Identifikasi Kandungan Bakteri Vibrio cholerae pada Produk Olahan Pepes Ikan Tuna (Thunnus sp.) Identification of the Bacterial Content of Vibrio cholerae On Tuna Fish Pepes (Thunnus sp.)

Isi Artikel Utama

Kiki Haetami
Inas Maya Tamimah Hanun

Abstrak

Ikan tuna (Thunnus sp.) menjadi salah satu hasil perikanan yang potensial karena memiliki kandungan protein tinggi. Ikan tuna dapat diolah menjad berbagai macam olahan salah satunya pepes ikan yang merupakan hidangan tradisional Indonesia. Produk olahan hasil perikanan seperti pepes juga dapat mengalami penurunan mutu yang salah satunya dapat disebabkan oleh adanya bakteri, seperti bakteri Vibrio cholerae. Vibrio cholerae merupakan patogen oportunis di lingkungan muara dan laut. Bakteri tersebut dapat ditransfer ke dalam matriks makanan sehingga menyebabkan penyakit jika dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan bakteri Vibrio cholerae pada produk olahan pepes ikan tuna. Hasil uji biokimia berdasarkan SNI 01-2332.4-2006 menunjukkan bahwa pada pepes ikan tuna yang berasaldari salah satu UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta tidak mengandung atau negatif Vibrio cholerae sehingga layak untuk dipasarkan dan dikonsumsi oleh manusia.


Kata Kunci : Hasil Perikanan, Ikan Tuna, Mikrobiologi, Produk Olahan, Vibrio cholerae.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
1.
Haetami K, Hanun IMT. Identifikasi Kandungan Bakteri Vibrio cholerae pada Produk Olahan Pepes Ikan Tuna (Thunnus sp.): Identification of the Bacterial Content of Vibrio cholerae On Tuna Fish Pepes (Thunnus sp.). PharmaCine [Internet]. 30 September 2024 [dikutip 4 Desember 2024];5(2):79-88. Tersedia pada: https://journal.unsika.ac.id/pharmac/article/view/12009
Bagian
Artikel

Referensi

Adhawati SS. (2019). Program pengembangan usaha produk intelektual kampus (PPMU-PPUPIK): Produk Tuna Nut Cookies. J Pengabdi Kepada Masy 3(1).

Azra, J. M. (2023). Bahaya Keamanan Pangan. Penerbit NEM.

Baron, E. J., & Finegold, S. M. (2017). Bailey & Scott's Diagnostic Microbiology. Mosby.

Chowdhury, F.R., Nur, Z., Hassan N., von Seidlein, L., & Dunachie, S. (2017). Pandemics, pathogenicity & changing molecular epidemiology of cholera in the era of global warming. Ann Clin Microbiol Antimicrob, 16:10.

DeMan, J. C. (2017). Microbial Growth on Tryptic Soy Agar. Journal of General Microbiology, 64(2), 223-228.

Food and Drug Administration (FDA). (2020). "Fish and Fishery Products Hazards and Controls Guide."

Forbes, B. A., Sahm, D. F., & Weissfeld, A. S. (2016). Bailey & Scott's Diagnostic Microbiology (14th ed.). Elsevier Health Sciences.

Kurniawan, A., & Wardhana, D. (2017). Teknologi pengolahan pepes ikan dalam industri rumahan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 20(1), 85-94.

Ottaviani, D., Leoni, F., Rocchegiani, E., & Canonico, C. (2018). Improved detection of pathogenic Vibrio species in seafood with the use of selective Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS) agar. Food Microbiology, 72, 124-130.

Rahmawati, A., & Suhartono, S. (2021). Media APW dalam pengayaan bakteri Vibrio spp. pada analisis epidemiologi. Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan, 12(1), 78-85.

Setiawan, A., & Sutrisno, T. (2017). Pengaruh proses pengolahan terhadap pertumbuhan Vibrio cholerae pada pepes ikan. Jurnal Pengolahan Pangan, 12(1), 22-30.

Sulistiyati, T. D., Tambunan, J. E., Hardoko, M., Suprayitno, E., Sasmito, B. B., Chamidah, A.,& Kusuma, Z. R. A. (2022). Karakteristik organoleptik abon ikan tuna (Thunnus sp.) dengan penambahan jantung pisang. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 6(1), 10-19.