ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL MENGGUNAKAN CVL DAN NASA-TLX PADA DIVISI PRODUKSI PT X
DOI:
https://doi.org/10.35261/barometer.v3i2.1396Abstract
PT X merupakan produsen spare part berbagai mesin serta peralatan produksi. Produk-produk yang dihasilkan diantaranya: machinery part, automotive part, die making, welding jig, inspection jig, dan perlengkapan lainnya. Penerapan pada perusahaan tersebut merupakan sistem produksi make to order. Sehingga pesanan model baik dari bentuk, jumlah, bahan, waktu disesuaikan berdasarkan permintaan masing-masing konsumen yang berbeda. Perbedaan pekerja pada PT X menjadi tujuan utama untuk menganalisa seberapa besar beban kerja fisik dan mental yang terdapat pada divisi yang berbeda-beda. Pengukuran CVL (Cardivascular Load) dan NASA TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index) bertujuan untuk mengindentifikasi pekerja dari PT X yang memiliki beban mental tertinggi, sehingga dalam manfaatnya mampu memahami di setiap divisi pekerja pada bagian-bagian yang spesifik. Hasil pengukuran CVL didapat bahwa posisi pekerjaan untuk operator bubut manual 2 dan operator quality control menunjukkan tingkat performa yang paling tinggi (90 denyut/menit) dan performa terendah (78 denyut/menit) pada operator milling manual 2 dan operator assembling. Persentase CVL (31,72%) yang disarankan adanya perbaikan atau recovery adalah pekerja dengan posisi operator assembling. Pengukuran beban kerja mental NASA Task Load Index (TLX) diperoleh kategori beban kerja tinggi pada operator mesin milling manual 2 sebesar 75,3% . Hal ini menunjukkan faktor frustasi yang menyebabkan pekerja mengalami tekanan dan frustasi yang bisa meningkat tiap waktunya..
Downloads
References
[2] Hidayat, T. Fariz, Sugiarto P., Anizar 2013. Pengukuran Beban Kerja Pesawat Menggunakan Metode NASA-TLX di Rumah Sakit XYZ. Jurnal Teknik Industri FT USU Vol.2 No.1 Universitas Sumatera Utara
[3] Herianto 2010. Keehatan Kerja. Jakarta Buku kedokteran EGC.
[4] Tarwaka, 2004. Ergonomi Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas Surakarta : UNIBA PRESS.
[5] Munandar 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Depok Penerbit Universitas Indonesia (UIPress).
[6] Winaya 1989. Manajemen Sumber Daya Manusia (Lanjutan) edisi ketiga, Denpasar Fakultas ekonomi Universitas Udayana
[7] Kilbon 1992. Metode Penilaian Beban Kerja Melalui Pengukuran Denyut Jantung Jakarta . Erlangga.
[8] Manuaba 1996. Hubungan Beban Kerja dan Kapasitas Kerja. Jakarta. Rineka Cipta
[9] Henry, R.J. 1988 Human Mental Workload, New York, USA: Elsevier Science Publisher B.V
[10] Lazarus 1992. Stres dan Kepuasan Kerja. Jakarta. Pustaka Binawan Pressindo.
[11] Stoner 1986 Manajemen II. Jakarta: Erlangga
[12] Sandra G Hart 1981. Nasa Task Load Index (Nasa-Tlx); NASA Ames Research Center. Moffett Field, CA
[13] Hart and Staveland 2006. NASA-Task Load Index (NASA-TLX), 20 years later. In Human Factors and ergonomics ociety 50th Annual Meeting (pp. 904-908). Santa Monica, CA: Human Factor and Ergonomics Society