KAJIAN EKSPERIMEN PENGERINGAN TEPUNG TAPIOKA DI PENGERING FLUIDISASI

Authors

  • Margaretha Praba Aulia

DOI:

https://doi.org/10.35261/barometer.v3i2.1398

Abstract

Tepung tapioka di industri kecil menengah dikeringkan dengan metode konvensional dengan dihamparkan dibawah sinar matahari. Kendala utamanya adalah kecepatan pengeringan rendah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tepung tapioka dengan kadar air 40 ± 5%  telah dikeringkan menggunakan pengering fluidisasi menjadi tepung tapioka dengan kadar air dibawah 15% (basis basah). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu udara pengering dan masa umpan terhadap kecepatan pengeringan. Parameter operasi yang diteliti adalah suhu pengeringan (40, 50 dan 60°C) dan masa umpan tapioka (100, 200, dan 300 g). Hasil eksperimen menunjukkan adanya periode pengeringan laju konstan sampai kadar uap air padatan 0,4 yang kemudian menunjukkan periode menurun. Semakin tinggi suhu pengering, maka laju pengeringan semakin besar. Sedangkan semakin banyak masa padatan yang diumpankan, maka laju pengeringan semakin rendah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Debaste, F., Halloin, V., Bossart ,L., dan Haut, B. A New Modelling Approach for the Prediction of Yeast Drying Rates in Fluidized Beds. Journal of Food Engineering. 84, 335-347. 2008.

[2] Mujumdar, A.S. Guide to Industrial Drying. IWSID2004. Mumbai, India. 2004.

[3] Tasirin, S.M., Kamarudin, S.K., Jaafar, K., Lee, K.F. The Drying Kinetics of Bird’s Chillies in Fluidized Bed Dryer. Journal of Food Engineering. 8479, 695-705. 2007.

[4] Devahastin, S. dan Mujumdar, A. S. Batch drying of grains in a well mixed dryer effect of continuous and stepwise change in drying air temperature. Transactions of the ASAE, 42, 421–425. 1999.

[5] Jangam, S.V. dan Mujumdar, A.S. Basic Concepts and Definitions. Drying of Foods, Vegetables and Fruits. Volume 1, Ed. 2010.

[6] N. R. Pereira; F. C. Godoi; S. C. S. Rocha. Drying of Starch Suspension in Spouted Bed with Inert Particles: Physical and Thermal Analysis of Product. Drying Technology. 11, Pages 1288 – 1296. 2010.

[7] Shofarudin, M. I., Nugroho, T., Djaeni. M. Proses Pengeringan Jamur Ligzhi (Ganoderma Lucidium) Menggunakan Media Udara yang Didehumifiksi oleh zeolit alam. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, volume 1. 150-156. 2012.

[8] Menteri Negara Ristek dan Teknologi. Teknologi Tepat Guna “Tentang Pengolahan Pangan Tepung Tapioka”. Jakarta. 2005.

[9] Nissaulfasha, H., Djaeni, M., and Buchori, L. Mixed Adsorption Dryer In Fluidized Bed For Corn Drying : The Effect Of Temperature And Superficial Air Velocity To Moisture Content Of Corn. Proceeding International Student Conference : The Power of Local Knowledge in Increasing Food Business Competitivenes. 1: 114-118. 2012.

[10] Geldart, D., Abdullah, E.C., Verlinden, A. Characterisation of Dry Powders. Powder Technology. 190, 70- 74. 2009.

[11] Suherman. Drying Kinetics of Granular and Powdery Polymers. ISBN: 978-3-939665-63-2. Docupoint Verlag, Magdeburg, Germany. 2007.

[12] Srinivasakannan,C., Balasubramanian, N. Estimation of Diffusion Parameters in Fluidized Bed Drying. Advanced Powder Technology. 20, 390 – 394. 2009.

[13] Suherman, M. Peglow, E. Tsotsas. On the Applicability of Normalization for Drying Kinetics. ISSN: 0737-3937. Drying Technology. 26, 90–96. 2008.

[14] Suherman, Purbasari, A., Aulia, M. P. Pengaruh Suhu Udara Dan Berat Sampel Pada Pengeringan Tapioka Menggunakan Pengering Unggun Terfluidakan. Semarang. 2012Suherman, Purbasari, A. Penerapan Teknologi Pengering Fluidisasi untuk Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Produk UKM Tepung Tapioka di Kabupaten Pati. Semarang. 2011.

[15] Suherman, Fajar, B., Satriadi, H., Yuariski, O., Nugroho, R.S., Shohib, A. Thin Layer Drying Kinetics of Roselle. ISSN: 2042- 4876. Advanced Journal of Food Science and Technology 4 (1). 51- 55. 2012.

Downloads

Published

2018-07-31

How to Cite

Aulia, M. P. (2018). KAJIAN EKSPERIMEN PENGERINGAN TEPUNG TAPIOKA DI PENGERING FLUIDISASI. Barometer, 3(2), 134–137. https://doi.org/10.35261/barometer.v3i2.1398

Issue

Section

Artikel