PELATIHAN GARMEN APPAREL (TEKNIK BORDIR) UNTUK BERWIRAUSAHA BAGI WARGA BELAJAR DI BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KABUPATEN CIREBON

Penulis

  • Amalia Rahmayanti PLS FKIP UNSIKA
  • Dadang Fahrudin Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Nia Hoerniasih Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak

Pelatihan adalah salah satu jenis proses pembelajaran untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pengembangan sumber daya manusia, yang berlaku dalam waktu yang relative singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori. Sastrodipoero (2006:12) dalam Kamil (2012:152). Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak terlepas dari proses pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pemberdayaan  setiap individu mampu memenuhi kebutuhan perkembangannnya dan memenuhi tuntutan sosial. Dengan demikian pendidikan memiliki fungsi sebagai sarana pemberdayaan manusia untuk menghadapi tantangan pada masa depan. Pendidikan penting dalam upaya sumber daya manusia, maka pendidikan nonformal yang lebih diutamakan dan sangat memiliki peran di masyarakat. Salah satu program pendidikan non formal (PNF) yang sangat penting yaitu pendidikan pelatihan dan kursus yang mempunyai nilai penting karena memiliki kelompok sasaran yang sangat baik yaitu masyarakat yang kurang mampu dan yang belum memiliki pekerjaan. Program ini memiliki tantangan yang sangat berat secara ekonomi, sosial maupun budaya karena sasaran program ini fokus terhadap usaha untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, sikap mental dan kemampuan untuk mendapatkan mata pencaharian yang kedepannya dapat diharapkan mampu mengetaskan masyarakat marginal agar dapat hidup secara mandiri. Pelatihan bordir dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Cirebon merupakan program dari salah satu instansi pemerintah yang diselenggarakan oleh BLK Kabupaten Cirebon atas banyaknya permintaan dari masyarakat yang di harapkan agar mendapatkan keahlian khusus yang belum memiliki skill atau keterampilan di bidang bordir sehingga kedepannya memiliki bekal keterampilan untuk membuka lapangan pekerjaan yang akan menjadi mata pencaharian untuk kesiapan berwirausaha dan dapat bekerja di bidang garmen apparel (bordir). Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas maka peneliti mengambil tiga rumusan masalah penelitian adalah (1) proses pelatihan garmen apparel (teknik bordir) untuk berwirausaha bagi warga belajar di Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Cirebon. (2) faktor pendukung dan penghambat pada proses pelatihan garmen apparel (teknik bordir) untuk berwirausaha bagi warga belajar di Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Cirebon. (3) hasil pelatihan garmen apparel (teknik bordir) untuk berwirausaha bagi warga belajar di Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Cirebon. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam mengambil data penelitian, maka peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah data terkumpul maka diadakan teknik analisis data, yaitu meliputi reduksi data, display data, verifikasi dan simpulan. Saran dari penelitian ini warga belajar setelah mengikuti pelatihan bordir dapat mengaplikasikanya dan menguasai ilmu atau materi yang telah didapat selama mengikuti pelatihan bordir, dan agar dapat menambah mesin bordir untuk pelatihan bordir karena dengan perbandingan jumlah mesin bordir dan jumlah warga belajar yang mengikuti pelatihan bordir tidak sesuai.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Dadang Fahrudin, Universitas Singaperbangsa Karawang

 

 

Nia Hoerniasih, Universitas Singaperbangsa Karawang

 

 

##submission.downloads##

Diterbitkan

2020-08-01

Cara Mengutip

Rahmayanti, A., Fahrudin, D., & Hoerniasih, N. (2020). PELATIHAN GARMEN APPAREL (TEKNIK BORDIR) UNTUK BERWIRAUSAHA BAGI WARGA BELAJAR DI BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KABUPATEN CIREBON. JoCE (Journal of Community Education), 1(2), 88–92. Diambil dari https://journal.unsika.ac.id/index.php/joce/article/view/4142

Terbitan

Bagian

Artikel