Resiliensi Nafkah dan Perubahan Rasionalitas Rumah Tangga Petani Sawit: Analisis Dampak Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Jambi
DOI:
https://doi.org/10.35706/agrimanex.v3i1.5113Abstrak
Alih fungsi lahan dari hutan menjadi perkebunan kelapa sawit menjadi fenomena yang cukup banyak terjadi di Provinsi Jambi. Perkebunan kelapa sawit dianggap dapat memberikan dampak ekonomi yang tinggi dibandingkan komoditas lainnya. Namun, terdapat dampak social dan lingkungan yang terjadi seperti bencana kekeringan, kebanjiran, dan perubahan rasionalitas petani. Dalam menghadapi dampak negative seperti bencana kekeringan dan kebanjiran, rumah tangga petani memanfaatkan modal nafkah agar tetap bisa bertahan dan mencapai kondisi resiliensi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pemanfaatan modal nafkah rumah tangga petani untuk mencapai resiliensi. Desain penelitian yang digunakan yaitu campuran antara desain kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan dampak negatif ekspansi perkebunan kelapa sawit yaitu kekeringan sehingga menyebabkan kerentanan rumah tangga petani. Dalam kondisi rentan tersebut, rumah tangga petani memanfaatkan lima modal nafkah untuk mencapai resiliensi nafkah. Kelima modal nafkah tersebut yaitu modal alam, modal manusia modal sosial, modal finansial, dan modal fisik. Selain itu, terdapat dampak social berupa perubahan rasionalitas juga terjadi pada masyarakat di kedua wilayah yaitu perubahan dari rasionalitas moral menjadi rasionalitas formal.