PENDAYAGUNAAN TANAH TERLANTAR SEBAGAI OBYEK LANDREFORM UNTUK LAHAN PERTANIAN DIKAITKAN DENGAN ASAS KEADILAN
DOI:
https://doi.org/10.35706/dejure.v1i2.510Abstract
ABSTRAK
Saat ini tanah yang telah dikuasai dan/atau dimiliki baik yang baru berdasarkan perolehan tanah di beberapa wilayah banyak dalam keadaaan terlantar, sehingga cita-cita untuk menigkatkan kesejahteraan tidak optimal. Berdasarkan data pada Badan Pertanahan Nasional (BPN) bahwa keberadaan 7,2 Juta Ha (Hektar Are) lahan terindikasi terlantar. Dengan 4,8 Juta Ha, atau ekuivalen dengan 149 Ribu bidang tanah yang cocok untuk ditanami produk pangan, perlu dilakukan penataan kembali yang merupakan objek landreform sebagai sumber kesejahteraan rakyat, untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan. Penulisan artikel ini akan membahas pendayagunaan tanah terlantar sebagai obyek landreform untuk lahan pertanian dikaitkan dengan Asas keadilan.
Kata kunci: Pendayagunaan Tanah Terlantar, Landreform, Asas Keadilan.
ABSTRACT
Nowadays there is lot of land occured by acquistion in some region are abandoned, then the idea of increasing public welfare is yet to happen. According to data from National Land Agency (BPN) which is explain there is wastelands around 7.2 million hectares. That include 4.8 million ha or equally 149,000 land plot is appropriate to be planted by foods product. There’s needs to exteriorize land as an object landreform as a source of public welfare, live in a life that more equal and so. This article discusses the need of Utilization of wastelands as a land reform’s object for agricultural land associated with the principle of justice.
Keywords: Optimization of Wasteland, Landreform, Principles of Justice.
Downloads
References
1.Buku
A.P. Parlindungan, Aneka Hukum Agraria. Bandung: Alumni. 1986.
Carl, Joachim Friedrich. Filsafat Hukum Perspektif Historis. Bandung: Nuansa dan Nusamedia. 2004.
Huijbers, Theo. Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: Kanisius. 1995.
Koentjoro, Diana Halim. Hukum Administrasi Negara. Bogor: Ghalia Indonesia. 2004.
Mustafa. Hukum Agraria Dalam Perspektif, Remaja Karya, Bandung, 1988.
Nurlinda, Ida. Monograf Hukum Agraria. Bandung: Reforma Agraria untuk Kesejahteraan Rakyat dan Keadilan Agraria. LoGoz Publishing. 2013.
Suhariningsih. Tanah Terlantar. Jakarta: Prestasi Pusaka Raya. 2009.
Sumardjono, Maria S.W. Tanah dalam Prespektif Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya. Jakarta: Kompas. 2008.
Supriadi. Hukum Agraria. Jakarta: Sinar Grafika. 2006.
Parangin, Efendy. Hukum Agraria di Indonesia: Suatu Telaah dari Sudut Pandang Praktisi Hukum. Jakarta: Rajawali. 1986.
Wahid, Muchtar. Memakai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah, Suatu Analisis Dengan Pendekatan Terpadu Secara Normatif dan Sosiologis. Jakarta: Republika. 2009.
2.Peraturan Perundang-undangan
Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. UUD Tahun 1945. Naskah Asli;
________________.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, UUD NRI Tahun 1945 Hasil Amandemen.
________________.Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria.
________________.Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar.
3.Sumber Lain
Badan Pertanahan Nasional, Laporan Kinerja Tahun 2014 Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, http://www.bpn.go.id/Po rtals/0/perencanaan/dokumen-publik/LAPORANKINERJA2014.pdf. Diunduh Pa-da Tanggal 1 Agustus 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright is protected by law based on Act Number 28 Year 2014 concerning Copyright. Reproduction of the contents of this journal in part or whole in any form is prohibited without written permission from the Jurnal Ilmiah Hukum De'Jure: Kajian Ilmiah Hukum as the Copyright holder of the entire contents of the journal.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.