Analysis of the Connecting, Organizing, Reflecting and Extending (CORE) Model to Improving the Mathematical Reasoning Ability Students
DOI:
https://doi.org/10.35706/sjme.v7i2.7746Abstrak
Rendahnya kemampuan penalaran siswa disebabkan oleh kurangnya ide guru dalam menerapkan model pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian literatur review terkait dengan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa SMA setelah mendapatkan model Connecting, Organizing, Reflecting dan Extending (CORE) dan untuk mengetahui keunggulan model Connecting, Organizing, Reflecting dan Extending (CORE) dalam pembelajaran matematika di kelas. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) dengan pendekatan deskriptif berbasis survey. Survey dilakukan terhadap data sekunder yaitu hasil penelitian dasar model CORE terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Teknik penelitian menggunakan pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon siswa terhadap model pembelajaran CORE adalah positif. Berdasarkan criteria penelitian dari 8 artikel, siswa dapat meningkatkan penalaran matematis setelah mendapatkan model Connecting, Organizing, Reflecting dan Extending (CORE), dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran matematika konvensional dan keunggulan model CORE di kelas yaitu mengembangkan keaktifan siswa dalam belajar, melatih daya ingat, mengembangkan daya nalar siswa, mengembangkan kemampuan penalaran matematis dengan tahapan menghubungkan, mengorganisasi, merefleksi dan memperluas.
Unduhan
Referensi
Aliyah, U., & Mulawarman, M. (2020). Kajian Systematic Literature Review (SLR) untuk Mengidentifikasi Dampak Terorisme, Layanan Konseling dan Terapi Trauma Pada Anak-Anak. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(2), 209–222.
Agustin, N. M. (2019). Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran CORE and Pairs Check (CPC) Pada Materi Statistika Siswa Kelas XI MA Ma’arif Nu Jenggawah. JPM: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 45–52.
Budiyanto, M. (2016). Sintaks 45 Model Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL). Malang: UMM Press.
Dewi, T. M., Risnawati., & Muhandaz, R. (2019). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa SMA/MA. Juring (Journal of Research in Mathematics Learning), 2(4), 305-316.
Fadillah, A. (2016). Pembelajaran Matematika Dengan Model CORE Melalui Pendekatan Keterampilan Metakognitif Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP. Prima: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 15–24.
Fathurrahman, M. (2018). Pendekatan dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Kalimedia.
Febriani, L. (2020). Perbedaan Kemampuan Penalaran Matematis dan Pemahaman Konsep Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran CORE (Connecting Organizing, Reflecting, Extending) dan Model Pembelajaran CRH (Course Review Horay) Di Kelas XI MAS Darul Akhirah. UIN Sumatera Utara.
Hariyanto. (2017). Penerapan Model CORE dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa. Jurnal Gammath, 2(1), 11–19.
Hasratuddin. (2015). Mengapa Harus Belajar Matematika. Medan: Perdana Publishing.
Irawan, B. P. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Journal of Mathematics Science and Education, 1(2), 1–16.
Jacob, C. (2005). Pengembangan Model CORE dalam Pembelajaran Logika dengan Pendekatan Reciprocal Teaching bagi Siswa SMA Negeri 9 Bandung dan SMA Negeri 1 Lembang. Bandung: Laporan Piloting FPMIPA UPI.
Juandi, D., & Tamur, M. (2020). Pengantar Analisis Meta. UPI PRESS
Karunika, A. M., Kusmayadi, T. A., & Fitrana, L. (2019). Profile of Mathematical Reasoning Ability of Female Students Based on Self-Efficacy. Journal of Physics: Conference Series, 1265(1). https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1265/1/012008
Konita, M., Asikin, M., & Asih, T. S. N. (2019). Kemampuan Penalaran Matematis dalam Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE). PRISMA,Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2(1), 611–615.
