PERBANDINGAN SISTIM KERJA DAN UPAH KELOMPOK KERJA TANAM PADI â€ODONG-ODONG†DENGAN PEKERJA HARIAN (Suatu Kasus di Desa Lemah Duhur-Kecamatan Tempuran Kabupaten Karawang)
DOI:
https://doi.org/10.35706/solusi.v9i19.23Abstract
Tujuan penelitian adalah mempelajari sistim kerja, sistim upah, produktivitas tenaga kerja dan optimalisasi kelompok kerja tanam padi “Odong-odong†dan pekerja†harian.
Merupakan penelitian deskriptif analitik dengan data kualitatif dan kuantitatif dilakukan di Desa Lemah Duhur-Kecamatan Tempuran-Kabupaten Karawang, musim tanam Mei sampai Oktober 2008. Mengambil dua sampel odong-odong, dengan 58 sampel anggota, secara stratified random sampling, dua sampel sawah yang ditanami oleh pekerja yang diupah secara harian. Responden adalah sampel anggota dan pengurus kelompok odong-odong, pekerja harian, pemilik/pengelola sawah dan tokoh masyarakat. Data diambil dengan mengadakan wawancara, menggunakan kuesioner dan mengadakan pengamatan lapang.
Hasil penelitian menunjukkan : Teknik penanaman bibit yang dilakukan odong-odong sama dengan pekerja harian. Terdapat pembagian kerja dan spesialisasi kerja dalam kelompok odong-odong, sedangkan pekerja harian tidak, sehingga cara odong-odong meringankan kerja anggota. Anggota odong-odong mendapat kepastian kerja dan tidak perlu mencari sendiri pemilik sawah yang memakai jasanya, sedangkan pekerja harian tidak ada kepastian pekerjaan dan mencari pemakai jasanya. Bagi pemilik sawah mempekerjakan odong-odong lebih mudah dari pada menggunakan pekerja upah harian karena tidak perlu mencari pekerja secara perorangan, tidak perlu, mengatur dan melakukan pengawasan intensif, selain itu dari segi waktu lebih cepat, tidak khawatir bila hujan turun dan tidak sampai tertunda hingga hari berikutnya. Jumlah upah tanam odong-odong ditentukan atas dasar negosiasi pemilik/pengelola sawah dengan ketua odong-odong, tanpa sepengetahuan dan persetujuan pekerja. Jumlah upah tanam sistim tegel, Rp. 500.000,-/ha, sistim tanam legowo Rp.600.000,-/ha. Upah pekerja odong-odong riil Rp.20.000,-/hari atau Rp.2.500/jam. Perhitungan upah pekerja odong-odong sesuai produktifitasnya Rp.12.500//hari, lebih rendah bila dibandingkan pekerja harian (Rp.22.500) bahkan pekerja harian secara pasti mendapat upah Rp. 5000,-/jam atau Rp.40.000,-hari yang tidak tergantung produktifitas. Produktifitas pekerja odong-odong (110 m2/jam= 882 m2/hari) lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja harian (100 m2/jam= 800 m2/hari). Penanaman per rumpun bibit memerlukan waktu 2,04 detik untuk odong-odong, lebih cepat dibandingkan dengan harian (2,25 detik). Penggunaan tenaga kerja odong-odong untuk satu hektar sawah secara optimal sejumlah 11,34 orang, satu hari selama 8 jam. Upah borongan odong-odong Rp.500.000,-
/hektar maka upah untuk pekarja Rp.225.208,- penghasilan pengurus Rp. 274.792,-. Penggunaan tenaga kerja upah harian secara optimal untuk satu hektar sawah sejumlah 12,5 orang dalam satu hari selama 8 jam.. Bila upah satu hari Rp.40.000,- maka jumlah upah penanaman satu hektar sawah Rp.500.000,-.
Kata kunci : Pekerja, sistim kerja, upah, produktifitas, optimal
Downloads
References
Pemerintah Daerah Karawang, 2001. Profil Investasi Kabupaten Karawang. Karawang.
Badan Pusat Statistik, 2004. Karawang Dalam Angka. BPS. Karawang.
UPTD Penyuluh Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kecamatan Tempuran, 2006. Rekapitulasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) Kegiatan Pendataan dan Pengandalian Pola Distribusi Pupuk Urea da SP 36 Tahun Anggaran 2006. UPTD Penyuluh Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Kecamatan Tempuran. Karawang.
Pikiran Rakyat, 2003. Jika “Odong-odong†Tak Mau Lagi Turun ke Sawah. Pikiran Rakyat 2 Mei 2003. http://www.pikiran rakyat.com/cetak/0503/02/0415.htm. 5 Maret 2008.
Badan Pusat Statistik, 2006. Karawang Dalam Angka 2006/2007. BPS. Karawang.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Lahan Rawa Lebak. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta Selatan.
Limbong, WH., 1999. Sistem Pemasaran Komoditas Tanaman Pangan di Beberapa Propinsi di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi. Mimbar Sosek. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Sembiring, H., 2007. Kebijakan Penelitian dan Rangkuman Hasil Penelitian BB Padi dalam Mendukung P2BN. Makalah Seminar.
Soeharjo, dan D. Patong. 1973. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi IPB. Bogor.
Suratiyah, K., 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Umar, H. 1998. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Desertasi. Raja Grafindo. Jakarta.