Minimalisasi Biaya Obat Antihipertensi Lisinopril Atau Candesartan Pada Pasien Hipertensi Disertai Gagal Ginjal Kronik Di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Isi Artikel Utama
Abstrak
Hipertensi dapat merusak pembuluh darah, yang jika tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan komorbid terbanyak pada pasien hipertensi di Indonesia dengan persentase 51%. Keberhasilan terapi hipertensi disertai GGK dapat ditunjang dengan pemberian antihipertensi. Beragamnya alternatif terapi antihipertensi menjadikan studi farmakoekonomi dibutuhkan agar diperoleh terapi yang efisien secara biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui obat antihipertensi yang paling minimal di antara lisinopril dengan candesartan yang digunakan pada pengobatan hipertensi disertai GGK (ICD-10 I12.0) di Instalasi Rawat Inap berdasarkan perspektif RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2022. Penelitian ini bersifat non-eksperimental observasional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari penelusuran data sekunder yang berasal dari rekam medis, rincian obat pada Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), dan rincian biaya medis langsung pada Bagian Keuangan RSUD. Biaya yang dikumpulkan berupa biaya medis langsung yang meliputi biaya obat antihipertensi, biaya obat penunjang, biaya obat penyerta, biaya laboratorium, ICU, IGD, hemodialisa, dan rawat inap. Penelitian menunjukan rata-rata total biaya perawatan terapi antihipertensi lisinopril lebih tinggi dibandingkan candesartan, dengan lisinopril sebesar Rp 3.778.163 sedangkan candesartan sebesar Rp 3.307.740. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan antihipertensi candesartan lebih minimal dibandingkan dengan lisinopril dengan nilai penghematan sebesar Rp 470.423.
Kata Kunci : Farmakoekonomi; AMiB; hipertensi disertai GGK; lisinopril; candesartan
Unduhan
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Seorang penulis yang menerbitkan dalam PharmaCine: Journal of Pharmacy, Medical and Health Science menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya tersebut secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya tersebut dan publikasi awal di jurnal ini
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan lebih awal dan lebih banyak (Lihat Pengaruh Akses Terbuka).
PharmaCine : Journal of Pharmacy, Medical and Health Science oleh https://journal.unsika.ac.id/ dilisensikan berdasarkan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Anda bebas untuk:
- Bagikan, salin, dan distribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun
- Mengadaptasi, mencampur ulang, mengubah, dan mengembangkan materi untuk tujuan apa pun, bahkan untuk tujuan komersial.
- Pemberi lisensi tidak dapat mencabut kebebasan ini selama Anda mengikuti ketentuan lisensi.
Referensi
Unger, T., Borghi, C., Charchar, F., Khan, N. A. & Poulter, N. R. 2020 International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. Hypertension 75, 1334–1357 (2020).
Pemerintah Provinsi Lampung Dinas Kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2020. (Dinas Kesehatan Lampung, 2021).
Kadir, A. Hubungan Patofisiologi Hipertensi dan Hipertensi Renal. Jurnal Ilmiah Kedokteran 5, 15–25 (2016).
Indonesia Renal Registry (IRR). 11 th Report Of Indonesian Renal Registry 2018. Indonesia Renal Registry (2018).
Riannur, T., Syamsul, E. S. & Sentat, T. Analisis biaya minimal Candesartan dibandingkan Amlodipin pada pasien hipertensi rawat jalan di RS ‘X’ Kota Samarinda. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan 1, 94–103 (2021).
Faramitha, A., Prihartanto, B. & Destiani, D. P. Analisis Minimalisasi Biaya Terapi Antihipertensi dengan Kaptopril-Hidroklorotiazid dan Amlodipin-Hidroklorotiazid di Salah Satu Rumah Sakit Kota Bandung. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy 6, 220–230 (2017).
Inrig, J. K. Intradialytic Hypertension: A Less-Recognized Cardiovascular Complication of Hemodialysis. YAJKD 55, 580–589 (2010).
Pahlawan, M. K., Astri, Y. & Saleh, I. Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Bagian Rawat Jalan RS Muhammadiyah Palembang Periode Juli 2011-Juni 2012. Syifa Medika 4, (2013).
Rahmawati, C. & Nurwahyuni, A. Analisis Minimalisasi Biaya Obat Antihipertensi antara Kombinasi Ramipril-Spironolakton dengan Valsartan pada Pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Pemerintah XY di Jakarta Tahun 2014. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia 1, (2017).
Untari, E. K., Kurniawan, H. & Maymuna, E. Risiko Kejadian Batuk Kering Pada Pasien Hipertensi Yang Menggunakan ACEI Dan Upaya Penanganannya. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN 5, (2021).
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Profile Fasyankes RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2022).
Mustika, F. Audit Sistem Informasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Ruang Mawar. IBI Darmajaya (2020).
Purwidyaningrum, I., Istiqomah & Sunarni, T. Analisis Biaya Riil Pengobatan Pasien Hipertensi Rawat Inap Terhadap Tarif INA-CBG’s Di RSNU Jombang. Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian 7, (2022).
Lakoan, M. R., Andayani, T. M. & W, C. Analisis Kesesuaian Biaya Rill Terhadap Tarif INA-CBG’s Pada Pengobatan Gagal Jantung Kongestif Pasien JKN Rawat Inap RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen Tahun 2015. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, Desember 2, (2019).
Nisa, B. I. & Raharjo, B. B. Determinan Selisih Biaya Riil dan Tarif INA CBG’s pada Pasien Jantung Koroner. Higeia Journal Of Public Health Research And Development 5, (2021).
Amaliah, L. & Richana, R. Pengaruh Kegiatan Konsultasi Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Keluarga Pasien Yang Dirawat Di Ruang ICU RSUD Waled Kabupaten Cirebon. Jurnal Kesehatan Mahardika 5, (2018).
Mamengko, D. M., Tasik, F. & Rares, J. J. Kualitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Transdisiplin Pertanian 5, 549–560 (2021).
Azalea, M., Andayani, T. M. & Satibi. Analisis Biaya Pengobatan Penyakit Ginjal Kronis Rawat Inap Dengan Hemodialisis Di Rumah Sakit. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi 6, (2016).
Jurana. Analisis Minimalisasi Biaya (Cost Minimization Analysis) Penggunaan Antibiotik Pada Terapi Demam Tifoid. (UIN Alauddin, 2018).
Mohd Razali, N. & Bee Wah, Y. Power Comparisons of Shapiro-Wilk, Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors and Anderson-Darling tests. Journal of Statistical Modeling and Analytics 2, 13–14 (2011).
Untari, E. K., Kurniawan, H. & Maymuna, E. Risiko Kejadian Batuk Kering Pada Pasien Hipertensi Yang Menggunakan ACEI Dan Upaya Penanganannya. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN 5, (2021).
Putri, S. A., Ramdini, D. A. & Wardhana, M. F. Literatur Review: Efek Samping Penggunaan Obat Hipertensi. Jurnal Medula 13, (2023).
Pratiwi, E. A., Qiyaam, N., Nurbaerty, B. & Rahmawati, C. Analisis Biaya Langsung Medis kombinasi Ramipril dan kombinasi Candesartan Pada Pasien Rawat Inap Gagal Jantung Kongestif dii RSUD Provinsi NTB Tahun 2018. (Universitas Muhammadiyah Mataram, 2019).
Nurfitri, S. Analisis Minimalisasi Biaya Penggunaan Antihipertensi Kaptopril dibandingkan Kandesartan pada Terapi Hipertensi Esensial di Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Kita Tangerang Tahun 2017. (UPN Veteran Jakarta, 2019).