Litte, J. H., Corcoran, J., & Pillai, V. (2008). Systematic Review and Data Analysis. Oxford University Press. https://doi.org/https//doi.org/10.1016/j.medine.2017.10.012
Muizaddin, R., & Santoso, B. (2016). Model Pembelajaran CORE Sebagai Sarana dalam Meningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1(1), 224. https://doi.org/10.17509/jpm.v1i1.3470
Mullis, I.V. S., Martin, M. O., Foy, P., & Arora, A. (2012). TIMSS 2011 International Result in Mathematics. TIMSS & PIRLS International Study Center, Boston College.
Murni, J. S. ( 2018). Analisis Penggunaan Media Sosial Smartphone oleh Siswa dalam Proses Pembelajaran Sosiologi XI IIS 1 SMAN 01 Toho. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 7(5), 1–10.
Nanmumpuni, H. P., & Listyani, E. (2017). Komparasi Efektivitas Model Pembelajaran CORE dan STAD Ditinjau dari Kemampuan Koneksi dan Penalaran Matematis. Jurnal Pendidikan Matematika, 6(6), 43–54.
Napitupulu, E. E., Suryadi, D., & Kusumah, Y. S. (2016). Cultivating Upper Secondary Students’ Mathematical Reasoning Ability and Attitude Towards Mathematics Through Problem-Based Learning. Journal on Mathematics Education. 7(2), 61 – 71.
Ngalimun. (2017). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Putri, K. D., Sulianto, J., & Azizah, M. (2019). Kemampuan Penalaran Matematis Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah. International Journal of Elementary Education, 3(3), 351. https://doi.org/10.23887/ijee.v3i3.19497
Retnowati, E., & Aqiila. (2017). Efektivitas Strategi Pengelompokan Berpasangan dalam Pembelajaran Matematika Model CORE. Cakrawala Pendidikan: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1, 13–23.
Rizqi, N. R., & Surya, E. (2017). An Analysis of Students’ Mathematical Reasoning Ability In VIII Grade of Sabilina Tembung Junior High School. International Journal of Advance Research and Innovative Ideas in Education (IJARIIE), 3(2), 3527–3533.
Septya, E. G. I., Febriana, R., & Delyana, H. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Penalaran Komunikasi Matematis Siswa. LEMMA, IV(1), 27–35.
Shadiq, F. (2004). Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembangan Matematika SMA Jenjang Dasar Tanggal 6 s.d 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika. Guru (PPPG) Matematika Yogyakarta. Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal.
Sukirwan. (2008). Kegiatan Pembelajaran Eksploratif untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematika Siswa Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia.
Utari, K., Nuraina., & Fonna, M. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Malikussaleh, 2(1), 172–180.
Utomo, S. H. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran (CORE) Connecting, Organizing, Reflecting, Extending dan (RME) Realistic Mathematics Education Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis dan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Barisan dan Deret Di Kelas XI SMK S Satria Dharma Perbaungan T.P 2020/2021. UIN Sumatera Utara.
Yaniawati, R. P., Indrawan, R., & Setiawan, G. (2019). CORE Model on Improving Mathematical Communication and Connection, Analysis of Students’ Mathematical Disposition. International Journal of Instruction, 12(4), 639–654.
Yusdiana, B. I., & Hidayat, W. (2018). Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMA Pada Materi Limit Fungsi. JPMI: Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(3), 409–414.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta dilindingi undang-undang berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dilarang memperbanyak isi jurnal ini, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) sebagai pemegang Hak Cipta terhadap seluruh isi dari jurnal tersebut.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini setuju dengan persyaratan berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan hak jurnal tentang publikasi pertama dengan karya yang secara bersamaan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain membagikan karya tersebut dengan pengakuan dari karya penulis dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat memasukkan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal tersebut (misalnya, kirimkan ke repositori institusional atau publikasikan dalam sebuah buku), dengan sebuah pengakuan atas publikasi awalnya di Jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (misalnya di repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyampaian, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan karya yang diterbitkan sebelumnya dan yang lebih lama.