Simões, H.G.,

(2019). An integrative perspective of the anaerobic threshold. Physiology & Behavior 205 29–

van den Berg, M.M.H.E., Maas, J., Muller, R., Braun, A., Kaandorp, W., van Lien, R., van Poppel ,

M.N.M., van Mechelen, W & van den Berg, A.E. (2015). Autonomic Nervous System

Responses to Viewing Green and Built Settings: Differentiating Between Sympathetic and

Parasympathetic Activity. Int. J. Environ. Res. Public Health 15860–15874

Zoccoli, G., & Amici, R. (2020). Sleep and autonomic nervous system. Current Opinion in Physiology

, 15:128–133

##submission.additionalFiles##

Diterbitkan

2022-01-31

Cara Mengutip

Lopo, Y. N. (2022). Dampak Latihan Anaerobik Terhadap Aktivitas Sistem Saraf Otonom: Literature Review. Jurnal Literasi Olahraga, 3(1), 1–6. https://doi.org/10.35706/jlo.v3i1.7148