Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2023-03-31. Baca versi terbaru.

PERUBAHAN MAKNA AMELIORASI DAN PEYORASI PADA NOVEL SI GIRING-GIRING PERAK: BUKIT TAMBUN TULANG KARYA MAKMUR HENDRIK

Penulis

  • Riezka Universitas Negeri Padang
  • Witra Amelia Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim

DOI:

https://doi.org/10.35706/jk.v1i2.8803

Abstrak

Novel Si Giring Giring Perak: Bukit Tambun Tulang merupakan novel yang berlatar zaman penjajahan Belanda, dan bahasa yang digunakan dalam novel ini sesuai dengan zamannya. Bahasa-bahasa tersebut pada saat ini telah mengalami perubahan makna. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji perubahan makna ameliorasi dan peyorasi pada novel Si Giring-Giring Perak: Bukit Tambun Tulang karya Makmur Hendrik. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data pada penelitian ini yaitu kata-kata yang berasal dari kutipan novel, dan sumber data pada penelitian ini yaitu novel Si Giring-Giring Perak: Bukit Tambun Tulang karya Makmur Hendrik. Teknik Pengumpulan data yaitu membaca novel, menandai kata-kata yang termasuk ameliorasi dan peyorasi, memberi kode, dan mencatat data tersebut. Teknik analisis data yaitu mengklasifikasikan data yang termasuk ameliorasi dan peyorasi, menganalisis data sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan perubahan makna ameliorasi sebanyak sebelas data dan perubahan makna peyorasi sebanyak empat puluh dua data.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Aghnia Rahma, Fika. (2018). Pergeseran Makna: Analisis Peyorasi dan Ameliorasi dalam Konteks Kalimat. Hasta Wiyata. 1-11.

Aminuddin. 2011. Semantik Pengantar Studi tentang Makna. Bandung: Sinar Baru.

Alwi, Hasan. 2001 .Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Berliana, Erlindo. (2018). Amelioration Of Batak Toba Languages. Jom FKIP, 5 (1), 1-12.

Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, Fatimah. 2001. Semantik2- Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: Refika Aditama

Ekasiswanto, Rudi. (2013). Pergeseran Makna Priyayi dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam. Poetika. 1 (1), 47-54.

Keraf, Gorys. 2001. .Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Grammedia Pustaka Utama.

Kustriyono, Erwan. (2016). Perubahan Makna dan Faktor Penyebab Perubahan Makna dalam Media Cetak. Bahastra, XXXV (2), 13-25.

Manaf, Ngusman Abdul. 2008. Semantik. Teori Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabumi Offset.

Mintargo, Wisnu. (2012). Kontinuitas dan Perubahan Makna Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Kawistara. 3 (2), 225-328.

Moleong, L. J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda karya.

Nakip, Muhammad. (2017). Ameliorasi dan Peyorasi dalam Bahasa Madura di Kabupaten Kubu Raya. 6 (1), 2-15.

Nugraheni, Yunita. (2006). Perubahan Makna pada Istilah Ekonomi. Unimus, 2 (2) 1-15.

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: RinekaCipta

Ullmann, Stephen. 2014. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sibarani, Robert. 2003. Semantik Bahasa Batak Toba. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Diterbitkan

2023-03-31

Versi

Cara Mengutip

Riezka, & Witra Amelia. (2023). PERUBAHAN MAKNA AMELIORASI DAN PEYORASI PADA NOVEL SI GIRING-GIRING PERAK: BUKIT TAMBUN TULANG KARYA MAKMUR HENDRIK. JURNAL KOLASE, 1(2). https://doi.org/10.35706/jk.v1i2.8803

Terbitan

Bagian

KOLASE