Perbedaan Hasil Pemeriksaan Protein Urine dengan Menggunakan Metode Carik Celup, Asam Sulfosalisilat 20%, dan Asam Asetat 6%

Isi Artikel Utama

Sri Wahyuni
Asriyani
Asnidar

Abstrak

Latar Belakang: Urin merupakan cairan sisa yang dikeluarkan oleh ginjal sebagai bagian dari proses urinalisa. Pemeriksaan protein dalam urin adalah salah satu komponen yang penting dalam pemeriksaan rutin urin untuk membantu dalam diagnosis gangguan fungsi ginjal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai hasil pemeriksaan protein urin menggunakan tiga metode berbeda, yaitu metode carik celup, metode asam sulfosalisilat 20%, dan metode asam acetat 6%. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menentukan apakah terdapat perbedaan hasil antara ketiga metode tersebut. Metode: Dalam penelitian ini, digunakan tiga metode berbeda untuk pemeriksaan protein urin, yaitu metode carik celup, metode asam sulfosalisilat 20%, dan metode asam acetat 6%. Hasil: Dari 30 sampel yang diuji menggunakan masing-masing metode, ditemukan bahwa 25 sampel (83.3%) menunjukkan hasil negatif protein urin, sementara 5 sampel (16.7%) menunjukkan hasil positif protein urin. Kesimpulan: Berdasarkan analisis data dengan uji chi square dan nilai p-value (P>0.05), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara hasil pemeriksaan protein urin menggunakan metode carik celup, asam sulfosalisilat 20%, dan asam asetat 6%.


Kata Kunci: Protein Urin, Carik Celup, Asam Sulfosalisilat 20%, Asam Acetat 6%

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
1.
Wahyuni S, Ridwan A, Asnidar A. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Protein Urine dengan Menggunakan Metode Carik Celup, Asam Sulfosalisilat 20%, dan Asam Asetat 6%. PharmaCine [Internet]. 1 Maret 2022 [dikutip 5 Desember 2024];3(1):25-34. Tersedia pada: https://journal.unsika.ac.id/pharmac/article/view/10074
Bagian
Artikel

Referensi

Tjiptaningrum, Hriyanto. 2016. “Dampak Proteinuria Pada Anak.” Majority 5 (2): 22–26.

Suparyanto dan Rosad (2015. 2020. “済無No Title No Title No Title.” Suparyanto Dan Rosad (2015 5 (3): 248–53.

Maghfira, Rizalatul Ayunda, A’yunin Qurrotu Lathifah, and Chalies Diah Pratiwi. 2020. “Analisa Hasil Pemeriksaan Proteinuria Metode Semi Kuantitatif.” STIKes Hutama Abdi Husada Tulungagung.

Rezki, Nurul, Berliana Naomi, Rumondang Sari, Mahasiswa Program, Studi Analis, Dosen Program, Studi Analis, and Labuh Baru Barat. 2018. “Jurnal Sains Dan Teknologi Laboratorium Medik” 3 (1): 18–21

Widyastuti, Rahma, Ellies Tunjung, and nur vita Purwaningsih. 2018. “Modul Praktikum Urinalisis Dan Cairan Tubuh.” Universitas Muhammadiya Surabaya, 38–38.

Jumaydha, Lulu N., Youla A. Assa, and Yanti M. Mewo. 2016. “Gambaran Kadar Protein Dalam Urin Pada Pekerja Bangunan.” Jurnal E-Biomedik 4 (2).

Astuti, Dwi Setyo. 2017. “Kadar Protein Urin Menggunakan Uji Asam Asetat Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi Semester VI FKIP UMS 2017.” Proceeding Biology Education Conference 14 (1): 36–38. https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/17538/13982.

Riski M., & Riswanto. (2015). Pemeriksaan Kimia Urine. Jakarta:Pusataka Rasmedik.

Akil R, Rate S, Yusuf K, Wahyuni F, Intang SN. Pengaruh Penyuluhan tentang Tablet Tambah Darah Menggunakan Media leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikap Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cina Kabupaten Bone. Pharm J Pharm Med Health Sci. 2021 Sep 30;2(2):43–50.