TEKNOLOGI PEMANFAATAN LIMBAH KULIT UDANG YANG DIOPTIMALKAN KEGUNAANNYA DALAM BERBAGAI BIDANG

Iyan Iyan; Dessy Agustina  Sari

doi:10.35261/barometer.v5i1.3808

Authors

Iyan Iyan Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang
Dessy Agustina Sari Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.35261/barometer.v5i1.3808

Abstract

Indonesia terkenal dengan hasil maritimnya yang sangat kaya, banyak hasil laut yang bisa dikelola dalam berbagai bidangnya seperti pangan, kosmetik dan lainnya. Kulit udang di Indonesia sebagai limbah sampingan dari produksi udang baku yang dimanfaatkan dalam aspek kehidupan. Peneliti dalam penelitiannya banyak menggunakan teknologi dan metode untuk mengelola limbah kulit udang yang tidak terpakai yang dijadikan berbagai macam hasil prodak yang bernilai. Kitin dan kitosan yang dimanfaatkan dari limbah kulit udang. Kitin dan kitosan tersebut merupakan polimer alam yang keberadaan di alam sangat melimpah. Kitin dan kitosan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang misalnya industri, pangan kosmetik, dan kesehatan. Kitosan diperoleh dari mentransformasikan kitin dengan larutan basa konsentrasi tinggi, dari kitosan yang dihasilkan oleh kitin dapat memunsulkan pemanfaatan lain seperti membuat membran ultrafiltrasi untuk penyaring dalm proses pemisahan air, edible coating berperan sebagai lapisan tipis untuk menjaga buah buahan tetap segar, dan glukosamin untuk menjaga kesehatan sendi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

M. Hanafi, S. Aiman, E. D, and B. Suwandi, “Pemanfaatan kulit udang untuk pembuatan kitosan dan glukosamin,” Jurnal Kimia Terapan Indonesia (Indonesian Journal of Applied Chemistry), vol. 10, no. 1, pp. 17–21, 2000, doi: https://doi.org/10.14203/jkti.v10i1-2.180.

R. S. Harjanti, “Kitosan dari limbah udang sebagai bahan pengawet ayam goreng,” Jurnal Rekayasa Proses, vol. 8, no. 1, pp. 12–19, 2014, doi: https://doi.org/10.22146/jrekpros.5018.

S. Suhardi, Kitin dan Kitosan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi: Universitas Gadjah Mada, 1993.

T. A. Khan, K. K. Peh, and H. S. Ch’ng, “Reporting degree of deacetylation values of chitosan: the influence of analytical methods,” Journal Pharm Pharmaceut Sci, vol. 5, no. 3, pp. 205–212, 2002, [Online]. Available: https://sites.ualberta.ca/~csps/JPPS5(3)/K.Peh/chitosan.pdf.

N. Kusumawati, “Pemanfaatan limbah kulit udang sebagai bahan baku pembuatan membran ultrafiltrasi,” Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni, vol. 13, no. 2, pp. 113–120, 2009, [Online]. Available: https://journal.uny.ac.id/index.php/inotek/article/view/41.

N. Rokhati, “Pengaruh derajat deasetilasi khitosan dari kulit udang terhadap aplikasinya sebagai pengawet makanan,” Reaktor, vol. 10, no. 2, pp. 54–58, 2006, doi: 10.14710/reaktor.10.2.54-58.

S. Agustina, I. M. D. Swantara, and I. N. Suartha, “Isolasi kitin, karakterisasi, dan sintesis kitosan dari kulit udang,” Jurnal Kimia, vol. 9, no. 2, pp. 271–278, 2015, doi: https://doi.org/10.24843/JCHEM.2015.v09.i02.p19.

H. Hendrawati, S. Sumarni, and N. Nurhasni, “Penggunaan kitosan sebagai koagulan alami dalam perbaikan air danau,” Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia, vol. 1, no. 1, pp. 1–11, 2015, [Online]. Available: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/valensi/article/download/3148/pdf_1.

