Memahami Kritik dan Kemarahan Interpersonal di Balik Pesan-Pesan Humoris via New Media: Kasus hashtag di Twitter #ThePowerofSetnov dan #TiangListrik

Abstrak

Tulisan ini akan mengeksplorasi masalah-masalah yang berhubungan dengan bagaimana kemarahan dapat menjadi kekuatan antarpribadi melalui pesan-pesan humoris di media sosial. Adanya media baru yang memudahkan bagi siapa saja untuk mengakses dan memproses informasi, tentu memiliki implikasi nyata berkaitan dengan kerjasama atau dalam konteks Indonesia bisa dikatakan sebagai gotong-royong. Dalam konteks Indonesia yang masyarakatnya menyukai humor, komunikasi interpersonal di new media menjadikan kritik dan kemarahan tersebut justru unik. Humor ini otomatis memiliki kekuatan tersendiri sebagai bagian dari budaya komunikasi interpersonal di Indonesia. Terciptanya berbagai topik di Twitter seperti #ThePowerOfSetnov dan #TiangListrik ini adalah salah satu kasus dimana kemarahan personal justru diwujudkan dalam bentuk humor. Sehingga konsentrasi utama dalam pembahasan ini adalah bagaimana pesan humor interpersonal ini dimaknai sebagai bagian dari kemarahan dalam konteks komunikasi interpersonal dan bagaimana fungsi dari humor tersebut dalam konteks komunikasi interpersonal yang dilakukan di media sosial. Kesimpulannya bahwa pesan antarpribadi yang humoris dalam topik #ThePowerOfSetnov dan #SaveTiangListrik ini merupakan percampuran dari berbagai hal antara kritik, ketidakpuasan personal, serta keganjilan yang terdapat pada kasus yang menjerat Setya Novanto tersebut. Akan tetapi dikarenakan keganjilan atau keanehan tersebut, secara langsung antar pribadi mencoba untuk mencari logika yang sesuai dengan menyamakan kasus tersebut dengan sesuatu yang tidak terjadi atau analogi yang bersifat imajinatif.

Kata Kunci: Kolektivitas, Komunikasi Interpersonal, Hiperpersonal, Humor, dan Media Sosial