Penerapan Prinsip Inviolabilitas Dan Ekstrateritorial Dalam Hukum Diplomasi Dan Konsuler (Studi Kasus Penerobosan Gedung Konsulat Rusia Oleh Amerika Serikat)

Authors

  • Septian Ari Wibowo Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah
  • Mohammad Nofendi Universitas Hang Tuah Surabaya
  • Aditya Muyarajasa Widjaksono Universitas Hang Tuah Surabaya
  • Agus Sutiyono Universitas Hang Tuah Surabaya
  • Dita Birahayu Universitas Hang Tuah Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.35706/positum.v9i2.13033

Abstract

Consular relations are part of foreign relations that are a necessity for every country. Both the receiving and sending countries have their respective obligations under international law. The purpose of this study is to find out about the regulation of the principles of inviolability and extraterritoriality in international diplomatic law and its application to America's actions in entering the empty Russian consulate building in Seattle. This study was conducted using a normative legal method using 3 (three) approaches, including the statute approach, conceptual approach, and case approach. The United States as the receiving country in this study violated the principles of inviolability and extraterritoriality by breaking into the empty Russian consulate building in Seattle. America should respect the principles of inviolability and extraterritoriality by bringing in a third party as a neutral party and at that time there was no urgent condition or extraordinary event (force majeure). America itself ratified the 1963 Vienna Convention on diplomatic law so that America can be declared to have violated the principles of international lawWritten in English, Open Sans, 10 pt, justify, 1 space, maximum 150 words, contains the background of the problem, the urgency of writing/research, research methods, research results, and conclusions. The abstract is written in one paragraph, without references, without abbreviations/acronyms, and without footnotes.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Irwansyah. PENELITIAN HUKUM: Pilihan Metode Dan Praktik Penulisan Artikel. Revisi. Mirra Buana Media, 2021.

Mardenis. Pemberantasan Terorisme : Politik Internasional Dan Politik Hukum Nasional Indonesia. Rajawali Pers, 2011.

Suryokusumo, Sumaryo. Hukum Diplomatik : Teori Dan Kasus. Alumni, 2005.

Suryono, Edy. Perkembangan Hukum Diplomatik. Mandar Maju, 1992.

Anastasia Tambun, Novi Monalisa, Sutiarnoto Sutiarnoto, Arif Arif. “Penerobosan Dan Perusakan Gedung Konsulat Amerika Serikat Di Benghazi, Libya Ditinjau Dari Hukum Diplomatik.” Sumatra Journal of International Law, 2013.

Bacskai, A. “To Serve and Protect.” Industrial Fabric Products Review 76, no. 12 (2000): 28–34. https://doi.org/10.1108/09685229410792934.

Birahayu, Dita. “Maritime Digital Diplomacy: Legal Revitalization and Reform of Modern and Solutive Diplomacy.” Audito Comparative Law Journal (ACLJ) 4, no. 3 (2023): 170–84. https://doi.org/10.22219/aclj.v4i3.28179.

Ifdal, Abdurrahman Al-Fatih. “Mengutilisasi Hukum Kebiasaan Internasional Pada Pembentukan Norma Hukum Lingkungan Nasional: Pekerjaan Rumah Bagi Diplomasi Lingkungan Indonesia.” Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia 9, no. 2 (2023): 305–44. https://doi.org/10.38011/jhli.v9i2.704.

Iskandar, Nathania Shella, Wisnu Aryo Dewanto, and Suhariwanto. “PRINSIP INVIOLABILITY DAN EKSTRATERITORIAL DALAM PENEROBOSAN GEDUNG KONSULAT RUSIA OLEH AMERIKA SERIKAT.” CALYPTRA 12, no. 2 (2024). https://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/6808.

Nathania Shella Iskandar, Wisnu Aryo Dewanto, Suhariwanto. “Prinsip Inviolability Dan Ekstrateritorial Dalam Penerobosan Gedung Konsulat Oleh Amerika Serikat.” CALYPTRA VOl.12 (2) Mei 2024 12, no. 2 (2024): 1–6.

Putri, Janardana, and I. Made Budi Arsika. “Pemberian Suaka Diplomatik Dalam Hukum Internasional: Dilema Antara Aspek Kemanusiaan Dan Tensi Hubungan Bilateral.” Undang: Jurnal Hukum 5, no. 2 (2022): 293–323. https://doi.org/10.22437/ujh.5.2.293-323.

Rahim, Tasya, Efie Baadila, and Johanis Steny Franco Peilouw. “Tanggung Jawab Perwakilan Diplomatik Yang Melakukan Tindakan Penyalahgunaan Wewenang Di Negara Penerima (Receiving State).” TATOHI: Jurnal Ilmu Hukum 1, no. 12 (2022): 1168–85. https://doi.org/10.47268/tatohi.v1i12.874.

Siregar, Gracia E. “PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL TENTANG PERLINDUNGAN PEJABAT DIPLOMATIK DI NEGARA PENERIMA.” LEX ET SOCIETATIS 8, no. 2 (2020). https://doi.org/10.35796/les.v8i2.28491.

Voges, Stefan Obaja, Gary Gerald Tambajong, and Fernando J. M. M. Karisoh. “PENCABUTAN HAK KEKEBALAN TERHADAP PEJABAT DIPLOMATIK MENURUT PASAL 32 KONVENSI WINA 1961.” LEX PRIVATUM 11, no. 4 (2023). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexprivatum/article/view/48147.

Maulana, Victor. “Ini Alasan AS Bobol Gedung Konsulat Rusia Di Seattle.” Sindonews.Com, 2018. https://international.sindonews.com/berita/1301007/42/ini-alasan-as-bobol-gedung-konsulat-rusia-di-seattle.

Downloads

Published

2024-12-22

How to Cite

Ari Wibowo, S., Nofendi, M., Widjaksono, A. M., Sutiyono, A., & Birahayu, D. (2024). Penerapan Prinsip Inviolabilitas Dan Ekstrateritorial Dalam Hukum Diplomasi Dan Konsuler (Studi Kasus Penerobosan Gedung Konsulat Rusia Oleh Amerika Serikat). Jurnal Hukum Positum, 9(2), 306–323. https://doi.org/10.35706/positum.v9i2.13033

Issue

Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Hukum Positum

Section

Artikel

License

1. Naskah yang diserahkan penulis haruslah sebuah karya yang tidak melanggar hak cipta (copyright) yang ada.

2. Hak publikasi, editing, dan pengunggahan atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/ dipublikasikan dalam situs Jurnal Jurnal Hukum Positum ini dipegang oleh Dewan Redaksi dan pengelola Jurnal dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).

3. Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Di luar tujuan tersebut, Dewan Redaksi dan pengelola jurnal tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.

4. Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Atribusi-NonCommercial-No Derivative (CC BY-NC-ND), yang berarti dengan izin penulis, artikel dapat didistribusikan ke pihak lain bukan untuk tujuan komersial dan tidak merubah bentuk aslinya.