S. Sinardi, P. Soewondo, and S. Notodarmojo, “Pembuatan, Karakterisasi dan Aplikasi Kitosan dari Cangkang Kerang Hijau (Mytulus virdis linneaus) sebagai Koagulan Penjernih Air,” Universitas Sebelas Maret, 26 Oktober 2013, vol. II, p. L-33-L–38, [Online]. Available: https://sipil.ft.uns.ac.id/konteks7/prosiding/121L.pdf, https://osf.io/preprints/inarxiv/2gr6n/.

B. Prasetyo, T. Adiarto, and E. S. Soedjono, “Rekayasa pembuatan membran selulosa asetat untuk pemisahan larutan deterjen,” Purifikasi, vol. 4, no. 3, pp. 127–132, 2003, doi: https://doi.org/10.12962/j25983806.v4.i3.335.

N. Kusumawati and S. Tania, “Pembuatan dan uji kemampuan membran kitosan sebagai membran ultrafiltrasi untuk pemisahan zat warna rhodamin b,” Molekul, vol. 7, no. 1, pp. 43–52, May 2012, doi: 10.20884/1.jm.2012.7.1.105.

M. Mulder and J. Mulder, Basic Principles of Membrane Technology. Springer Science & Business Media, 1996.

J. Mallevaille, P. Odendaal, and M. Wiesner, Water Treatment Membrane Processes. Netherlands: McGraw-Hill, 1996.

S. Ma’mun, M. Theresa, and S. Alfimona, “Penggunaan membran kitosan untuk menurunkan kadar logam krom pada limbah industri penyamakan kulit,” Teknoin, vol. 22, no. 5, pp. 367–371, Dec. 2016, doi: 10.20885/teknoin.vol22.iss5.art6.

A. E. Ghaouth, J. Arul, R. Ponnampalam, and M. Boulet, “Chitosan coating effect on storability and quality of fresh strawberries,” Journal of Food Science, vol. 56, no. 6, pp. 1618–1620, Nov. 1991, doi: 10.1111/j.1365-2621.1991.tb08655.x.

C. Caner, P. J. Vergano, and J. L. Wiles, “Chitosan film mechanical and permeation properties as affected by acid, plasticizer, and storage,” Journal of Food Science, vol. 63, no. 6, pp. 1049–1053, 1998, doi: 10.1111/j.1365-2621.1998.tb15852.x.

D. A. Sari and Hadiyanto, “Teknologi dan metode penyimpanan makanan sebagai upaya memperpanjang shelf life,” Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, vol. 2, no. 2, pp. 52–59, 2013, [Online]. Available: http://www.jatp.ift.or.id/index.php/jatp/article/view/109.

A. Hakiim and D. A. Sari, “Kajian karakteristik pembuatan edible film dengan kombinasi pati biji nangka dan alginat sebagai pengemas makanan berbasis biodegradable,” Jurnal Pangan dan Gizi, vol. 7, no. 2, pp. 1–7, 2017, doi: https://doi.org/10.26714/jpg.7.2.2017.124-131.

Q. Marzuki, K. Khabibi, and N. B. A. Prasetya, “Pemanfaatan limbah kulit udang windu (penaeus monodon) sebagai edible coating dan pengaruhnya terhadap kadar ion logam pb(ii) pada buah stroberi (fragaria x ananassa),” Chem Info Journal, vol. 1, no. 1, pp. 232–239, 2013, [Online]. Available: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/kimia/article/view/1881.

N. and A. (NDA) EFSA Panel on Dietetic Products, “Scientific opinion on the substantiation of a health claim related to glucosamine hydrochloride and reduced rate of cartilage degeneration and reduced risk of development of osteoarthritis pursuant to article 14 of regulation (ec) no 1924/2006,” European Food Safety Authority, vol. 7, no. 10, pp. 1–9, Oct. 2009, doi: 10.2903/j.efsa.2009.1358.

C. Kulkarni, A. Leena, K. Lohit, D. Mishra, and M. Saji, “A randomized comparative study of safety and efficacy of immediate release glucosamine hcl and glucosamine hcl sustained release formulation in the treatment of knee osteoarthritis: a proof of concept study,” Journal of Pharmacology and Pharmacotherapeutics, vol. 3, no. 1, p. 48, 2012, doi: 10.4103/0976-500X.92515.