Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Mentimun ( Cucumis sativus L. ) di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Eitastsu Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta
DOI:
https://doi.org/10.35706/agrimanex.v3i1.7253Abstrak
Komoditas sayuran dan buah-buahan memegang bagian terpenting dari keseimbangan pangan, sehingga perlu tersedia setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman konsumsi, harga yang terjangkau, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Kecamatan Wanayasa merupakan daerah yang menghasilkan berbagai jenis sayuran, salah satunya adalah mentimun. Di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Eitastsu Wanayasa diusahakan komoditas mentimun. Kelayakan finansial perlu difahami untuk keberlanjutan suatu usaha. Penelitian ini dimaksudkan untuk : Menganalisis biaya, penerimaan, pendapatan, titik impas (Break Event Point=BEP) harga, titik impas produksi, dan R/C rasio usahatani mentimun di P4S Wanayasa. Merupakan penelitian kuantitatif. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Pengumpulan data dengan cara wawancara, studi dukomen dan pengamatan. Responden penelitian adalah pemilik dan pengelola lahan, pekerja kebun dan petugas administrasi. Data dianalisis secara kuantitatif melalui analisis pendapatan, analisis titik impas dan analisis R/C rasio. Hasil penelitian : dari analisis usahatani mentimun yang dilakukan dalam satu kali produksi pada lahan seluas 0,2 ha mengeluarkan biaya sebesar Rp. 21.140.100, menghasilkan penerimaan Rp 26.250.000, sehingga pendapatan Rp 5.109.900, titik impas (BEP) harga Rp 2.818/kg, sedangkan harga jual petani Rp. 3.500 artinya usahatani mentimun mengalami keuntungan. Titik impas (BEP) produksi 6.040 kg, sedangkan produksi yang diperoleh sebesar 7500 kg, berarti usahatani mentimun mengalami keuntungan. R/C ratio usahatani mentimun 1,2 yang artinya setiap Rp. 1 yang dikeluarkan oleh petani mentimun mendapatkan penerimaan sebesar Rp 1,2 dengan demikian layak untuk dijalankan.
Unduhan
Referensi
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Wanayasa. 2020. Profil Kecamatan Wanayasa 2020. Balai Penyuluhan Pertanian Wanayasa.
Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta. (2020). Profil dan Keadaan Umum Dinas Pangan dan Pertanian. Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta.
Imdad dan Nawangsih. 2001. Sayuran Jepang. Jakarta : Penebar Swadaya.
Musianto, L S., 2002. Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam Metode Penelitian. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, September 2002: 123 – 136.
Rukmana, R. 1994. Budidaya Mentimun. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Saputra, E Y. (2019). Analisis Usahatani Mentimun (Cucumis sativus. L) di Kelurahan Kuranji Kecamatan Kuranji Kota Padang Diploma Thesis, Universitas Andalas.
Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglass. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Suratiyah, Ken. 2015. Ilmu Usahatani Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya
Soetriono, Suwandari, Rijanto. 2006.
Pengantar Ilmu Pertanian. Malang : Bayumedia Publishing.
Anwar, W. 2019. Analisis Usahatani Mentimun. Thesis Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Jember.
vibizportal.com. 2011. Panen dan Pasca Panen Mentimun. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/50754/Panen-dan-Pasca-Panen-Mentimun/, diakses 18 Oktober 2022, pukul 20.15
Wahyu, Nella dan Najib. 2011. Analisis Pendapatan dan Titik Impas Usahatani Mentimun ( Cucumis sativus L.) di Desa Bangunrejo Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Vol 8 No. 2 2011 : 28 – 32.
Wijoyo, P.M. 2012. Budidaya Mentimun yang Lebih Menguntungkan. Jakarta: PT Pustaka Agro Indonesia