Pengaruh Shadow Dan Shuttle Run Terhadap Footwork Bulutangkis PB Jaya Raya Metland

Penulis

  • Eskar Tri Denatara Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Febri Prasetyo Ari Wibowo Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Adam Putra Wahyu Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

DOI:

https://doi.org/10.35706/joker.v3i2.10170

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan shadow dan shuttle run terhadap footwork olahraga bulutangkis usia 11 - 13 tahun PB Jaya Raya Metland. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain “two groups pre-test-post-test design”. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet PB Jaya Raya Metland yang berjumlah 30 orang. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, dengan kriteria yaitu: (1) daftar hadir latihan dua bulan terakhir minimal 75% (keaktifan mengikuti latihan), (2) pemain merupakan atlet PB. Jaya Raya Jakarta, (3) berusia 13-15 tahun, (4) berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan kriteria tersebut yang memenuhi berjumlah 20 atlet. Analisis data menggunakan uji t. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh latihan shadow terhadap footwork olahraga bulutangkis usia 11-13 tahun PB Jaya Raya Mentland, dengan thitung 3,289 > ttabel 2,26 dan nilai signifikansi 0,009 < 0,05 dengan pengaruh sebesar 9,55%. (2) Ada pengaruh latihan shuttle run terhadap footwork olahraga bulutangkis usia 11-13 tahun PB Jaya Raya Mentland, dengan thitung 4,155 > ttabel 2,26 dan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 dengan pengaruh sebesar 10,69%. (3) Metode shuttle run lebih efektif untuk footwork olahraga bulutangkis usia 11-13 tahun PB Jaya Raya Mentland daripada metode shadow dengan selisih rata-rata post-test sebesar 0,2619.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Azwar, S. (2001). Metode Penelitian (I). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bompa, O., & Tudor. (1994). Terjemahan Buku Theory And Methodology Of Training. Bandung: Program Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran.

Hariono, A. (2006). Metode melatih fisik pencak silat. Yogyakarta: FIK UNY.

Harsono. (2001). PanduanKepelatihan. Yogyakarta: FIK UNY.

Irianto, D. P. (2002). Dasar Kepelatihan. FIK. Universitas Negeri Yogyakarta.

Iskandar, Z., & Tilarso, M. (1999). Panduan Teknis Tes Dan Latihan Kesegaran Jasmani. PPPITOR. Menengpora.Poole, James. (2013). Belajar Bulutangkis. Bandung: CV Pionir Jaya.

Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek untuk SMA Kelas X. Erlangga.

Purnama, S. K. (2010). Kepelatihan bulutangkis modern. Surakarta: Yuma Pustaka.

Saputra, T. W., & Sepdanius, E. (2019). Pengaruh Latihan Shadow Terhadap Peningkatan Kelincahan Atlet Bulutangkis PB. Lima Puluh Kota. Jurnal Stamina, 2(9), 171–177.

Subardjah, H. (2000). Bulutangkis. Departemen Pendidikan Nasional.

Subardjah, H. (2000). Bulutangkis. Bandung: Pioner Jaya.

Sugiyono, M. P. P. P. K. (2007). Kualitataif dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, M. P. P. P. K. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.

Sukadiyanto. (2002). Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta: PKO FIK UNY.

Sukadiyanto. (2010). Pengantar teori dan meto-dologi melatih fisik. Yogyakarta: Uni-versitas Negeri Yogyakarta.

Sukamti, E. R. (2007). Perkembangan Motorik. Diktat. Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY. Yogyakarta.

Tohar, M. (1992). Olahraga Pilihan Bulutangkis. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Tony, G. (2007). Bulutangkis Petunjuk Praktis untuk Pemula dan Lanjut. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-10-31

Cara Mengutip

Denatara, E. T., Wibowo, F. P. A., & Wahyu, A. P. (2023). Pengaruh Shadow Dan Shuttle Run Terhadap Footwork Bulutangkis PB Jaya Raya Metland. Jurnal Olahraga Kebugaran Dan Rehabilitasi (JOKER), 3(2), 91–102. https://doi.org/10.35706/joker.v3i2.10170