Analisis Struktur dan Strategi Nafkah Rumah Tangga Petani Kangkung Darat (Ipomoea reptans) di Desa Kedungjaya Kecamatan Babelan
DOI:
https://doi.org/10.35706/agrimanex.v4i1.9838Abstrak
Kangkung menjadi tanaman sayur unggulan di Kabupaten Bekasi, namun pendapatan dari usahatani kangkung darat belum mampu mencukupi semua kebutuhan rumah tangga petani di Desa Kedungjaya. Keadaan demikian membutuhkan strategi serta upaya dalam mengelola sumber pendapatan guna meningkatkan pendapatan rumah tangga petani kangkung darat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui struktur nafkah dan bentuk strategi nafkah yang dijalankan rumah tangga petani kangkung darat di Desa Kedungjaya dalam memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya. Responden dalam penelitian ini berjumlah 37 petani yang ditentukan dengan sampling total. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis finansial, kaidah kurva sebaran normal, dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur nafkah rumah tangga petani kangkung darat di Desa Kedungjaya pada lapisan pendapatan atas terdiri dari 52,66% pendapatan dari sektor on-farm, 15,12% pendapatan dari sektor off-farm, dan 32,22% dari sektor non-farm. Kemudian pada lapisan pendapatan menengah terdiri dari 65,88% pendapatan dari sektor on-farm, 12,60% pendapatan dari sektor off-farm, dan 21,51% pendapatan dari sektor non-farm, serta pada lapisan pendapatan bawah terdiri dari 100% pendapatan dari sektor on-farm. Strategi nafkah yang dijalankan rumah tangga petani kangkung darat di Desa Kedungjaya meliputi pola nafkah ganda dan migrasi.
Unduhan
Referensi
Alitawan, A. A. I., dan Sutrisna, K. 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jeruk pada Desa Gunung Bau Kecamatan Kintamani. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 6(5), 796–826.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi. 2022. Kabupaten Bekasi dalam angka 2022. BPS Kab. Bekasi, Bekasi.
Badan Pusat Statistik. 2022. Karakteristik rumah tangga menurut status kemisikinan 2021-2022. BPS, Jakarta.
Febrian, F. 2015. Analisis struktur nafkah rumah tangga petani karet di Nagari Padang Laweh Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, Padang.
Fridayanti, N., dan Dharmawan, A. H. 2013. Analisis struktur dan strategi nafkah rumahtangga petani sekitar kawasan hutan konservasi di Desa Cipeuteuy, Kabupaten Sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 01(01), 26–36.
Pattiselanno, A. E., Jambormias, E., dan Sopamena, J. F. 2018. Strategi nafkah petani perkotaan pulau kecil (Studi kasus Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon). Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 11(2), 104–120.
Prasetya, A. R. 2013. Struktur dan strategi nafkah rumahtangga petani peserta program pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) di Bogorejo. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rahman, M., dan Widodo, S. 2015. Dampak kebijakan anti tembakau terhadap strategi nafkah petani tembakau madura (Studi kasus Desa Panaguan Kecamatan Proppo Pamekasan). Media Trend, 10(2), 90–103.
Salatalohy, A., Dassir, M., dan Syamsuddin, M. 2019. Strategi dan struktur nafkah rumahtangga petani agroforestri Kecamatan Parigi Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 11(2), 127–138.
Saraswati, Y., dan Dharmawan, A. H. 2015. Resiliensi nafkah rumahtangga petani hutan rakyat di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 2(1), 63–75.
Sopamena, J. F. 2019. Resiliensi nafkah rumah tangga pulau kecil (Studi kasus Pulau Wetar Kabupaten Maluku Barat Daya). Habitat, 30(2), 79–87.
Sugiharto, A., Hartoyo, dan Muflikhati, I. 2016. Strategi nafkah dan kesejahteraan keluarga pada keluarga petani tadah hujan. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 9(1), 33–42.
Sugiyono. 2019. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: ALFABETA.
Sumartono, E., dan Astria, Y. 2019. Strategi nafkah petani sawit di Desa Penarik Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko. MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal), 1(2), 80–95.
Tola, D. 2016. Pembangunan sektor pertanian sebagai basis pertumbuhan ekonomi pedesaan. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(2), 108–118.