Studi Kasus Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal TIMSS

Penulis

  • Ledisri Jelita Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang
  • Rafiq Zulkarnaen Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

Abstrak

Kemampuan penalaran matematis siswa masih tergolong rendah, hal ini dikarenakan siswa masih belum mampu membangun argumentasi dan menarik kesimpulan atas jawaban. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kemampuan penalaran matematis siswa dikelas VIII dalam menyelesaikan soal TIMSS. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan subjek penelitian ini dipilih siswa kelas VIII pada satu SMP Negeri di kabupaten Karawang sebanyak 39 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berbentuk soal uraian sebanyak dua soal, masing-masing soal diadopsi dari soal TIMMS 2003 dan 2007. Hasil jawaban siswa dianalisis dan dikelompokkan dalam kategori: tinggi, sedang, rendah. Hasil penelitian diperoleh penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan soal TIMSS pada kategori tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut sebesar 3 siswa, 14 siswa, dan 22 siswa. Siswa yang memperoleh kategori rendah dikarenakan belum mampu menemukan cara penyelesaian yang tepat, membangun argumentasi dalam menyelesaikan soal, dan menarik kesimpulan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Agasi, G. R., & Rudhito, M. A. (2014). Kemampuan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal-soal TIMSS tipe penalaran. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Pendidikan Sains IX Sains Dan Matematika, UKSW, 5.

Azwar, S. (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Didi Suryadi. (2012). Membangun budaya baru dalam berpikir matematika (Vol. 66). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Hasanah. (2017). Kemampuan penalaran adaptif, berpikir intuitif dan adversity quotient (AQ) matematis siswa SMP dalam pembelajaran menggunakan metode storigami. Universitas Pendidikan Indonesia.

Lithner, J. (2008). A research framework for creative and imitative reasoning. Educational Studies in Mathematics, 67(3), 255–276.

Mertler, A. C. (2011). Action Research: mengembangkan sekolah dan memberdayakan guru. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Provasnik, S., Lin, C.-Y., Darling, D., & Dodson, J. (2013). A comparison of the 2011 trends in international mathematics and science study (TIMSS) assessment items and the 2011 national assessment of educational progress (NAEP) frameworks. 1–63.

Rumiati, S. W. dan. (2011). Better Education through Reformed Management and Universal Teacher Upgrading: INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SMP : Belajar dari PISA dan TIMSS.

Widayanti, E., & Kolbi, I. A. (2018). Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal TIMMS untuk kategori penalaran. Jurnal Review Pembelajaran Matematika(JRPM), 3(1), 76–85.

Wulandari, J. dan N. F. (2017). Kemampuan matematika siswa kelas VIII soal model TIMSS. JPMIPA, 22(1), 1–8.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-12-12

Cara Mengutip

Jelita, L., & Zulkarnaen, R. (2019). Studi Kasus Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal TIMSS. Prosiding Sesiomadika, 2(1c). Diambil dari https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2884

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>